Rabu, 14 November 2012

Panda or Bunny? [FF, oneshot]

dapat ide saat lagi tiduran di mobil ~
tentang 2 orang jangkung yang sama sama suka sama kucing LOL
oke langsung ke TKP aja lah !

selamat membaca, jangan lupa di komen yah!




Tittle : Panda or Bunny?

Cast : 
No Min Woo (ex-Trax)
Choi Jun Hong (ZELO B.A.P)
Han Mi Ra (original character)

Genre : 
Light Romance

Rated :
10+

Theme Song:
Block B - Your Umbrella
BTOB - My Girl
B.A.P - Dancing In The Rain

Author:

-------------------------------------------------

‘BIP BIP’

Sebuah pesan chit chat terdeteksi di notebook hitam itu, sementara pemiliknya sudah tidak menggubris pesan itu. Ia berlalu, dengan kekesalannya.

“Ah molla!” teriaknya dengan mengusap pelan dahinya. Yap ia kesal dengan teman dari dunia mayanya yang memaksanya untuk mengirim foto melalui email.

Noona! Noona! Tolong bukakan pintu untukku!” teriak pemuda jangkung itu dari luar rumah.

“Ah! Jun Hong-a! Kenapa aku bisa lupa ada janji dengannya?!” gadis pencinta kucing itu menghampiri pintu dan mempersilakan Jun Hong masuk. “Mianhae Jun Hong-a, aku benar-benar lupa jika kamu akan datang! Apa kamu kehujanan?”

Jun Hong menggeleng, “Aniya...belum hujan kok. Pasti Noona sedang asyik chat yah sampai melupakan janji kita?”

“Ah itu ~ ah sudahlah ayo kita buat Bentonya! Aku sudah tidak sabar!”

***

[Jun Hong’s POV]

Aku tidak menyangka jika ternyata HanRa menyukai kegiatan menghias Bento juga. Aku sudah melakukan hal ini dari beberapa tahun yang lalu, dan aku tidak mengerti kenapa baru sekarang HanRa tertarik.

Noona, bagaimana hasilku? Baguskan?” aku menunjukkan Bento yang ku buat dirumah tadi. Bunny, yes I love Bunny so much.

“Whoaa~ kyeopta Jun Hong-a! Kalau begitu sekarang ajarkan aku membuat bentuk kucing yah! Hhm, panda juga!”

“Eh? P-panda?” aku tidak pernah mendengar ia menyukai panda. “Bukannya waktu itu Noona bilang ga suka yang lainnya selain kucing?”

Aku melihat matanya berputar, “Hm? Masa’ sih? Ah ~ itu kan dulu, sekarang sepertinya menyukai ikon panda boleh juga. Ayo! Bagaimana aku harus memulainya?”

Aku merasa ia berubah belakangan ini, berubah menjadi....lebih cute dari pada biasanya.

[Jun Hong’s POV end]

----------

Sementara nun jauh disana, seorang laki-laki berwajah seperti porselen mendengus kesal karena orang yang di ajak chat menghilang begitu saja tanpa sign out dari applikasi.

“Cih, dasar! Kenapa belakangan ini dia menjadi sedikit sensitif sih? ... Atau aku yang terus memaksanya yah?”

YA ~~~~ NO MIN WOO!!” teriak seorang wanita dengan berangnya, “Kenapa kamu masih disini?”

Waeyo?” dengan tampang polosnya ia hanya sedikit mendongak dan berbicara pelan.

“Susu! Dari tadi kan Noona minta tolong belikan susu!! Kamu tega melihat keponakanmu menangis terus seperti itu??!”

Min Woo menepuk jidatnya, “Astaga! Mianhae Noona, iya iya aku pergi sekarang..”

[Min Woo’s POV]

Memang susah hidup satu atap dengan pasangan yang baru memiliki anak pertama. Setiap hari selalu aku yang jadi korban...lusa kemarin aku harus mengganti popok keponakanku, kemudian kemarin aku harus membuatnya diam. Aku harap Hyung cepat pulang dari tugasnya di Jepang. Noona yang satu itu, kakak iparku selalu saja senang melihatku susah.

