cast : Lee Hong Ki - Nara - Jang Geun Suk - Angela Zhang - Jason Hsu
Geun Suk hendak memukul Jason lagi namun Nara segera menariknya, menjauhi orang physco itu.
*
Tanpa sepengetahuan Hong Ki dan Angela, mereka tetap melanjutkan perjalanan seperti biasanya. Mereka menuju salah satu pusat perbelanjaan.
“Geun-ah, mau makan apa nanti malam?” tanya Angela sambil mendorong kereta belanjaan.
“Em...hmm, apa saja yang enak.” Sejujurnya Geun Suk masih berkonsentrasi untuk menyembunyikan tangannya yang lecet akibat insiden tadi.
Angela menangkap ‘sesuatu’ itu, namun ia masih merabanya. “Geun-ah, apa kamu baik-baik saja?”
Yang tadinya perhatian Hong Ki tertuju pada snack-snack gratis, kini merapat. “Kenapa Hyung? Apa kamu merasa tidak enak badan?”
“Ah, tidak...dia baik-baik saja..” kemudian Nara yang menjawabnya, membuat yang lain makin curiga.
“Cepatlah! Sebentar lagi sudah sore! Aku dan Nara menunggu di sini saja, jika kalian sudah selesai hubungi aku!” Geun Suk menggandeng Nara dan membawanya jauh dari 2 orang itu.
“Hyung!!” Hong Ki ingin sekali menahan Geun Suk namun kini malah Angela yang menahannya.
“Hong Ki, ayo temani aku belanja...ambil apa pun yang kamu mau.” Angela sebenarnya mengerti apa yang terjadi di antara Geun Suk dan Nara, namun ia sama sekali tidak mengetahui insiden pemukulan Jason tadi.
*
“Ah Oppa, tanganmu...tunggu sebentar disini aku akan membelikan obat-obatan!” begitu Nara berdiri Geun Suk menariknya kembali duduk dan memeluknya. “Eh? Oppa?”
“Sebentar saja...” ucap Geun Suk sambil memeluk erat Nara.
Nara tidak bisa beranjak, namun sebuah pertanyaan mengelilingi kepalanya. “Oppa, kenapa? Apa gadis yang Oppa suka tidak menyukaimu?”
Geun Suk terdiam, dia nyaman dengan apa yang dilakukan.
“Oppa?”
Geun Suk menghela nafas, “Mungkin seperti itu...aku juga tidak tahu...tapi dia menyukai pria lain..”
Nara mengelus pelan punggung Geun Suk, “Oppa, tinggalkan saja dia...kamu masih punya teman-teman seperti kami yang akan selalu ada untukmu...”
Geun Suk seketika itu melepaskan pelukan, ia menatap Nara sedih kemudian berlalu saja.
“Oppa!” Nara mengejarnya, “Oppa! Apa kamu tidak mau memberitahuku siapa gadis itu?”
Geun Suk berhenti melangkah, dia berbalik ke arah Nara.
“Dengarkan Oppa, aku sangat senang mendengarmu kembali normal...tapi..”
“Kamu ingin tahu siapa gadis yang ku maksud?”
Nara terdiam, dia bingung kenapa tiba-tiba Geun Suk memeluknya erat kemudian meninggalkannya begitu saja. Namun, pada akhirnya....
“A..ku?”
Geun Suk memejam matanya dalam dan menunduk.
~`Ada apa ini? Baru saja aku menyukai Hong Ki lalu menerima penolakan secara tidak langsung, kemudian kini Oppa selama ini diam-diam menyukaiku?~`
***
Oh, Baby it's just the same after all
It's no use crying over split milk
This word is a commonplace
But now I say to say to you
Oh Baby no I can't say fall in love
Because it is heavy heart for me
But I wanna gaze at you
Please gaze at me tonight forever more
(BoA – Listen To My Heart)
Jang Geun Suk’s Scene
Kini Geun Suk benar-benar sudah ‘sembuh’ dan kemarin pula Nara sudah mengetahui jika gadis yang Geun Suk sukai adalah dirinya. Geun Suk berharap hari ini tidak ada jarak di antara mereka.
“Hyung!” seperti biasanya Hong Ki datang pukul 11 ke rumahku, namun kali ini sepertinya Nara tidak bersamanya.
Aku celingukan di teras, “Nara mana?”
Hong Ki mendengus, “Aku sudah menunggunya dari sejam yang lalu di depan gang rumahnya, tapi sepertinya ia tidak ada di rumah..”
Ingatanku kembali ke insiden kemarin, “BODOH!” aku berteriak seperti orang gila disaat Angela baru turun dari kamarnya.
“Ada apa sih?” Angela dan Hong Ki dibuat bingung olehku.
