Selasa, 13 Maret 2012

The House of Doll -1-






Rumah besar bergaya barat itu sudah lama kosong. Dahulu satu keluarga tinggal disana sampai akhirnya wabah menyerang kota terpencil ini dan semuanya tewas epidemi mematikan itu....

---

Gadis mirip boneka itu duduk di dekat jendela, menyegarkan matanya yang lelah akibat terlalu lama menatap LCD 9 inch selama perjalanannya menuju rumah baru.

`Aku harap rumah baruku nanti tidak seperti yang kemarin-kemarin....aku tidak mau lagi di ganggu oleh 'makhluk-makhluk' yang tidak bertanggung jawab seperti itu.`

"Mam, apakah masih jauh? Aku mengantuk..." tanya Sera kepada sang Mama yang terlihat tidak berhenti mengemil di kursi depan.

'KRAUK, KRAUK.'

"Mam?!"

"Tidurlah dulu, Mam akan membangunkan jika sudah sampai nanti."

*


'BLUBUB, BLUBUB..'

`Apa Mama sedang berendam di bath-up? Tidak, pasti aku sudah sampai di rumah baru...`

Ku rasakan sesuatu menyentuh ujung jariku, namun aku tidak bisa membuka mataku. Aku masih mendengar suara gelembung bergemuruh nun jauh disana, kenapa semuanya terasa sendu dan pilu? Apakah aku sedang 'diganggu' oleh 'mereka'?

"Aku sudah menunggumu sejak lama....aku menunggu pelukanmu yang tertunda..."

*

'ZHING.'

Sera mengedipkan matanya beberapa kali, ia terbangun karena seekor lalat lewat di sisi telinganya.

"Uh,..." Sera seperti sedang mengumpulkan nyawanya yang tercecer, ia mencoba mengindentifikasi keadaan sekelilingnya. Ia sudah sampai dirumah barunya.

"Sera, bawa barang-barangmu!"

Sera mengintip rumah barunya dari balik kaca jendela mobil yang setengah terbuka, ia menggosok-gosok matanya dan tidak melihat 'sesuatu' yang aneh dari dalamnya. Kemudian ia menurunkan barang-barang dan koper besarnya, menyeretnya ke dalam rumah. Ia mengamati benar sampai sudut rumah yang terkecil sekalipun, baru kali ini Sera merasa nyaman masuk ke sebuah lokasi asing seperti ini. Sera memeriksa dari satu kamar di lantai bawah sampai kamar yang paling ujung di lantai atas,  akhirnya ia memilih kamar di lantai atas paling ujung bagian agak menjorok ke dalam.

"Pap, aku pilih kamar yang ini saja."

"Hmm, bereskanlah. Atur sajas sesukamu, jika ingin menambah barang katakan saja ke Papa."

Sera mulai membuka kopernya dan menata semua bajunya di lemari yang memang sudah  terdapat di dalam kamar itu. Satu persatu ia lipat dengan rapi, sampai ia merasa jika letak lemari ini tidak strategis, Sera menggesernya sebelum lemari ini menjadi lebih berat.

‘SRAKKK.’

Suara Mama menggaung di ruangan tengah yang masih terbilang kosong itu, juga Papa yang sudah sibuk mengelilingi rumah, suara langkah sepatu pantofelnya terdengar keras.

~IM A BIG BIG GIRL, IN A BIG BIG WORLD...~ Ringtone ponsel Sera berbunyi membuatnya menghentikan menggeser lemari.

“Private number?” gumamnya lalu mengangkat panggilan itu. “Hello? Who’s there?” tanya Sera.

‘BLUBUB, BLUBUB..’

Begitu mendengar suara gelembung air Sera langsung melempar ponselnya ke tempat tidur. Sera mulai menderukan nafasnya, ia teringat mimpinya beberapa jam yang lalu, ia mendengar suara yang sama.

“Apa... ..”

‘TOK.’

Terdengar suara ketukan pelan dari balik lemari pakaiannya. Sera langsung menghampirinya, ia memeriksa seluruh bagian lemari itu juga dinding kamarnya, siapa tahu di baliknya ada sebuah jalan atau ruangan rahasia.

Namun Sera tidak menemukan apa yang ia bayangkan, ruangan ini sepertinya normal. Ia mengabaikannya sementara, menata ruangan adalah hal yang terpenting bagi dirinya.

‘TOK, TOK.’ Suara itu lagi, kali ini Sera tidak bisa mengabaikannya.

Merasa asal suara itu bukan dari dalam kamarnya, Sera mencoba mencari di luar sekitar kamarnya, namun suara itu tidak kunjung muncul juga. Sera sedang tidak dalam kondisi yang ‘terbuka’. Indera keenamnya sedang tidak berfungsi, Sera belum bisa mengendalikannya.

Sera kembali ke dalam kamar, ia mengecek ke halaman belakang melalui jendela kecil yang ada di kamarnya. Ia melihat sebuah gubuk, sepertinya itu sebuah gudang namun Sera benar-benar penasaran, ia hendak turun namun sesuatu menghentikan langkahnya.

“Apa itu?”

Ketika Sera berbalik, ia mendapati pintu kamarnya tertutup pelan dan dari dalam lemari itu ia melihat sesuatu,...sesuatu yang nampak aneh bagi dirinya...


* bersambung . . . 
[part 2]

2 komentar:

  1. kaget.. tiba2 udah bersambung aja~ ._.v
    blm bisa komen sejauh ini.. baca lanjutannya dulu~

    BalasHapus