cast : Song Joong Ki - Kwon Jun Ah - Yoo Ah In - Kim Sang Beom
Kim Sang Beom’s Scene
“Sial! Kenapa Jun Ah memilih orang itu!? Sepertinya aku harus susun rencana baru, jika ini gagal dan jika Tuan Song tahu, akan marah besar padaku! Jun Ah, bagaimana pun kamu harus meninggalkan orang itu dan hidup bersama Joong Ki!”
***
Alasanku kembali ke Seoul tidak lain demi uang, pekerjaan apapun akan kukerjakan demi uang....bukannya aku sedang kekurangan, tapi aku gila dengan uang, uang dan uang...sampai aku bertemu dengan Tuan Song Si Kyu, yang ternyata adalah ayah sahabatku sendiri, Song Joong Ki. Kami cukup lama bertemu, sejak beberapa bulan yang lalu dan ia memiliki sebuah permintaan.
Ia ingin menjatuhkan Joong Ki kelak menikah dengan anak Bosnya, Kwon Jun Ah. Pertama kali aku mendengar nama mereka aku sangat setuju, karena Joong Ki adalah sahabatku dari SD dan Jun Ah adalah sepupuku....aku ingin Hyung menjadi bagian dari keluargaku juga. Awalnya aku akan melakukan permintaan itu dengan ikhlas, namun pada akhirnya Tuan Song mengirimkan sejumlah uang muka, aku mana mungkin menolaknya dan berjanji akan membuat mereka bersatu bagaimana pun caranya.
Sesampainya aku di sini, ternyata keadaannya lebih sulit dari yang aku bayangkan, mungkin aku sudah telat selangkah dibanding Hong Shik. Dan apa yang ku lihat tadi siang adalah sebuah bukti....aku harus mengganti taktik!
“Kim, apa tidak ada cara lain? Aku benar-benar tidak terima dengan kejadian tadi siang...” keluh Hyung, aku juga sedang memikirkan cara lainnya.
“Keluarkan dia dari Heaven.”
“Mwoya? Itu akan membuatku jauh darinya. Hong Shik pasti tidak akan tinggal diam.”
“Hong Shik bagianku, Hyung perhatikan Jun Ah saja.”
“Aku harus bagaimana, tidak mungkin aku memecatnya begitu saja tanpa alasan tertentu.”
“Ada caranya.”
Kim Sang Beom’s Scene End
***
Insiden kemarin benar-benar membekas, aku menjadi sangat tidak enak kepada Joong Ki, tapi aku juga tidak suka caranya dari hari ke hari. Aku memandangi Heaven dari luar, ini baru jam 7 pagi dan tempat ini sungguh aku menyukainya...karena disini pertama kali aku bertemu dengan Hong Shik lagi setelah bertahun-tahun lama tidak pernah bertemu, bahkan aku sama sekali tidak mengingatnya jika ia tidak menunjukkan foto waktu itu.
“Aku harus bagaimana....aku tidak bisa meneruskan hidupku disini bersama orang yang sudah memecah hatiku....apa aku berhenti saja tanpa memberitahun Hong Shik Oppa? Atau aku lari saja sampai aku bisa memutuskan? Memutuskan apa? Aku sudah memutuskannya kemarin, tapi....kenapa....”
“Ya~ Jun Ah kemari!” Rye Im Ahjumma memanggilku.
“Ne Ahjumma?” aku masuk ke dalam tokonya.
“Kamu kenapa? Wajah mataharimu tak nampak..”
“Aku sedang bingung Ahjumma...ahh otteokhae?”
“Ceritakan, siapa tahu Ahjumma bisa membantumu.”
“Ahjumma kenal dengan pacarku yang kemarin itu kan?”
“Iya, dia anak yang baik. Apa kamu sedang bertengkar dengannya?”
“Bukan begitu Ahjumma,....hubungan begitu baik sekarang ada orang ketiga yang masuk....sialnya itu Song Joong Ki, Bosku sendiri...”
“Joong Ki-ah meracau hubungan kalian? Lalu, apa keyakinanmu mulai goyah?”
Aku memandang Ahjumma dengan pandangan yah-kamu-tahu-itu-seperti-apa.
“Apa kamu pernah menyukai Joong Ki sebelumnya?”
