Dia berdiri disana, terdiam tidak mengerti bagaimana ini bisa terjadi.
"Aku tidak bisa. Maaf."
"Hm, iya aku sudah mengerti sekarang." tunduknya.
"Aku benar-benar minta maaf!" diraihnya tangan dingin itu. Namun tidak ada respon, Victoria benar-benar lemas. Ia baru saja menerima sebuah penolakan (lagi.)
"Pulanglah dan cepat tidur, ini sudah sangat larut."
Victoria menaik turunkan kepalanya.
Stiva memberikan mantelnya, setidaknya agar Victoria pulang dengan hangat namun ia menolaknya kemudian pamit.
Dia menolakku, entah apa yang merasukiku sehingga aku mengatakan hal itu padanya. Ini seharusnya tidak pernah terjadi! Betapa aku tampak bodoh dihadapannya, yang dia tahu hanya baiknya persahabatan bukan lebih dari itu.
Iya, aku menyukai sahabat perempuanku, Stiva.
~
[21.11.2011 by Ravla]