Beberapa bulan yang lalu temanku menyarankan agar aku membuat salah satu akun di jejaring sosial dan aku mencoba membuatnya, lalu seorang ber-avatar kucing menambahkan aku sebagai temannya. Dugaanku dia adalah orang yang eksis di dunia maya, dia memberiku begitu banyak alamat web, dengan username yang sama, ‘MISSNEKO’. Namun aku belum sempat melihat semuanya, dari hari ke hari dia mengobrol denganku, hanya sebatas dari layar ke layar. Sebenarnya aku penasaran dengannya, lebih dari ini. Ah, tidak mungkin jika aku menyukainya...bagaimana bisa aku menyukai seorang gadis yang belum ku temui sebelumnya?

Ahjussi, aku mencari susu yang biasanya, ada?”

Tidak seperti biasanya, pemilik toko kelontong ini tampak begitu serius menasehati anaknya yang sepertinya berulah di sekolahnya.

“Ah Min Woo-ssi! Mencari susu bayi untuk keponakanmu? Ah, sebentar akan ku ambilkan di gudang!”

Sambil menunggu Ahjussi itu mengambilkan beberapa dus susu untukku aku melihat pemuda itu; menunduk namun sepertinya ia bukan merasa bersalah namun tampak sibuk berkirim pesan melalui ponselnya.

“Kenapa melihatku seperti itu?” tegurnya membuatku terkejut. “Apa kamu tidak pernah melihat dia memarahi orang?”

Ia menyimpan ponselnya lalu kabur dari Ahjussi itu, namun sesaat kemudian ia kembali dan mengambil bekal makanan yang rupanya tertinggal.

Ya~ stop looking me like that Hyung! I’m not a bastard.” ucapnya sok berbahasa Inggris.

“Huh!” semburku mengumpat, “dia fikir dia siapa? .... Ah Ahjussi, itu siapa? Tadi yang rambutnya keriting~..”

Ahjussi itu membersihkan debu yang menempel di box susu yang akan ku beli.

“Itu anakku, ah dia begitu liar..jarang pulang kerumah..aku tidak tahu harus bagaimana lagi...ku dengar kamu pernah mengajar Matematika ya?” aku hanya mengangguk pelan, “kalau begitu maukah kamu mengajarnya? Les privat, aku akan membayarmu.”

“Les privat Matematika? Mengajari bocah yang tadi itu?”

[Min Woo’s POV end]

--------

Suatu siang di pusat keramaian.

Kesepuluh jari itu sibuk beradu dengan keyboard notebook. Ia tampak antusias mengobrol dengan teman mayanya itu.

~ Panda, apakah kamu baik hari ini? Aku minta maaf soal beberapa hari yang lalu. Ok?
~ Gwaenchanayo Neko^^! Bagaimana denganmu? Tetap tidak mau mengirimkan wajah aslimu?
~ OH! Hmm, hahaha!
~ Wae? U don’t answer my question well.
~ Baiklah apa kamu ingin tahu wajah asliku? Apakah kamu tidak akan menyesal?
~ Apakah kamu buruk rupa? Apakah matamu hanya satu? Apakah hidungmu ada dua?
~ Hahaa!


HanRa mencari sebuah file gambar dan kemudian mengirimnya kepada Mr. Panda itu. Ia mengirimkan sebuah foto anak kucing yang begitu imut dan menggemaskan.

Noona! Maaf membuatmu menunggu, kita mau jalan-jalan ke  mana hari ini?

“Ah Jun Hong-a! Kamu mengejutkanku...sebentar yah~ aku harus sign out dulu.” HanRa benar-benar tampak sibuk dengan notebooknya itu.

