Jumat, 10 Mei 2013

SURPRISE! [FF-oneshot]


im sorry for the bad poster *bow*


Tittle : Surprise!

Cast : 
Kim Himchan [BAP]
Rae In [OC]
Lee Changsub [BTOB]
Jun Ah [OC]

Genre : Light Romance / Friendship

Rated : 10+

Theme Song : B1A4's songs

Author : RAVLA / @geishacrying


---------------------


Himchan melihat JunAh sedang kesulitan membawa box berisi bahan makanan titipan Rae In.

“Perlu bantuan?” tanyanya yang kemudian mengambil box itu dari tangan JunAh. “Seharusnya temanmu itu tidak menyusahkanmu seperti ini.

JunAh tersipu malu, “Ah~ tidak apa-apa...sesama teman aku merasa harus membantunya. Sedang apa disini?” tanya JunAh kepada Himchan, ia penasaran apa yang di cari Himchan malam-malam seperti ini di sekitar cafe milik Rae In.

Himchan meletakkan box itu di sudut ruangan cafe setelah JunAh membukakan pintu belakang cafe, “Aku? Mencari Rae In, ada yang harus aku bicarakan dengannya...tapi sepertinya aku terlambat...aku terlalu malam datang kesini.”

“Punya janji dengan Rae In..? Tapi dia tidak menitipkan pesan apapun kepadaku..”

“Oh? Benarkah? Mungkin dia lupa...tidak biasanya bukan? Setahuku, cafe ini bukan 24 jam?”

JunAh merasa salah tingkah mengobrol berdua dengan Himchan, tapi dia berusaha terlihat normal, “Ah itu...sepertinya Rae In sudah berjanji mau menjemput temannya di stasiun kereta api...makanya dia menutup cafe ini lebih awal. Atau mau aku menghubungi dia?”

“Tidak perlu!~ Maksudku, aku akan datang besok saja. Sampaikan saja permintaan maafku padanya, aku jadi merasa tidak enak hati. Kalau begitu aku pamit yah...bye!”

JunAh tersenyum dan melambaikan tangannya dan melihat sosok itu menerobos kegelapan. Rae In mempunyai janji dengan Himchan? Kenapa aku bisa tidak tahu? Apa dia sengaja tidak membicarakan hal ini padaku? Padahal Rae In tahu kan, aku menyukai Himchan?

***

“Sampai kapan aku harus menunggu disini...sial, aku lupa membawa baju hangatku. Hhhh~...” gumam Rae In setengah sebal karena ia sudah buru-buru menuju stasiun namun kenyataannya ia harus menunggu lebih dari dua jam. “Aku...lapar...” Rae In celingukan mencari kedai makan yang masih buka jam 9 malam seperti ini. Tapi semuanya sudah tampak berbenah.

Ahjussi, apa sudah mau tutup? Aku dan temanku kelaparan!” seru sebuah suara setengah berteriak sontak membuat perhatian Rae In tertuju pada orang itu.

Sebuah senyum bercampur dengan ekspresi kekesalan tergambar jelas di wajah Rae In.

*

Suara tawa tersebut membuat kedai mini terasa begitu hangat di malam yang dingin ini.

“Aku tidak menyangka kalau, well look your self....aku tidak percaya! Padahal hanya satu tahun kita tidak bertemu kan?”

Oppa! Aku kenapa? Aku tidak berubah sama sekali...by the way, kenapa lama sekali tadi? Oppa kan tahu, aku tidak suka menunggu seperti itu...bagaimana jika ada orang jahat merampokku?”

Lelaki berpenampilan culun itu mengusap pelan kepala Rae In, “Tidak akan! Sudah ku pastikan! Tapi maaf ya aku benar-benar terlambat kali ini...tadi ada kesalahan teknis di bandara, pesawatku delay..”

“Lalu, setelah ini.....mau pergi lagi?” tanya Rae In dengan mimik wajah yang serius memandang lurus ke wajah laki-laki itu.