“Dimana rumah Jason! Beritahu aku!!”
Sepertinya Hong Ki juga mengerti apa yang ku maksud, kami segera menuju mobil untuk menuju rumah Jason.
“Tunggu, aku harus ikut!” Angela menyusul kami, “Aku harus bertemu dengan Jason.”
Aku dan Hong Ki heran, “Kamu mengenalnya?” tanya Hong Ki serius.
“Dia kakak kelasku waktu SMA, kami dekat dulu.”
Aku tidak sempat bertanya ini itu kepada Angela, yang kufikirkan hanya satu, NARA.
Jang Geun Suk’s Scene End.
***
Sosok mungil itu tergolek lemah di atas tempat tidur. Peluhnya membanjiri tubuhnya, nafasnya tersengal-sengal, namun kelihatannya ia belum menyerah. Sedangkan laki-laki berparas tampan itu sudah berlumuran darah dimana-mana.
Nara di culik oleh Jason sejak pagi buta pukul 4 pagi. Jason membawanya ke hotel yang terpencil di pinggiran kota, ia benar-benar berniat merenggut keperawanan gadis mungil itu. Namun Nara tidak bisa di perdaya begitu saja.
:: Flashback ::
Nara segera tersadar, ia melihat atap kayu dan ia ingat benar seseorang membawanya saat ia tengah tertidur. Saat ia melihat sekeliling barulah ia panik, dilihatnya beberapa orang diantara 3 orang preman yang mengejarnya beberapa hari yang lalu, sudah pasti Jason. Ya, Nara benar, Jason menculiknya setelah kemarin ia gagal mendapatkan dirinya karena ada Geun Suk yang menolongnya. Namun kini ia harus berusaha sendiri melawan bajingan satu ini.
Tangannya terikat begitu kencang, mulutnya di tutup dengan lakban.
“Nara...” ia menutup dan mengunci pintu kamar. Jason mulai memeluk dan mencumbui Nara dengan binal. Nara yang masih terkunci dalam ikatan tali tambang itu segera meronta namun tidak akan ada yang mendengarnya. Geun Suk dan Hong Ki tidak ada disini.
Beberapa jam Nara hanya seperti itu, hanya bisa menendang pelan Jason, ia berusaha melepaskan diri dari Jason physco itu. Sampai akhirnya ia mendapatkan pisau lipas yang Jason letakkan di meja tanpa sepengetahuan si pemilik. Ia terpaksa harus tenang agar bisa memotong tali tebal dengan pisau yang kecil seperti itu.
Jason meraih leher Nara dan memberi beberapa kiss mark, Nara tetap melawannya namun ia tengah berkonsentrasi dengan pisau dan talinya. Sampai akhirnya Jason mulai membuka satu persatu kancing baju Nara, kancing pertama....kedua...ke...
‘BRAAKKK!!!’ Nara menendang keras Jason saat talinya sudah berhasil lepas. Ia mencabut keras lakban yang ada di mulutnya lalu memindahnya ke wajah Jason. Nara menindih Jason dan memukuli Jason dengan tangan kosong, walaupun badannya kecil namun Nara bisa berkelahi seperti anak laki-laki.
Tidak tinggal diam, Jason juga membenturkan kepala Nara ke ujung tempat tidur. Darah segar mengucur dari kepala Nara, Nara meraih lampu meja dan memukul kepala Jason berkali-kali sampai orang itu sempoyongan.
Nara meraih pisau lipat dan menyimpannya di saku celana, namun Jason menyerangnya dengan menindihkan di tempat tidur dan mencumbui gadis itu, lagi. Nara memberontak namun tenaga Jason masih kuat untuk menahannya. Tidak ada cara lain, Nara menusuk Jason berkali kali dengan pisau lipatnya, mengenai paha dan perut Jason, bertubi-tubi.
Kamar itu sudah penuh dengan ceceran darah, Jason hanya mengerang karena Nara mengikatnya dengan tali itu. Kemudian Jason masih belum menyerah, ia masih ‘menyerang’ Nara dengan mulut yang terbekap seperti itu sampai secara tidak sengaja pisau yang Nara genggam menggores lehernya sendiri.
Nara benar-benar kesal dan mencoba menusuk telapak kaki Jason namun sebelum ia melakukannya, Jason pingsan.
:: Flashback End ::
***
“Penginapan Coklat, setelah hutan cemara...”
“Hyung! Penginapan Coklat! Cepat cepat! Nara terluka!” Hong Ki panik sendiri menerima telpon dari Nara, ia menghubungi Hong Ki lewat ponsel Jason.
Geun Suk tidak kalah paniknya dengan Hong Ki, dia menginjak gas dengan kecepatan tinggi. Tempat Nara sekarang adalah di pinggiran kota dan berada di daerah perbukitan terpencil.
Angela terkejut mendengar cerita tentang Jason dari Hong Ki, dia sama sekali tidak menyangka dunia sesempit ini. Bagaimana tidak, kini sudah jelas. Semuanya berada di lingkaran emas.
*
Nara kemudian gemetar, ia menunggu Geun Suk cs menjemputnya. Iseng-iseng Nara melihat keluar jendela, dia berada di lantai 2, sekitar 2,5 meter dari tanah. Berbekal ilmu pramuka yang ia masih ingat, Nara mengikat kain-kain seadanya agar ia bisa turun ke bawah dan menunggu Geun Suk dan Hong Ki di pinggir jalan.
“Nara!” entah bagaimana caranya lakban itu lepas dari mulut Jason, ia memanggil Nara tak berdaya.
Nara menepisnya, ia kemudian turun dan segera meninggalkan penginapan itu. Nara menyusuri jalanan, menunggu Geun Suk. Lehernya terasa perih, goresan lukanya cukup dalam dan panjang. Tampak banyak kiss mark mengelilingi leher juga dada atasnya. Kini ia sesenggukan menangis.
*
Angela membuang pandang ke luar jendela, ia menangis juga mendengar orang yang dia sayangi, Jason menjadi seperti itu. Kemudian tidak sengaja ia melihat sosok itu; Nara.
“Stop! Itu Nara!”
Geun Suk mengerem mendadak dan memundurkan mobil, ia langsung turun dan menyuruh Hong Ki berada di belakang kursi kemudi.
“Oppa!” ucap Nara lirih, badannya sudah tidak keruan dengan kancing yang terbuka di sana dan sini, Geun Suk memberikan mantelnya ke badan Nara, ia memeluknya, menggiringnya ke mobil.
Angela yang bersimpati pun ikut lega karena Nara dapat di selamatkan dari orang Physco macam Jason. Pantas saja waktu bertemu kemarin Angela merasakan hal yang aneh dari Jason.
“Oppa..” ucap Nara lemas, mereka langsung membawa Nara pulang saat itu juga.
***
4 hari kemudian...
Angela’s Scene
Angela mendengar semuanya dari Nara, Angela tidak bisa mengambil tindakan apa-apa, karena menurutnya Jason adalah orang yang salah disini. Namun tetap saja ‘rasa’ itu masih melekat keras di hatinya. Hari ini ia memutuskan untuk menjenguk Jason di rumah sakit umum. Kasus ini sudah ditangani oleh pihak yang berwajib.
*
~`Dengan hati yang berat aku harus melihatmu seperti ini..~`
Aku mengelus pelan wajahnya yang babak belur, tersayat rasanya aku melihatnya seperti ini, namun maaf aku tidak bisa menolongmu kali ini. ~`Bukan karena Nara adalah orang yang Geun Suk sukai, namun karena perbuatanmu salah, Jason! Mianhae, mianhaeyo...~`
Aku menangis, aku mengepalkan tanganku karena aku sudah tidak bisa membuatnya berada di jalan yang benar. Kepergiannya waktu itu adalah sebuah kesalahan, aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, semuanya sudah seperti ini....
Dari kejauhan aku melihatnya, pria berambut orange itu tengah menunggunya di luar rumah sakit.
“Angela!” teriak orang itu sambil melambai senang. Aku meraba pipiku, takut Hong Ki mendapatiku menangisi orang yang sebenarnya tidak pantas ditangisi itu. “Bagaimana keadaan orang itu?”
“Sedang tidur, dia masih di bawah pengaruh obat bius. Sepertinya ia mengalami gangguan jiwa.”
Hong Ki terlihat menggangguk mengerti, “Lalu, apa kamu mau pulang sekarang?”
Aku melihat sekelilingku, “Aku tidak tahu, hhhh~” helaan nafasku rupanya membuat Hong Ki khawatir.
“Ah, sudahlah....orang seperti itu jangan di fikirkan! Sepertinya kamu harus memakan kue agar suasana hatimu kembali ceria.” Hong Ki mengajakku ke sebuah kedai kue tidak jauh dari sana.
Entahlah, aku baru memikirkannya sekarang...Hong Ki pria yang baik walau terkadang tingkahnya terlewat konyol dan sedikit menyebalkan. Ku rasa, aku akan coba menyukainya, walaupun terasa agak sulit melupakan Jason setelah kejadian ini.
*
“Kamu benar, setidaknya kue-kue ini membuatku lebih tenang sekarang.” Aku melahap sedikit demi sedikit Banana Bread ini. “Hong Ki, aku mau tanya sesuatu...tapi kamu harus jawab dengan jujur..!”
Aku selalu suka ekspresi Hong Ki yang polos itu, aku menyukainya!