Aku berfikir sebentar, mengingat masa-masa hari pertama bekerja. “Tidak pernah Ahjumma, aku Cuma terkejut karena orang setampan dia yang akan menjadi Bosku, pertama kali melihat Hong Shik aku sudah langsung menyukainya...”
Ahjumma itu memberikanku secangkir teh panas, ahhh~ ini yang paling enak diminum ketika cuaca dingin seperti ini.
“Minumlah, tenangkan hati dan fikiranmu...”
Aku meminumnya sedikit demi sedikit, perlahan dan habis. Aku mengembalikan cangkir itu ke Ahjumma kemudian ia tersenyum.
“Ahjumma, niatku sih mau keluar dari Heaven, hanya saja berat sekali meninggalkan tempat itu saat ini...aku belum siap...”
“Apa itu? Hal apa yang membuatmu berat untuk melepaskannya?”
“Kufikir, itu adalah tempatku menemukan seseorang yang aku sayangi....dan itulah tempat dimana aku memulai hidup dan permasalahan hidupku yang baru, aku bukan tipe orang yang suka meninggalkan masalah begitu saja, karena setiap apa pun yang terjadi didalam hidupku, itu lah kisah yang bisa ku ceritakan pada orang-orang yang kusayangi kelak...”
Ahjumma mendengarkan aku dengan seksama...ku fikir dia adalah sosok pendengar yang baik...tapi kenapa ia hidup sebatang kara disini?
“Lalu sejak beberapa minggu yang lalu semuanya perlahan namun pasti mulai berubah. Di sela-sela jam kerjaku Joong Ki seringkali melempar senyum, awalnya ku kira itu Cuma sekedar senyum sapaan, namun kini aku tahu semuanya yang ia lakukan adalah cara agar aku mulai memikirkannya dan menyukainya...dan sialnya itu berhasil Ahjumma! Aku sebal! Hatiku mulai bercabang!”
“Pernahkah kamu berfikiran meninggalkan Hong Shik untuk Joong Ki?”
“Tidak pernah Ahjumma, hanya saja apa yang Joong Ki tebar membuahkan sesuatu di otakku, perlahan menjalar ke hati....namun apa yang tumbuh itu tidak wajar, ia benalu yang mengganggu tanaman inang!”
“Apakah tananam inang melawan?”
“Sayangnya tidak, dari awal aku sudah memberitahunya bahkan saat Joong Ki menyatakan perasaan padaku melalui surat aku menyerahkan itu kepada Hong Shik, namun ia hanya mengatakan bahwa aku pantas untuk disukai banyak pria...”
Ahjumma itu tersenyum, seolah ia benar-benar mengenal siapa Hong Shik dan Joong Ki, dan tentunya aku juga.
“Apakah kamu sudah memilih mereka? Ahjumma tebak, kamu tetap memilih Hong Shik, kan?”
“Ne Ahjumma, aku tidak bisa meninggalkannya...entah kenapa, disaat yang sama ketika aku memilih mereka....aku merasa sesuatu yang aneh terhadap Joong Ki...”
~`Mungkin aku sudah tidak waras sekarang, aku seperti orang yang kehilangan arah mata angin.~`
Ahjumma meraih tanganku, “Cincin ini sangat pantas di jarimu...kamu orang yang pertama yang memakainya....apakah pacarmu menggunakannya juga?”
“Ne Ahjumma, dia memakainya juga....”
Dia tersenyum, “Dialah jalanmu, dia orang yang tulus melindungimu, dia pasanganmu, karena bagaimanapun cincin ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri...”
“Maksud Ahjumma?”
“Hari yang Ahjumma lewati saat itu berkat cincin ini....percaya atau tidak, ketika cincin ini jauh dari pasangannya, maka terjadi keadaan seperti medan magnet. Saling tarik menarik...”
“Aa....ceritakan padaku Ahjumma, aku mempercayai hal-hal seperti ini!”