“Aku heran Noona bisa senyaman ini online di tempat umum! Berdiri pula, ayo kita cari tempat yang nyaman! Aku yakin kakimu sudah pegal!”

~ Panda! Aku harus segera pergi, tolong bersabar menunggu kepulanganku yah! Annyeong!
~ YA, jangan tinggalkan aku, kucing!

“Maafkan aku Jun Hong, aku terlalu sibuk dengan notebookku!” ucap HanRa sambil meninggalkan tempat online di pinggir jalan itu.

Noona, siapa yang chat denganmu? Kenapa aku tidak pernah melihat wajahnya? Apakah dia lebih muda darimu juga?”

HanRa tampak mengingat sesuatu, “Aku tidak tahu berapa usianya....Apakah kamu membuat Bento bentuk panda untukku? Aku gagal membuatnya beberapa hari yang lalu~...ajarkan aku lagi ok?”

“Hmm~..” Jun Hong menyipitkan matanya, “oke akan ku ajarkan untuk Noona cantik!” dan kemudian mengedipkan sebelah matanya disertai aegyo yang membuat HanRa tertawa terbahak.

***

[Jun Hong’s POV]

Mwoya? Guru privat matematika? Orang ini?!?” aku benar-benar kesal ketika setelah aku bersenang-senang dengan HanRa dan ketika pulang menemui Hyung yang aneh itu akan menjadi guru privatku.

Aku memandangnya detil dari ujung rambut sampai ujung sepatunya. OH! Aku tidak suka Matematika! Dan aku tidak suka orang ini!

Aboji! Aku tidak mau ah! Nilai matematikaku tidak buruk!”

“Nilai 4 kamu bilang tidak buruk? Mulai sekarang 3 hari dalam seminggu, dari Selasa sampai Kamis jam 4 sore sampai jam 6 kamu akan les privat dengan Min Woo-ssi!”

Aku melihatnya membungkuk kepadaku, aku kesal! Ahh 3 hari dalam seminggu? Itu akan membuatku jarang bertemu dengan HanRa!

“Ok ok, tapi aku maunya ada HanRa Noona juga! Aku tidak bisa semangat belajar kalau tidak di temani olehnya!”

“Jun Hong-aaaaa!!” teriaknya padaku membuatku terkejut, “berhenti mengganggu HanRa! Jika kamu menyukainya lupakan saja! Dia 3 tahun lebih tua darimu!”

[Jun Hong’s POV end]

---------

[Min Woo’s POV]

“Ah....jeongmal~...”

Aku membanting badanku ke kasur empuk dan menyembunyikan wajah tampanku di balik selimut tebal, bocah itu....membuatku repot saja! Tidak bisa, aku sudah menerima uang di muka dan tidak mungkin aku membatalkan les privat itu.

Ku rogoh saku celanaku, membuka sebuah alamat yang cukup jauh dari sini. HANRA’s home. Ah, aku harus mengajari bocah itu dirumah temannya, well aku tidak tahu ini temannya atau pacarnya. Dan aku sama sekali tidak kenal dengan orang ini.

***

Ya Hyung, awas jika mencuri pandang dengan Noonaku!”

Aku hanya diam mendengarkan ocehan bocah 17 tahun ini. Aku hanya mengikuti langkahnya menuju rumah seseorang gadis bernama HanRa.

“Hyung, bukankah kamu fikir nilai matematika buruk?”

Aku mendengus pelan sambil melihat-lihat nilai rapotnya, “Tidak buruk. Tapi sangat buruk.”

Jun Hong berhenti melangkah, dan berbalik padaku, “Hyung~ ah forget it! Lets go, HanRa Noona pasti sudah menungguku!”

Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya aku sampai di sebuah rumah minimalis berwarna pink dan terkesan seperti rumah boneka.

Noona! I’m comin’ .... ~~!”

“Ah ok wait!” aku mendengar suara itu, suara seorang perempuan.