***


Semalaman, sampai pagi ini, sampai JunAh bersiap pergi ke cafe Rae In, ia masih memikirkan janji apa yang dibuat Rae In dan Himchan. Meskipun ia merasa begitu penasaran, JunAh harus bisa menahan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan itu, namun ia rasa ia tidak bisa.

“Apakah aku harus menanyakan hal itu pada Rae In? Tidak mungkin kan aku datang dan tiba-tiba membuat rusuh ketika mereka bertemu empat mata?” ucap JunAh sepanjang jalan, ia tampak begitu risau dan dengan sengaja menendang sampah kaleng minuman sampai mengenai punggung seseorang.

JunAh langsung bersembunyi dan mengintipnya, “Eh? Itu kan...” JunAh melihat orang itu, Himchan sedang menggosok punggungnya dan berbalik ke belakang namun ia sepertinya sedang sibuk dengan seseorang dan mereka tampak terlibat sedikit adu mulut. “....R-r—rae in?”

*

“Channie! Ya! Tung...~ Hhhh. Kenapa dia memberikan ini sih!” Rae In memasukkan bingkisan itu ke dalam ranselnya.

“Morning!” sapa JunAh yang berwajah begitu senang seperti biasanya. “Sedang apa disini...mencurigakan sekali...ayolah, kita harus membuka cafe sekarang!”

Rae In terlihat sedikit kikuk dengan mengusap tengkuknya. “AH! Duluan saja yah, ini kuncinya, ponselku tertinggal! Aku akan kembali dalam 10 menit!” Rae In kemudian berlalu dengan skuter birunya.

“Sepertinya benar, Himchan dengan Rae In sedang menyembunyikan sesuatu dariku...menyebalkan!” JunAh berlalu menuju cafe dan bersiap, benar saja 10 menit kemudian Rae In kembali dengan wajah ‘sok’ sibuknya.

“Rae In-a,...” panggil JunAh ketika Rae In hendak memulai membuat cheesecake. “Hmm......semalam Himchan mencarimu. Dia menyampaikan permintaan maaf karena datang terlalu malam.”

“OH?” Rae In tampak ‘terkejut’, “Benarkah? Apa katanya?” sambil mengobrol, ia melanjutkan menyiapkan bahan-bahan untuk kue.

“Hmm, hanya itu. Dia juga membantuku mengangkat box pesananmu. He’s kindly person I think...jadi, apakah pagi ini dia sudah menemuimu?”

Rae In hanya menggeleng, “Mungkin nanti siang...bukannya dia sedang sibuk ya pagi ini? Yang aku tahu dia mengajar seni ke murid-murid TK.”

JunAh ‘mengangguk’, dia paham. Paham sekali. “Okelah, aku hanya menyampaikan hal itu. Ah iya, sepertinya nanti malam aku tidak bisa menemanimu...bagaimana?”

“Tidak apa-apa JunAh, setelah membuat cheesecake aku sudah ada janji, jadi aku akan pergi sampai jam 7 malam. Kamu tidak keberatan?”

“Ah~ santai saja, acaraku mulai jam 9 malam...aku mau pergi ke pameran fotografi temanku. Baiklah kalau begitu...” JunAh berlalu dan duduk santai di belakang meja kasir. “Rae In berbohong padaku...tapi kenapa??”

***

Sementara JunAh bingung dengan apa yang tengah terjadi, Rae In merasa sebaliknya. Ia senang karena orang yang sudah lama ia tunggu akhirnya datang dan kembali padanya.

“Oppa, belum menjawab pertanyaanku.”

“Pertanyaan? Pertanyaan yang mana?” tanya nya dengan wajah pura-pura kebingungan.

“Changsub Oppa! Aku serius....setelah ini apa mau pergi lagi? Katamu, waktu itu....Cuma satu tahun kan? Aku masih ingat, sepertinya baru lusa kemarin mengatakan seperti itu.”