“Pada saat itu Ahjumma mengetest apa kata cenayang itu...cincin ini di dapatkan Ahjussi dari seorang yang ia temui dijalan, namun karena ia tidak mempercayai orang itu maka cincin ini diberikan begitu saja kepada Ahjumma. Dia mengatakan bahwa cincin ini akan mencari pasangannya jika dipegang terpisah. Waktu itu Ahjumma bersama teman bermain di taman labirin. Masing-masing dari kami memakai cincin ini sebagai liontin kalung, lalu kami mulai berpencar, dan tidak lama kemudian kami bertemu dengan amat sangat mudah, dan hanya sekitar 30 menit Ahjumma dan teman Ahjumma mengitari labirin itu.”
“Waaa, jinjjaro Ahjumma?” aku bertepuk tangan dengan riuh, aku suka dengan kisah seperti ini. Terdengar seperti cerita dongeng.
Ahjumma terkekeh sebentar lalu, “Hadapi saja semuanya...Ahjumma yakin badai pasti akan berlalu. Dan selalu percaya dan yakin kepada pacarmu...dia tidak mungkin mencelakakanmu bagaimana pun keadaannya....semua masalah pasti ada penyelesaiannya.”
“Iya ya Ahjumma? Aku takut tidak bisa menyelesaikan apa yang sudah dimulai ini....”
“Kamu tidak perlu menyelesaikannya seorang diri, ingat dibelakangmu ada orang-orang baik yang selalu ada untukmu walau terkadang mereka goyah karena angin yang kencang.”
“Gomawoyo Ahjumma...aku akan hadapi semuanya walau sekencang apapun badai itu! Kalau begitu aku kembali ke Heaven. Jeongmal gamsahamnida Ahjumma!”
***
Ketika istirahat siang tiba, aku benar-benar tidak bersemangat untuk makan, namun semua nasehat-nasehat Hong Shik berputar di kepalaku...namun tiba-tiba aku tidak tega bertemu dengannya....takut membuat hatinya sakit kelak....aku jadi ingin menangis jika melihatnya tersenyum kepadaku, itu rasanya SAKIT SEKALI!!!
“Jun Ah, makan dulu yuk?” ajak Rae In Eonni seperti biasanya.
Aku menengok ke arah dapur, mencari sosok bertinggi 181 cm itu. “Eonni....” rengekku entahlah, aku sedang random siang ini.
“Hong Shik sedang ada di kantor Joong Ki.....entahlah mereka mengobrol lama sekali dari tadi.”
~`Apa yang mereka bicarakan? Apa mereka sedang berdebat tentang aku, tapi tidak ini jam kerja dan sudah kesepakatan dari awal antara aku dan Oppa agar tidak melibatkan urusan pribadi ke dalam masalah pekerjaan.~`
Aku tak kunjung mendapat jawaban dari Hong Shik Oppa juga Joong Ki-ssi. Setelah jam istirahat siang berlalu dari berjam-jam yang lalu, mereka tampak seperti biasa, hanya saja aku merasa sesuatu pasti terjadi...entah apapun itu...
***
Uhm Hong Shik’s Scene
~`Joong Ki Hyung merekomendasikan aku agar mendapat kesempatan belajar memasak kue ke Paris? Ia bilang sudah mengajukan hal itu sejak aku kerja disini? 2 tahun yang lalu? Dia memberitahuku disaat seperti ini?~`
Sepanjang hari, Jun Ah memandangku seperti itu.....apa yang harus ku katakan padanya? Aku tak tega berterus terang,...atau aku tidak usah pergi saja? Tapi ini kesempatan yang ku tunggu semenjak dulu.....
“Sunbaenim.....aku tunggu di luar..” ucapnya setelah ia selesai dengan pekerjaannya. Aku cepat-cepat berganti pakaian dan tidak lupa membasuh wajah supaya terlihat lebih segar, namun Joong Ki Hyung mencegatku sebelum aku melangkah keluar.
“Hong Shik! Aku tunggu keputusanmu dua hari lagi saat jam makan siang.”
Dia berlalu pulang, aku jadi terdiam sejenak memandang Jun Ah...apa yang harus ku sampaikan malam ini? Aku takut membuat insomnianya kambuh. Tapi apa pun yang ku katakan itu urusan nanti, kini aku harus menemuinya terlebih dahulu.
“Jun Ah...”
“Oppa, apa yang kalian bicarakan siang tadi? Beritahu aku..” rengeknya sambil menarik mantelku.
“Udaranya dingin, ayo cari tempat ngobrol yang enak.”