[Min Woo’s POV end]

--------

“OH? Jun Hong-a.....ini guru privatmu?” tanya HanRa yang terkejut melihat sosok itu. Tingginya sama dengan Jun Hong, atau mungkin Jun Hong sedikit lebih tinggi dari orang itu.

Ne, Noona. Kamu tidak mempersilakan kami masuk?”

HanRa tampak tertegun melihat sosok tinggi kurus itu, beberapa bulan ini hanya Jun Hong saja yang berinteraksi dengannya, kini datang seorang lagi di dalam hidupnya.

“Ah masuklah ~... hmm mau minum jus strawberry? Kebetulan aku sedang membuatnya....” tanya HanRa mendadak menjadi canggung. “Atau mau teh? Biskuit? Tolong beritahu aku~...”

Ya Noona! Air putih saja, itu lebih sehat.” Jun Hong menyela Min Woo tepat sebelum ia membuka mulutnya.

“A-air putih?? Tidak biasanya kamu minta air putih padaku Jun Hong-a..”

Sorry, menyela perbincangan kalian, tapi kedengarannya jus strawberry itu lezat. Bisa kamu memberikan aku satu gelas?”

Wajah HanRa tampak memerah, ia senang jika ada orang yang antusias mencicipi apa yang ia buat. “Tentu saja! Satu jus strawberry dan satu gelas air putih!”

***

Jun Hong tampak kesal dengan semuanya. Matematika terutama, karena HanRa juga menyuruhnya mengulangi soal yang susah, tapi Jun Hong mengakui kepintaran Min Woo dalam hatinya, ia jauh tertinggal dengan Hyung yang satu itu.

“Ah Jun Hong-a, jangan melamun! Cepat selesaikan soal itu!”

“Aku tidak bisa Noona! Aku tidak mengerti!”

Kemudian Min Woo mencoba menjelaskan dengan perlahan sampai akhirnya Jun Hong mengerti, begitu juga HanRa, ia ikut mendengarkan penjelasan Min Woo. Tapi perhatiannya terbagi dengan notebooknya. Ia memandangi profile Mr. Panda yang belum online juga hari ini.

“Hhh~ padahal sudah jam 5... seharusnya ia online sejam yang lalu...” desahnya perlahan yang membuat perhatian Jun Hong tertarik kepada layar notebook itu.

Ya Noona, kemana Mr. Pandamu? Apakah ia selingkuh dengan Neko-neko yang lain?”

YA~~~ CHOI JUN HONG!”

Teriakan HanRa membuat Min Woo beralih pandangan, dari buku yang ia baca menjadi menatap layar itu dari kejauhan.

***

[Jun Hong’s POV]

YA~~~CHOI JUN HONG!

Noona~ kenapa berteriak kepadaku!? Aku kan hanya bertanya padamu!”

15 menit lagi neraka ini akan berakhir, tapi besok dan besoknya masih ada Hyung ini lagi di sekitarku....

“Ah~ Jun Hong-a...tidak biasanya dia tidak memberi kabar seperti ini...biasanya jika dia tidak online akan memberiku kabar satu hari sebelumnya..”

Aku melihat profilnya, “Mr. Panda....huh? Jadi ini selama ini Noona minta diajarkan buat Bento bentuk panda karena orang ini?” aku merasa di langkahi, aku tidak suka keadaan seperti ini.

“Jun Hong-a...”

Aku mengakhiri kelas sore ini dengan kesal. Aku tidak ingin bertemu dengan HanRa lagi. “Aku pulang sekarang.”

“Jun Hong-a! Kamu salah paham...Ya~ dont act childish please.

“Maaf menyela perbincangan kalian, ku rasa Jun Hong tidak bisa menggunakan tempat ini lagi untuk les privatnya. Jika kalian bertengkar karena hal sepele seperti itu maka Jun Hong tidak akan pernah bisa menjawab soal matematika yang sulit.”