Changsub tampak merapatkan syal yang melingkar di leher Rae In, dan kemudian menyentuh hidung mancung itu dengan telunjuknya yang dingin, “Bukankah yang terpenting aku sekarang ada disini bersamamu?”

Jawaban itu membuat Rae In tidak bisa merasa senang atau juga kecewa, dia tahu benar. Changsub bukan tipe orang yang suka melanggar janji dan juga susah untuk berjanji dengan alasan tidak mau membuat seseorang kecewa. Ia tidak ingin mengecewakan Rae In.

“Kenapa? Tidak puas dengan jawabanku? Mianhae..Rae In-a...”

Gwaenhchana Oppa...aku mengerti...tapi boleh kan aku berharap seperti itu. Rasanya memang seperti baru berlangsung kemarin,....aku sungguh merindukanmu.” Ucapnya sambil menyembunyikan wajah cantiknya di balik syal hitam itu.

Changsub memeluknya erat di dinginnya udara siang ini. Ia mengelus pelan kepala Rae In dan tersenyum. “Terima kasih sudah mau mengerti keadaanku...Gomawo.”

Rae In merekahkan senyumnya di balik syal, ia sungguh merindukan pelukan itu.

***

“JunAh! Maaf aku sedikit terlam......bat....” seru Rae In sedikit terkejut ketika ia kembali ke cafenya. Ia melihat wajah itu, wajah JunAh yang memerah dan meneteskan air mata. Himchan juga ada disana. “Apa yang terjadi?”’ dengan bingungnya Rae In mencoba membaca suasana.

Hanya terdengar isakan JunAh yang memandang nanar ke arah Rae In, seperti menyimpan sebuah dendam yang benar-benar tersimpan rapi selama ini. Ia memandang seperti itu kemudian pergi dengan amarah yang meletup-letup.

Ya, Channie...ada apa ini?”

“ARGH babo!” gumam kesal Himchan. “Tadi pagi dia melihat aku menemuimu di jembatan, tapi dia pura-pura tidak tahu dan kemudian ia mulai menangis.”

MWOYA?”

“Dia salah paham, dia mengira aku dan kamu....”

Belum selesai Himchan berbicara, Changsub yang ternyata datang bersama Rae In menyangka jika Himchan dan Rae In memiliki hubungan asmara juga. “Dia dan kamu apa?” tanyanya dengan pandangan menghakimi Rae In.

Andwae, bukan! Bukan seperti itu, jangan salah paham oke? Aku ingin menjelaskan semuanya. Ku mohon jangan marah kepadaku Oppa.”

***

JunAh membatalkan acaranya dan ia terisak sedari tadi di kamar. Ia sama sekali tidak mau mengangkat telepon dari Rae In atau pun Himchan. Ia merasa di khianati oleh sahabatnya sendiri.

“Kenapa aku begitu bodoh....?” ucapnya kepada dirinya sembari menenggelamkan wajahnya di bantal besar. “Tidak seharusnya aku mempercayai Rae In begitu saja....kenapa aku begitu bodoh...!!!”

Semenjak malam itu, baik JunAh ataupun Changsub merasakan hal yang sama terhadap Rae In, mereka tidak percaya lagi kepada gadis itu walaupun sebenarnya ini murni kesalahpahaman.

5 hari setelahnya Himchan membantu Rae In untuk mengembalikan kepercayaan Changsub terhadapnya namun usahanya sia-sia karena sepertinya Changsub sudah lelah mendengar beribu alasan yang sebenarnya adalah kenyataan.

Oppa, mianhae...” rengek Rae In di telpon kepada Changsub, namun terdengar jika Changsub memarahi pacarnya itu dengan keras dan hal itu membuat Rae In merasa down dan merasa lebih bersalah lagi. Himchan yang ada di dekatnya hanya bisa menemani dan menenangkannya. “Oppa....~” sampai akhirnya Rae In tidak bisa membendung air matanya lagi.