Aku mengajaknya mencari tempat hangat untuk bicara.
“Jadi....Oppa akan pergi ke Paris?” tampak ketidakrelaan di wajahnya walau dia memasang tampang senang.
“Aku belum memutuskannya...”
“Aku tahu, Oppa pasti sangat ingin pergi kan? Sudahlah, kapan lagi Oppa dapat kesempatan emas seperti ini?”
“Jun Ah! Aku tidak pergi sebulan atau dua bulan..ini 2 tahun! Apa kamu bisa bertahan tanpaku 2 tahun? Apa kamu bisa menjaga hatimu agar tidak tergoda lelaki lain selama itu?”
“Oppa.....apa kamu tidak mempercayaiku?”
“Apa kita bisa mengandalkan kepercayaan? Di sekitar kita mungkin akan sangat banyak godaan....”
“Oppa, aku mempercayaimu....berangkatlah...aku akan baik-baik saja disini.....”
“Kamu benar-benar ingin aku pergi?” ~`Aku itu mendengar kamu mengatakan ‘Oppa jangan pergi sambil menangis’...tapi sepertinya dia senang sekali aku bisa pergi jauh lama pula~`
“Oppa....siapa yang ingin di tinggal olehmu! Aku juga tidak mau seperti ini, tapi seandainya Oppa tidak pergi, apa rela melepaskan kesempatan itu? Aku hanya ingin memastikan apa yang kamu dan aku inginkan....biar semua pihak menjadi sama-sama enak.”
“Oh....aku tidak yakin bisa hidup 2 tahun tanpamu Jun Ah....” aku memeluknya hangat, aku tidak ingin meninggalkan apa pun dan siapa pun. “Jun Ah....”
“Oppa....gwaenchana....uljima....”
“Jun Ah, Oppa benar-benar mencintaimu.....jangan pernah khianati kepercayaan yang Oppa berikan padamu!!”
“Tidak akan Oppa! Aku akan menjaga ini sampai kamu kembali....”
“Bagaimana jika dalam kesempatan ini tiba-tiba Hyung akan merebutmu dariku? Aku takut kehilangan cintamu Jun Ah...”
“Aniyo Oppa....tidak akan dan memang seharusnya itu ga akan bisa terjadi...Oppa, apapun yang terjadi nanti, jangan pernah lepaskan cincin ini ya!”
“Memangnya kenapa?”
“Ya pokoknya jangan! Kalau Oppa kehilangan arahku, cincin ini akan menuntunmu ke arahku, Ahjumma yang bercerita padaku pagi ini...”
“Eh? Jinjjaro? Baik aku tidak akan melepas cincin ini, tapi kamu juga janji ya jangan mengurangi jatah cintamu untukku?”
“Aku janji Oppa....setelah kamu kembali 2 tahun lagi.....kemudian kita siapkan pernikahan kita ya?”
“Eh? Menikah?”
“Iya Oppa, me-ni-kah! Kenapa? Apa Oppa belum siap menerima aku sebagai istrimu?”
“Aaa.....Jun Ah, iya aku belum siap....aku merasa belum mapan....”
“Ne, Oppa....gwaenchana, yang penting Oppa tidak akan berpaling disana ya! Apa perlu aku bawakan satu box fotoku agar Oppa bisa melihatku dimana saja kapan saja?”
Dia menghiburku.....dia begitu baik, dia gadis yang baik...aku tidak boleh mengecewakannya.
“Oppa ayo kita berfoto bersama...! Kita belum melakukannya selama ini!”
‘JEPRET~’
Uhm Hong Shik’Scene End
***
Dari hari ke hari aku menunggunya, menunggu sambil terus mencuci piring. Jelas saja Joong Ki-ssi senang karena kini tak ada lagi Hong Shik Oppa yang menungguku makan siang ataupun menjemputku saat gelap tiba. Namun aku masih memegang teguh janjiku padanya...setiap hari aku masih berkomunikasi dengannya...berbincang ria dengannya....ah sungguh rindu sekali padanya...tak terasa ini sudah setahun ku hidup tanpanya, tapi Joong Ki tetap tidak bisa memilikiku begitu saja....