“Aku tidak akan ke sini lagi besok Hyung, kita belajar dirumahku saja.” Aku langsung pergi tanpa pamit pada HanRa, aku merasa tidak terima di manfaatkan seperti ini.

***

“Choi Jun Hong! Lain kali jangan pergi tanpa pamit seperti itu, tidak sopan! Aku sebagai pembimbingmu merasa tidak enak dengan kawanmu. Apalagi dia tidak seumuran denganmu.”

“HUH!” aku hanya mendengus kesal dan melangkah cepat sebisaku. “Hyung tidak perlu ikut campur dengan urusan pribadiku!”

Aku benar-benar bodoh! Kenapa selama ini aku tidak pernah menyadari jika Noona tidak pernah menyukaiku seperti aku menyukainya? Ah BABO! MOLLA!! Aku tidak mau bertemu dengannya lagi! Aku tidak suka sikapnya yang seperti itu!

[Jun Hong’s POV end]

--------

Suatu malam setelah beberapa hari dari kejadian itu, HanRa mengunjungi Jun Hong namun bocah itu menolaknya. Ayah Jun Hong benar-benar merasa tidak enak dengan HanRa karena keluarga HanRa pernah membantunya di kala mereka sedang kesulitan ekonomi. Maka dari itu Jun Hong dan HanRa dekat karena itu.

Ahjussi...apa benar ia tidak ingin bertemu denganku? Aku hanya ingin menjelaskan sesuatu sekaligus minta maaf...”

“HanRa-ssi...berkunjunglah lain waktu...beberapa hari ini moodnya benar-benar jelek. Ia tidak berbicara denganku juga...aku tidak mengerti apa yang diinginkannya.”

“Jun Hong tidak berbicara padamu? Oh...jeongmal...”

-Ada apa ini? Kenapa dua orang itu benar-benar mengacuhkan aku beberapa hari ini? Yang satunya panda, dan yang lagi satunya bunny...meskipun...ah tidak tidak ini tidak benar!-

HanRa kemudian berteriak dari luar kamar Jun Hong, guru les privat itu juga ada di dalam sana.

------

[Min Woo’s POV]

“Mengerti kan? Jadi ini tidak bisa di substansikan ke sini...”

YA~ JUN HONG-A! Jika kamu ada masalah denganku tolong jangan diam kan ayahmu seperti itu! Apa kamu mau jadi anak durhaka! JUN HONG-A FIGHT WITH ME, come here!

Mendengar hal seperti itu, Jun Hong keluar namun langkahnya tertahan karena aku, Min Woo yang akan menghandle semuanya.

“Kamu akan menghajar seorang wanita? Diamlah disini, aku yang akan mengusirnya.”

Aku menarik gadis itu keluar tanpa perlawanan, aku tidak ingin muridku tidak sukses dalam prestasi sekolahnya. “Berisik! Jangan permalukan Jun Hong dan juga Ayahnya, tetangga mendengarmu!”

“Aku kesal dengannya. Kekanakan!”

“Lalu kamu apa? Berteriak seperti itu, anak kecil juga biasa melakukannya. Pulanglah, dia benar-benar tidak ingin bertemu denganmu.”

Hey whats wrong with u Dude? Tolong jangan campuri masalahku dengan Jun Hong. Kamu tidak tahu....”

“Aku tahu.” Jawabku menyela. “Aku tahu dia marah kepadamu karena capture Bento berbentuk panda yang kamu kirimkan padaku, 4 hari yang lalu.”

“Hah? Ben....~ kamu!” aku melihatnya benar-benar terkejut saat ia menyadari bahwa aku lah Mr. Panda yang selama ini chit chat dengannya. “Baga---........”

***

Aku melihatnya menunggu di samping mesin minuman, menungguku selesai dengan Jun Hong, karena aku berjanji akan menjelaskan perkara ini padanya.

“Maaf membuatmu menunggu lama...”

“Apa....apakah Jun Hong tahu kamu akan menemuiku disini? Aku takut jika ia semakin marah kepadaku...”