“Air mata buaya!” tiba-tiba JunAh datang ke cafe dan langsung menghakimi Rae In, dia juga tampak terkejut ketika Himchan ada disana bersama Rae In.

“JunAh! Tolong, kamu sudah salah paham! Kami benar-benar tidak ada hubungan apa-apa!” ucap Rae In sambil memberikan bingkisan yang kala itu Himchan berikan padanya di dekat jembatan. “Bukalah, dan aku yakin kamu akan mengerti.”

Rae In menyerahkan bingkisan itu dan JunAh membukanya. Awalnya ia tidak mengerti dengan foto album yang tebal itu. Namun betapa terkejutnya ia ketika melihat begitu banyak foto dirinya yang di ambil secara sembunyi-sembunyi oleh Himchan selama ini. Termasuk ketika dirinya mengangkat box pesanan Rae In malam itu.

“Aku hanya membantu Channie agar bisa lebih dekat denganmu. Aku senang ketika kamu bercerita mengobrol dengan Himchan malam itu. Namun sepertinya kamu salah sangka begitu jauh terhadap diriku.” Ujar Rae In yang juga mencoba menenangkan dirinya yang panik karena Changsub tengah marah kepada dirinya.

JunAh menangis lagi, kali ini benar-benar terlihat keharuan di wajahnya dan masih tidak percaya jika selama ini perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan terhadap Himchan.

“JunAh, aku benar-benar minta maaf....aku bukan penyampai pesan yang baik...seharusnya malam ini itu aku nyatakan saja perasaanku kepadamu...tapi aku sungguh takut kamu akan menolakku...jadi aku meminta bantuan Rae In...”

JunAh mengusap air matanya kemudian memeluk Rae In. “Jeongmal mianhae Rae In-a....mianhae...” isaknya.

Rae In sedikit merasa lega, namun masih ada satu masalah yang perlu diselesaikan. Ia mengusap punggung JunAh dan menyuruhnya berhenti menangis. “Sudahlah JunAh...ini Cuma salah paham saja, aku tidak marah padamu...aku senang kalian bisa menyampaikan perasaan satu sama lain...maafkan aku juga ya sudah berbohong kepadamu waktu itu..”

Himchan ikut menepuk punggung JunAh dan kemudian mereka tersenyum.

“Changsub bagaimana? Apa aku harus meyakinkan dia sekali lagi?” tanya Himchan kepada Rae In. “Aku benar-benar merasa tidak enak dengan dia juga dirimu.”

“Aku tidak apa-apa.....aku rasa sebaiknya kalian ngobrol dulu...aku harus pergi...yah, kalian tahu aku harus kemana...” ucap Rae In sambil menahan tangisnya.
Namun JunAh menarik Rae In sebelum ia berlalu, “Jeongmal....mianhae Rae In...” namun yang JunAh dapat hanya sebuah tepukan di pundaknya. Ia melihat gadis itu berlalu dengan skuternya di malam sedingin ini. Menemui Changsub.

“JunAh,...” panggil Himchan. “Duduklah....hmm...terima kasih ya...”

JunAh duduk dan menyenderkan badannya di sofa cafe, “Seharusnya kita berterima kasih kepada Rae In. Aku sudah salah paham, dan gara-gara aku, membuat ia dan pacarnya bertengkar. Aku tidak pernah tahu.”

“Jadi, selama ini dia tidak pernah menceritakan tentang Changsub kepadamu? Selama ini dia bercerita kepadaku...”

JunAh merasa sedikit terkejut, “Selama ini dekat dengan Rae In ya? Aku tidak tahu sampai sejauh itu.”

“Aku dekat dengan Rae In...Hmm,...aku sengaja mendekati Rae In agar bisa mengobrol denganmu...album foto itu...hadiahku untukmu, walaupun sudah lewat tapi aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun untukmu...”