Selama ditinggal oleh Hong Shik, aku menghabiskan waktu makan siangku dengan Rye Im Ahjumma. Aku senang sekali ngobrol dengan Beliau, dia sudah seperti teman sebayaku dan sering kali aku membantunya bersih-bersih toko ketika aku libur....dengan begitu tidak ada celah bagi Joong Ki untuk meraihku...
***
Kim Sang Beom’s Scene End
“Kamu gagal. Jika memang seperti itu jangan paksakan keadaannya! Anggap saja kita tidak pernah mengenal!” ucap suara diseberang sana.
“Aku gagal?”
Hong Shik sudah pergi selama ini dan aku gagal?
“Kim Beom, kenapa wajahmu seperti itu?”
“Aku gagal Hyung....”
“Hm? Apanya yang gagal?”
“Sepertinya usaha yang kita lakukan selama ini tidak membuahkan hasil...Jun Ah tampaknya biasa saja setelah kepergian Hong Shik ke Paris....”
“Ah, masalah itu rupanya...”
Kami terdiam sejenak, mungkin Hyung juga merasa telah gagal mencuri hati gadis itu.
“Bahkan dengan cara mengirim Hong Shik ke Paris saja tidak berhasil....mungkin memang bukan jalanku berada di antara mereka...”
“Hyung, jangan menyerah! Masih ada sisa waktu setahun lagi!”
Sebenarnya aku ini menghibur diri sendiri...aku payah, gagal dalam urusan sepele seperti ini....berapa Won yang melayang sudah...sepertinya aku harus kembali ke Amerika...
“Ya Kim, bagaimana jika temani aku ke club malam sekarang? Disana kan banyak gadis cantik!”
“Hyung! Sejak kapan suka melirik gadis cantik?!”
“Setidaknya melihat mereka membuat mata ini segar kan?”
Hyung merangkulku dan kami pergi ke sebuah club malam ini.
***
Gue buat comment ksluruhannya disni aja yaa. Yg part 2 gue rada2 bingung ini flashback yg mana, itu yg mana, lo kurang memperjelas scene2 nya. trs ending part 3 gue suka banget, bikin penasaran, tp waktu udh nyampe part 4 ama part 5 ending nya kurang bikin penasaran lg cum. maunya di part 4 itu, lo jgn buat dulu si jun ah milih siapa, biar reader nya penasaran ama kelanjutannya critanya. kalo di part 5 oke sih, tapi kayanya lbih bgus klo si kim beom yg ngajak jong ki ke club nya, kalo jong ki yg ngajak jd terkesan bertolak blkg bgt ama karakternya dia. ini gue comment sbgai seorang reader yaa cum. tp over all oke kok critanya.
BalasHapusrada setuju sama komentar di atas..
BalasHapuskalo udah baca part 2, rasanya part 1 itu cuma sinopsis.. lebih enak kalo part dua itu digabungin ama part 1 jadi penjelasan, lebih enak.. kalo ada flashback, enaknya di kasi penjelasan dulu jangan tiba2 flashback, ntar yg baca bingung..
trus part 4-5 kurang greget aja..gatau, dibeberapa bagian gw baca agak hambar.. terutama di bagian joongki PDKT. mungkin mesti di tambah scene yang nyeritain orang ke-3, jadi gapake aku. jadi pada scene yang sama bisa nunjukin perasaan abang gw *eh* joongki, ama junah sekaligus..
gw tau lo bakal bikin hongshik sama junah tetep berdua, tp konfliknya rada kurang ngeliatin gimana kuatnya hubungan mereka..
itu aja sih~ hehe.. :p
ada mbah ayam ternyata ...
BalasHapusok sunbae , di part selanjutnya gw coba bikin lebih greget lagi ya ... maklum saya masih pemula menulis FF dengan cast artis begini ... ヾ(@⌒ー⌒@)ノ♥
sebenernya gaada bedanya mau kamu bikin pake artis apa engga.. orang saya bikin FF gegara males nyari2 nama lagi, pake aja yang ada.. HAHAHA.. *penulis macam apakah ini??*
BalasHapusbanyakin latihan aja, ntar lama2 juga dapet gregetnya.. :)
semangat nulis~!^^>
iya sunbae , udah lama banget ga nulis trus tiba-tiba comeback (?) langsung panjang begini jadi rada kaku ...
BalasHapusok keep writing ^^~