Aniya...dia tidak tahu...dia hanya diam dari tadi, sepertinya hanya kamu yang ada di kepalanya..”

Aku mengobrol dengannya sambil berjalan menyusuri pertokoan di malam hari. Perlahan menjauh dari Jun Hong, pemuda yang menggilai HanRa, HanRa adalah Neko-ku...ah kenapa bisa aku bertemu dengannya di saat sulit seperti ini...

“Tentang Mr. Panda itu....aku....aku masih tidak percaya jika itu kamu...bukan, maksudku aku tidak ingin Jun Hong tahu kalau itu adalah kamu...”

Aku memahami situasinya, tapi aku tidak tahu bagaimana perasaannya terhadap bocah emosional itu.

“Aku tidak pernah membahas itu dengannya. Jadi, tidak usah khawatir. Dia tidak akan tahu. Aku juga kaget dan tidak menyangka jika Missneko itu dirimu.”

“Ah...itu~...apa kamu tahu dari waktu itu yah? Dari waktu pertama kali kamu kerumahku dan melihat layar notebookku? Ah stupid me...”

Aku tertawa kecil, aku senang bisa melihatnya kini~ tanpa harus memaksanya menunjukkan wajah aslinya di dunia maya. Aku sudah menduganya, di balik semua ikon kucing itu pasti ada wajah cantik yang tersembunyi.

[Min Woo’s POV end]

-------

Berhari-hari berlalu dan Jun Hong mengakui bahwa ia terlalu kekanak-kanakan beberapa hari yang lalu. Ia meminta maaf kepada HanRa dan hari-harinya tetap ia lanjutkan dengan les privat.

Noona~ boleh aku bertanya sesuatu? Ini penting.”

Mworago? I hope not a cruel question, dongsaeng.”

Min Woo disana, namun ia mengacuhkan dua orang itu, ia sibuk memeriksa pekerjaan rumah Jun Hong. Namun ia tetap bisa mendengar semuanya.

“Panda or Bunny?”

“EH?” pertanyaan itu membuatnya menoleh tepat di hadapan wajah Jun Hong. “Pertanyaan macam apa itu? Ani! Aku tidak akan menjawabnya!”

“Jawab saja Noona! Aku ingin tahu! Tenang saja aku tidak akan marah!”

HanRa mencuri pandang ke arah Min Woo yang ternyata juga menatapnya, mereka berdua menatap satu gadis yang sama; Han Mi Ra.

“Tentu saja aku memilih keduanya! Karena aku kucing, aku suka semuanya! You got it?” HanRa mengacak rambut Jun Hong yang keriting itu, lalu ia tersenyum kepada Mr. Panda.

***

~ Neko-ya.... dangsineun eodiisseo..?
~ Here! Wussup Panda cute?
~ nan jeongmal dangsini geuliwoyo, hahahah! Miss u so much!
~ Hey, baru tadi sore kita ketemu -__- waeyo? Sepertinya ada hal yang ingin kamu sampaikan?
~ Ne...
~ Apa? Tunggu, kenapa tiba-tiba kamu jadi pemalu seperti ini?

‘TOK TOK’

“Ah~ siapa sih yang bertamu selarut ini! Ku harap tidak ada benda milih Jun Hong yang tertinggal disini!”

HanRa membuka pintu dan ia terkejut mendapati pemuda itu berdiri disana.

“Ah! You shocked me! Ada apa? Aku kira kamu dirumah? Kenapa tidak memberitahu jika akan ke sini? Atau jangan-jangan kamu sudah lama berdiri disini?”

Mianhaeyo Han Mi Ra-ssi~.....”

“Tadi kamu bilang ingin menyampaikan sesuatu...apa? katakan saja sekarang! I’m waiting....”

No Min Woo mematung disana sambil menggenggam ponselnya. “Bunny or Panda?”

YA! Kenapa bertanya hal itu lagi! Bukankah kamu tahu apa jawabannya?”