JunAh menegakkan duduknya dan pipinya tampak memerah.

***

Hari-hari yang tidak akan pernah di lupakan oleh JunAh juga Rae In.

“Aku di tipu!!! BABO!” ucapnya sambil mengacak acak rambutnya. Hal ini membuat JunAh datang dan mengkhawatirkan dirinya.

Waeyo Rae In-a? Apakah ada pelanggan yang tidak membayar pesanan??”

Kemudian Rae In menunjukkan sebuah cincin di jari manisnya, “Aku....benar-benar masuk jebakan mereka.”

“Jebakan??”

#Flashback
Dengan menahan udara dingin, Rae In menembus kabut dan mendatangi rumah Changsub untuk menjelaskan sekali lagi tentang kesalahpahaman yang terjadi.

“Oppa, Oppa! Tolong bukakan pintu! Changsub Oppa!”

‘BRAK!’ pintu itu dibuka  begitu kasar. “Ck! Jangan berisik, sudah malam!” kemudian Changsub menarik Rae In ke dalam rumah. “Ada apa lagi? Aku sudah bosan mendengar penjelasanmu...” Changsub berusaha tidak berteriak kepada pacarnya.

“Harus bagaimana lagi aku menjelaskan...aku tidak membohongimu...aku tidak pernah...aku juga tahu, kamu mengenalku bukan sebulan dua bulan....”

“Maka dari itu Rae In...,” terlihat wajah yang kesal dan tangannya mendorong Rae In merapat ke tembok. “Maka dari itu.....” ucapnya sambil mengatur nafasnya.

“Apa? Aku tidak mau putus darimu Oppa. Tidak mau!” teriak Rae In membuat Changsub semakin terlihat kesal.

Changsub mundur selangkah dan memasukkan tangannya ke dalam saku celana. “Pulanglah, ini sudah malam. Aku akan mengantarmu.” Kemudian Changsub menarik Rae In.

“Oppa, aku tidak mau putus darimu....” kemudian Rae In mencoba menahan tangisnya. “Kamu mendengarkan aku atau tidak?”

Changsub kemudian berbalik sebelum ia membuka pintu rumahnya. “Aku dengar,...dengar...”

“Kenapa tidak mengatakan sesuatu? Aku menunggu responmu dari tadi.” Rae In hanya menatap wajah itu, kemudian ia melangkah keluar rumah namun Changsub memeluknya dari belakang dan meraih tangannya, memasukkan sebuah cincin di jari manisnya. “Apa ini lebih dari sebuah respon?”

Rae In berbalik dan memandang cincin, “Maksudnya?”

Kemudian Changsub tidak bisa menahan tawanya lagi, “Mianhae Rae In,  jeongmal....”

“YA OPPA!!~” Rae In menarik baju Changsub, dia membutuhkan sebuah penjelasan sekarang.

“Oke...oke....aku tahu kamu dan temanmu sedang memiliki rencana untuk JunAh,....Himchan sudah menceritakan semuanya padaku...aku salut kepada temanmu yang akan memberikan sebuah kejutan untuk orang yang ia sukai...dan aku fikir, tidak ada salahnya aku memberimu sebuah kejutan juga kan?”

“Kejutan?? Ini...?” sepertinya Rae In masih belum paham dengan apa maksud Changsub.

Changsub memegang erat bahu Rae In, “Happy birthday Rae In.” Kemudian ia memeluk erat Rae In.
#Flashback End

“...Dan bodohnya aku baru mengerti pagi tadi...aku kira Oppa benar-benar marah kepadaku...ternyata itu ide dari Himchan...aku benar-benar tertipu!”

JunAh yang mendengar hal itu juga tidak bisa menahan tawanya, lama kelamaan Rae In malu dan berbaur tawa bersama JunAh.


TAMAT



** im sorry if i did lots of typo here.

1 komentar: