im sorry for the bad poster *bow*
Tittle : Surprise!
Cast :
Kim Himchan [BAP]
Rae In [OC]
Lee Changsub [BTOB]
Jun Ah [OC]
Genre : Light Romance / Friendship
Rated : 10+
Theme Song : B1A4's songs
Author : RAVLA / @geishacrying
---------------------
Himchan melihat JunAh sedang
kesulitan membawa box berisi bahan makanan titipan Rae In.
“Perlu bantuan?” tanyanya yang
kemudian mengambil box itu dari tangan JunAh. “Seharusnya temanmu itu tidak
menyusahkanmu seperti ini.
JunAh tersipu malu, “Ah~ tidak
apa-apa...sesama teman aku merasa harus membantunya. Sedang apa disini?” tanya
JunAh kepada Himchan, ia penasaran apa yang di cari Himchan malam-malam seperti
ini di sekitar cafe milik Rae In.
Himchan meletakkan box itu di sudut
ruangan cafe setelah JunAh membukakan pintu belakang cafe, “Aku? Mencari Rae In,
ada yang harus aku bicarakan dengannya...tapi sepertinya aku terlambat...aku
terlalu malam datang kesini.”
“Punya janji dengan Rae In..? Tapi
dia tidak menitipkan pesan apapun kepadaku..”
“Oh? Benarkah? Mungkin dia
lupa...tidak biasanya bukan? Setahuku, cafe ini bukan 24 jam?”
JunAh merasa salah tingkah mengobrol
berdua dengan Himchan, tapi dia berusaha terlihat normal, “Ah itu...sepertinya
Rae In sudah berjanji mau menjemput temannya di stasiun kereta api...makanya
dia menutup cafe ini lebih awal. Atau mau aku menghubungi dia?”
“Tidak perlu!~ Maksudku, aku akan
datang besok saja. Sampaikan saja permintaan maafku padanya, aku jadi merasa
tidak enak hati. Kalau begitu aku pamit yah...bye!”
JunAh tersenyum dan melambaikan
tangannya dan melihat sosok itu menerobos kegelapan. Rae In mempunyai janji dengan Himchan? Kenapa aku bisa tidak tahu? Apa dia
sengaja tidak membicarakan hal ini padaku? Padahal Rae In tahu kan, aku
menyukai Himchan?
***
“Sampai kapan aku harus menunggu
disini...sial, aku lupa membawa baju hangatku. Hhhh~...” gumam Rae In setengah
sebal karena ia sudah buru-buru menuju stasiun namun kenyataannya ia harus
menunggu lebih dari dua jam. “Aku...lapar...” Rae In celingukan mencari kedai
makan yang masih buka jam 9 malam seperti ini. Tapi semuanya sudah tampak
berbenah.
“Ahjussi,
apa sudah mau tutup? Aku dan temanku kelaparan!” seru sebuah suara setengah
berteriak sontak membuat perhatian Rae In tertuju pada orang itu.
Sebuah senyum bercampur dengan
ekspresi kekesalan tergambar jelas di wajah Rae In.
*
Suara tawa tersebut membuat kedai
mini terasa begitu hangat di malam yang dingin ini.
“Aku tidak menyangka kalau, well look your self....aku tidak
percaya! Padahal hanya satu tahun kita tidak bertemu kan?”
“Oppa!
Aku kenapa? Aku tidak berubah sama sekali...by
the way, kenapa lama sekali tadi? Oppa kan tahu, aku tidak suka menunggu
seperti itu...bagaimana jika ada orang jahat merampokku?”
Lelaki berpenampilan culun itu
mengusap pelan kepala Rae In, “Tidak akan! Sudah ku pastikan! Tapi maaf ya aku
benar-benar terlambat kali ini...tadi ada kesalahan teknis di bandara,
pesawatku delay..”
“Lalu, setelah ini.....mau pergi
lagi?” tanya Rae In dengan mimik wajah yang serius memandang lurus ke wajah
laki-laki itu.
***
Semalaman, sampai pagi ini, sampai
JunAh bersiap pergi ke cafe Rae In, ia masih memikirkan janji apa yang dibuat
Rae In dan Himchan. Meskipun ia merasa begitu penasaran, JunAh harus bisa
menahan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan itu, namun ia rasa ia tidak
bisa.
“Apakah aku harus menanyakan hal itu
pada Rae In? Tidak mungkin kan aku datang dan tiba-tiba membuat rusuh ketika
mereka bertemu empat mata?” ucap JunAh sepanjang jalan, ia tampak begitu risau
dan dengan sengaja menendang sampah kaleng minuman sampai mengenai punggung
seseorang.
JunAh langsung bersembunyi dan
mengintipnya, “Eh? Itu kan...” JunAh melihat orang itu, Himchan sedang
menggosok punggungnya dan berbalik ke belakang namun ia sepertinya sedang sibuk
dengan seseorang dan mereka tampak terlibat sedikit adu mulut. “....R-r—rae in?”
*
“Channie! Ya! Tung...~ Hhhh. Kenapa dia memberikan ini sih!” Rae In
memasukkan bingkisan itu ke dalam ranselnya.
“Morning!” sapa JunAh yang berwajah
begitu senang seperti biasanya. “Sedang apa disini...mencurigakan
sekali...ayolah, kita harus membuka cafe sekarang!”
Rae In terlihat sedikit kikuk dengan
mengusap tengkuknya. “AH! Duluan saja yah, ini kuncinya, ponselku tertinggal! Aku
akan kembali dalam 10 menit!” Rae In kemudian berlalu dengan skuter birunya.
“Sepertinya benar, Himchan dengan Rae
In sedang menyembunyikan sesuatu dariku...menyebalkan!” JunAh berlalu menuju
cafe dan bersiap, benar saja 10 menit kemudian Rae In kembali dengan wajah ‘sok’
sibuknya.
“Rae In-a,...” panggil JunAh ketika
Rae In hendak memulai membuat cheesecake. “Hmm......semalam Himchan mencarimu. Dia
menyampaikan permintaan maaf karena datang terlalu malam.”
“OH?” Rae In tampak ‘terkejut’, “Benarkah?
Apa katanya?” sambil mengobrol, ia melanjutkan menyiapkan bahan-bahan untuk
kue.
“Hmm, hanya itu. Dia juga membantuku
mengangkat box pesananmu. He’s kindly
person I think...jadi, apakah pagi ini dia sudah menemuimu?”
Rae In hanya menggeleng, “Mungkin
nanti siang...bukannya dia sedang sibuk ya pagi ini? Yang aku tahu dia mengajar
seni ke murid-murid TK.”
JunAh ‘mengangguk’, dia paham. Paham
sekali. “Okelah, aku hanya menyampaikan hal itu. Ah iya, sepertinya nanti malam
aku tidak bisa menemanimu...bagaimana?”
“Tidak apa-apa JunAh, setelah
membuat cheesecake aku sudah ada janji, jadi aku akan pergi sampai jam 7 malam.
Kamu tidak keberatan?”
“Ah~ santai saja, acaraku mulai jam
9 malam...aku mau pergi ke pameran fotografi temanku. Baiklah kalau begitu...”
JunAh berlalu dan duduk santai di belakang meja kasir. “Rae In berbohong padaku...tapi kenapa??”
***
Sementara JunAh bingung dengan apa
yang tengah terjadi, Rae In merasa sebaliknya. Ia senang karena orang yang
sudah lama ia tunggu akhirnya datang dan kembali padanya.
“Oppa, belum menjawab pertanyaanku.”
“Pertanyaan? Pertanyaan yang mana?”
tanya nya dengan wajah pura-pura kebingungan.
“Changsub Oppa! Aku serius....setelah
ini apa mau pergi lagi? Katamu, waktu itu....Cuma satu tahun kan? Aku masih
ingat, sepertinya baru lusa kemarin mengatakan seperti itu.”
Changsub tampak merapatkan syal yang
melingkar di leher Rae In, dan kemudian menyentuh hidung mancung itu dengan telunjuknya
yang dingin, “Bukankah yang terpenting aku sekarang ada disini bersamamu?”
Jawaban itu membuat Rae In tidak
bisa merasa senang atau juga kecewa, dia tahu benar. Changsub bukan tipe orang
yang suka melanggar janji dan juga susah untuk berjanji dengan alasan tidak mau
membuat seseorang kecewa. Ia tidak ingin mengecewakan Rae In.
“Kenapa? Tidak puas dengan
jawabanku? Mianhae..Rae In-a...”
“Gwaenhchana
Oppa...aku mengerti...tapi boleh kan
aku berharap seperti itu. Rasanya memang seperti baru berlangsung
kemarin,....aku sungguh merindukanmu.” Ucapnya sambil menyembunyikan wajah
cantiknya di balik syal hitam itu.
Changsub memeluknya erat di
dinginnya udara siang ini. Ia mengelus pelan kepala Rae In dan tersenyum. “Terima
kasih sudah mau mengerti keadaanku...Gomawo.”
Rae In merekahkan senyumnya di balik
syal, ia sungguh merindukan pelukan itu.
***
“JunAh! Maaf aku sedikit
terlam......bat....” seru Rae In sedikit terkejut ketika ia kembali ke cafenya.
Ia melihat wajah itu, wajah JunAh yang memerah dan meneteskan air mata. Himchan
juga ada disana. “Apa yang terjadi?”’ dengan bingungnya Rae In mencoba membaca
suasana.
Hanya terdengar isakan JunAh yang
memandang nanar ke arah Rae In, seperti menyimpan sebuah dendam yang
benar-benar tersimpan rapi selama ini. Ia memandang seperti itu kemudian pergi
dengan amarah yang meletup-letup.
“Ya,
Channie...ada apa ini?”
“ARGH babo!” gumam kesal Himchan. “Tadi pagi dia melihat aku menemuimu di
jembatan, tapi dia pura-pura tidak tahu dan kemudian ia mulai menangis.”
“MWOYA?”
“Dia salah paham, dia mengira aku
dan kamu....”
Belum selesai Himchan berbicara,
Changsub yang ternyata datang bersama Rae In menyangka jika Himchan dan Rae In
memiliki hubungan asmara juga. “Dia dan kamu apa?” tanyanya dengan pandangan
menghakimi Rae In.
“Andwae,
bukan! Bukan seperti itu, jangan salah paham oke? Aku ingin menjelaskan
semuanya. Ku mohon jangan marah kepadaku Oppa.”
***
JunAh membatalkan acaranya dan ia
terisak sedari tadi di kamar. Ia sama sekali tidak mau mengangkat telepon dari
Rae In atau pun Himchan. Ia merasa di khianati oleh sahabatnya sendiri.
“Kenapa aku begitu bodoh....?”
ucapnya kepada dirinya sembari menenggelamkan wajahnya di bantal besar. “Tidak
seharusnya aku mempercayai Rae In begitu saja....kenapa aku begitu bodoh...!!!”
Semenjak malam itu, baik JunAh
ataupun Changsub merasakan hal yang sama terhadap Rae In, mereka tidak percaya
lagi kepada gadis itu walaupun sebenarnya ini murni kesalahpahaman.
5 hari setelahnya Himchan membantu
Rae In untuk mengembalikan kepercayaan Changsub terhadapnya namun usahanya
sia-sia karena sepertinya Changsub sudah lelah mendengar beribu alasan yang
sebenarnya adalah kenyataan.
“Oppa,
mianhae...” rengek Rae In di telpon kepada Changsub, namun terdengar jika
Changsub memarahi pacarnya itu dengan keras dan hal itu membuat Rae In merasa down dan merasa lebih bersalah lagi. Himchan
yang ada di dekatnya hanya bisa menemani dan menenangkannya. “Oppa....~” sampai akhirnya Rae In tidak
bisa membendung air matanya lagi.
“Air mata buaya!” tiba-tiba JunAh
datang ke cafe dan langsung menghakimi Rae In, dia juga tampak terkejut ketika
Himchan ada disana bersama Rae In.
“JunAh! Tolong, kamu sudah salah
paham! Kami benar-benar tidak ada hubungan apa-apa!” ucap Rae In sambil
memberikan bingkisan yang kala itu Himchan berikan padanya di dekat jembatan. “Bukalah,
dan aku yakin kamu akan mengerti.”
Rae In menyerahkan bingkisan itu dan
JunAh membukanya. Awalnya ia tidak mengerti dengan foto album yang tebal itu. Namun
betapa terkejutnya ia ketika melihat begitu banyak foto dirinya yang di ambil secara
sembunyi-sembunyi oleh Himchan selama ini. Termasuk ketika dirinya mengangkat
box pesanan Rae In malam itu.
“Aku hanya membantu Channie agar
bisa lebih dekat denganmu. Aku senang ketika kamu bercerita mengobrol dengan
Himchan malam itu. Namun sepertinya kamu salah sangka begitu jauh terhadap
diriku.” Ujar Rae In yang juga mencoba menenangkan dirinya yang panik karena
Changsub tengah marah kepada dirinya.
JunAh menangis lagi, kali ini
benar-benar terlihat keharuan di wajahnya dan masih tidak percaya jika selama
ini perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan terhadap Himchan.
“JunAh, aku benar-benar minta
maaf....aku bukan penyampai pesan yang baik...seharusnya malam ini itu aku
nyatakan saja perasaanku kepadamu...tapi aku sungguh takut kamu akan
menolakku...jadi aku meminta bantuan Rae In...”
JunAh mengusap air matanya kemudian
memeluk Rae In. “Jeongmal mianhae Rae
In-a....mianhae...” isaknya.
Rae In sedikit merasa lega, namun
masih ada satu masalah yang perlu diselesaikan. Ia mengusap punggung JunAh dan
menyuruhnya berhenti menangis. “Sudahlah JunAh...ini Cuma salah paham saja, aku
tidak marah padamu...aku senang kalian bisa menyampaikan perasaan satu sama
lain...maafkan aku juga ya sudah berbohong kepadamu waktu itu..”
Himchan ikut menepuk punggung JunAh
dan kemudian mereka tersenyum.
“Changsub bagaimana? Apa aku harus
meyakinkan dia sekali lagi?” tanya Himchan kepada Rae In. “Aku benar-benar
merasa tidak enak dengan dia juga dirimu.”
“Aku tidak apa-apa.....aku rasa
sebaiknya kalian ngobrol dulu...aku harus pergi...yah, kalian tahu aku harus
kemana...” ucap Rae In sambil menahan tangisnya.
Namun JunAh menarik Rae In sebelum
ia berlalu, “Jeongmal....mianhae Rae In...”
namun yang JunAh dapat hanya sebuah tepukan di pundaknya. Ia melihat gadis itu
berlalu dengan skuternya di malam sedingin ini. Menemui Changsub.
“JunAh,...” panggil Himchan. “Duduklah....hmm...terima
kasih ya...”
JunAh duduk dan menyenderkan badannya
di sofa cafe, “Seharusnya kita berterima kasih kepada Rae In. Aku sudah salah
paham, dan gara-gara aku, membuat ia dan pacarnya bertengkar. Aku tidak pernah
tahu.”
“Jadi, selama ini dia tidak pernah
menceritakan tentang Changsub kepadamu? Selama ini dia bercerita kepadaku...”
JunAh merasa sedikit terkejut, “Selama
ini dekat dengan Rae In ya? Aku tidak tahu sampai sejauh itu.”
“Aku dekat dengan Rae
In...Hmm,...aku sengaja mendekati Rae In agar bisa mengobrol denganmu...album
foto itu...hadiahku untukmu, walaupun sudah lewat tapi aku ingin mengucapkan
selamat ulang tahun untukmu...”
JunAh menegakkan duduknya dan
pipinya tampak memerah.
***
Hari-hari yang tidak akan pernah di
lupakan oleh JunAh juga Rae In.
“Aku di tipu!!! BABO!” ucapnya sambil mengacak acak rambutnya. Hal ini membuat
JunAh datang dan mengkhawatirkan dirinya.
“Waeyo
Rae In-a? Apakah ada pelanggan yang tidak membayar pesanan??”
Kemudian Rae In menunjukkan sebuah
cincin di jari manisnya, “Aku....benar-benar masuk jebakan mereka.”
“Jebakan??”
#Flashback
Dengan menahan
udara dingin, Rae In menembus kabut dan mendatangi rumah Changsub untuk
menjelaskan sekali lagi tentang kesalahpahaman yang terjadi.
“Oppa,
Oppa! Tolong bukakan pintu! Changsub Oppa!”
‘BRAK!’
pintu itu dibuka begitu kasar. “Ck! Jangan
berisik, sudah malam!” kemudian Changsub menarik Rae In ke dalam rumah. “Ada
apa lagi? Aku sudah bosan mendengar penjelasanmu...” Changsub berusaha tidak
berteriak kepada pacarnya.
“Harus
bagaimana lagi aku menjelaskan...aku tidak membohongimu...aku tidak
pernah...aku juga tahu, kamu mengenalku bukan sebulan dua bulan....”
“Maka
dari itu Rae In...,” terlihat wajah yang kesal dan tangannya mendorong Rae In
merapat ke tembok. “Maka dari itu.....” ucapnya sambil mengatur nafasnya.
“Apa? Aku
tidak mau putus darimu Oppa. Tidak mau!” teriak Rae In membuat Changsub semakin
terlihat kesal.
Changsub
mundur selangkah dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana. “Pulanglah, ini
sudah malam. Aku akan mengantarmu.” Kemudian Changsub menarik Rae In.
“Oppa,
aku tidak mau putus darimu....” kemudian Rae In mencoba menahan tangisnya. “Kamu
mendengarkan aku atau tidak?”
Changsub
kemudian berbalik sebelum ia membuka pintu rumahnya. “Aku dengar,...dengar...”
“Kenapa
tidak mengatakan sesuatu? Aku menunggu responmu dari tadi.” Rae In hanya
menatap wajah itu, kemudian ia melangkah keluar rumah namun Changsub memeluknya
dari belakang dan meraih tangannya, memasukkan sebuah cincin di jari manisnya. “Apa
ini lebih dari sebuah respon?”
Rae In
berbalik dan memandang cincin, “Maksudnya?”
Kemudian
Changsub tidak bisa menahan tawanya lagi, “Mianhae Rae In, jeongmal....”
“YA OPPA!!~”
Rae In menarik baju Changsub, dia membutuhkan sebuah penjelasan sekarang.
“Oke...oke....aku
tahu kamu dan temanmu sedang memiliki rencana untuk JunAh,....Himchan sudah
menceritakan semuanya padaku...aku salut kepada temanmu yang akan memberikan
sebuah kejutan untuk orang yang ia sukai...dan aku fikir, tidak ada salahnya
aku memberimu sebuah kejutan juga kan?”
“Kejutan??
Ini...?” sepertinya Rae In masih belum paham dengan apa maksud Changsub.
Changsub
memegang erat bahu Rae In, “Happy birthday Rae In.” Kemudian ia memeluk erat Rae
In.
#Flashback
End
“...Dan bodohnya aku baru mengerti
pagi tadi...aku kira Oppa benar-benar marah kepadaku...ternyata itu ide dari Himchan...aku
benar-benar tertipu!”
JunAh yang mendengar hal itu juga
tidak bisa menahan tawanya, lama kelamaan Rae In malu dan berbaur tawa bersama
JunAh.
TAMAT
** im sorry if i did lots of typo here.
this FF i dedicated for my baby friend, Mey.
BalasHapus