“Jawab saja, ku mohon. Aku ingin dengar sekali lagi...”

HanRa melipat tangannya dan memandang lurus ke wajah pemuda itu, ia berfikir dan sampai kapanpun ia tidak akan bisa memilih di antara keduanya karena memang ia menyukai kedua ikon tersebut.

“Sepertinya pertanyaanmu itu kurang tepat, Min Woo-a....seharusnya kamu bertanya, ‘No Min Woo or Choi Jun Hong’. Jika saja pertanyaanmu seperti itu, aku punya jawabannya.”

“Shud I change the question?”

HanRa mengangguk keras, ia menunggu.

“Ehm, okay... Min Woo or Jun Hong?”

Satu menit, dua menit, tiga menit berlalu..... “Are you try playing a games with me, Miss Neko?”

HanRa tampak menunduk dan tertawa kecil. “I choosed Mr. Panda.”

“You said....’choosed’ ?”

HanRa mengangguk lagi, “Sudah lama aku memilih Mr. Panda. Hanya saja aku tidak pernah menunjukkannya...aku dan Jun Hong...kami berteman baik sudah lama..lagi pula ia masih bocah~ tidak mungkin aku dengannya...dia bukan tipeku!” bisik HanRa di ujung kalimatnya.

No Min Woo mematung, ia tidak akan menduga jawabannya melebihi harapannya.

“Ini sudah malam, apa kamu tidak pulang? Sepertinya Mr. Panda-ku sudah lama menungguku disana.” Ucap HanRa menunjuk notebooknya.

‘GREB’

Min Woo memeluknya sebelum ia benar-benar pergi menghilang. “Mr. Panda will be back soon!” teriaknya ketika berlari menjauhi rumah HanRa.

HanRa tersenyum, ia kembali ke notebooknya dan menemukan satu status baru dari Mr. Panda.

-Now Missneko is mine^^-


E N D

6 komentar:

  1. Aahh... Cute story >u< suka sma pemilihn kata2nya yah meskpun ada sdkit typo *wajarlahyah* feelnya dapet, porsinya jg pas gk kepanjngn dan gk kpendekan jd gk ngebosenin hehe,, sering2 aja bkin oneshot kya gni, karakternya jg bsa lucu2 kya di komik, sukaaa +,+ jarang2 gw suka sma FF yg castnya di luar 21Bang dan lo bisa ngeracik nih cast jd bgtu cute dan dngn akhir yg manis... <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah jinjjayo? ah gomawo Devi >..< iyah nih lagi belajar buat ff oneshot heheh ku fikir cerita ini bakal ngebosenin ~ soalnya buatnya sama sekali gada perencanaan ~ hihihmakasi btw udah baca ya :)

      Hapus
  2. coba kamu bikin dari awal minwoo udah jadi guru les nya junhong, mungkin bakal lebih dapet feel nya,, jadi junhong-minwoo akrabnya lebih ketara gitu. soalnya di awal kan junhong gamau les, tp kok abis itu dia kayak menerima minwoo dengan tangan terbuka..

    kalo menurutku sih, ga segampang itu nerima guru les nya..

    yaa.. tp itu menurutku aja sih.. hhe

    over all.. it's good :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha ~ kalo gitu anda saja yg jd guru lesnya junhong, bagaimana? HAHAHAHAHA

      Hapus
  3. kaya biasa, lo bisa ngegambarin karakter seseorang lewat kata kata dr sikapnya dia. itu zelo yang 17 tahun dapet banget bocahnya,childish lol trs ini cerita panjang kan yah tp brasa bentar banget bacanya. ga ngebosenin simpel tp dapet lah pokoknya ini crita. gapake fantasi juga oke elonya. oke cant wait for your story :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah iya hehehe bener nih gada kurangnya? hmm okay habis ini kayaknya gw bikin oneshoot aja yah kali yah, btw makasi ya udah meluangkan waktunya

      Hapus