“Mwo?”
“Apa kamu pernah menyukai Geun Suk?”
Hong Ki tersedak, aku menyodorkan segelas air padanya.
“Kamu ini bertanya atau menuduh?” terlihat Hong Ki mulai serius. “Aku hanya memberitahu ini padamu ya! Iya, aku sempat ingin menjalani waktu lebih banyak dengan Geun Suk Hyung, ya aku pernah menyukainya namun aku tahu Nara juga menyukaiku di waktu yang bersamaan..aku tidak menyukai drummerku sendiri..namun aku juga sempat cemburu ketika Nara dekat dengan Hyung kemarin...” Hong Ki terlihat tertawa geli jika mengingat hal itu.
“Lalu, apa sekarang kamu masih menyukai Geun Suk?”
Hong Ki menggeleng, “Nggak ah, ku lihat sekarang Hyung benar-benar mencurahkan waktunya buat Nara. Mungkin kami akan membuat demo nanti, setelah Nara sudah benar-benar sehat.”
Kemudian aku teringat sesuatu, “Ah~ kamu jadi kan membantuku?”
Hong Ki juga sepertinya teringat, “Oh, tentu saja. Hmm, aku hari ini free. Bagaimana jika kita mulai setelah ini?”
Aku mengangguk semangat, Hong Ki benar-benar bisa merubah suasana hatiku...
“Tapi ini benar-benar rumit..” Ucap Hong Ki kemudian.
“Apanya yang rumit?”
“Tidakkan kamu menyadari ini....aku pertama kali yang mengenal Geun Suk dan mengetahui dia seorang gay, kemudian Geun Suk bertemu dengan Nara yang tidak sengaja menabrakku di malam aku sedang mabuk, kemudian kami bertiga bertemu dan menjadi dekat, Nara yang menyukaiku namun aku menyukai Geun Suk waktu itu, dan Geun Suk jadi menyukai Nara...ditambah Jason yang terus mengejar Nara, dan kemudian kamu muncul yang ternyata adalah orang masa lalu dari hidup Jason..tidakkah ini sungguh rumit?”
Aku tersenyum lega, “Kamu memperhatikan juga ya? Aku juga merasakan hal yang sama seperti itu...”
Hong Ki menatapku dengan tatapan yang tidak biasa.
Angela’s Scene End
***
Semenjak Nara di temukan, Geun Suk lebih sering menghabiskan waktunya di rumah Nara, merawatnya dengan sungguh-sungguh. Mengenai hal ini, Nara benar-benar merasa tidak enak.
“Oppa,...” Nara menghentikan Geun Suk yang sedang mengiris daun bawang itu. “Istirahatlah! Aku bisa membuat ini nanti...”
Geun Suk menuruti apa yang Nara suruh, ia duduk di ruang tengah dan mengambil gitar yang ia pinjam dari Hong Ki.
“Maaf jika aku membua istirahatmu terganggu...”
Nara menggeleng, “Oppa,...gomawoyo.” kemudian Nara memeluk Geun Suk seperti Geun Suk memeluknya waktu itu. “Aku tidak tahu jika Oppa tidak datang waktu itu...” Nara menangis.
Geun Suk memberi sentuhan lembutnya, “Sudah, yang penting sekarang kamu kan sudah disini, sudah aman....”
Tanpa Geun Suk ketahui, Nara mengecup lembut pipinya. “Mianhae Oppa, jika waktu itu aku sama sekali tidak menyadari perasaanmu padaku..”
Geun Suk mematung, Nara adalah gadis pertama yang mengecup pipinya.
Nara tidak melepas pelukannya, “Oppa,....mau jadi pacarku tidak?”
“EH?!” Geun Suk kemudian melepaskan diri dari bekapan Nara, dia memandang tidak percaya ke Nara.
Gadis itu tersenyum, dia membalas tatapan ketidakpercayaan itu dengan dengan sebuah kecupan manis yang ia daratkan di bibir Geun Suk.
***
Oh my darling darling darling
My very lovely girl
Tonight I dream of you again
Kiss me kiss me kiss me
You're sweeter than candy
You melt my heart
Put your hands up,put your hands up
Put your hands up to take mine
My heart is beating beating
When you grasp my hand
OH MY EVERYTHING!
Produser rekaman rekan Angela itu mendengarkan Golden Circle menyanyikan lagu ciptaan mereka yang pertama kali di publikasikan. Vocal Hong Ki yang powerful juga renyah itu benar-benar terdengar sangat bersemangat di iringi melodi gitar, keyboard dan juga dentuman drum.
“Bagaimana? Apa mereka layak?”
Produser itu tampak menimbang, “Ok, tapi sepertinya mereka harus memperkenalkan diri dulu kepada orang-orang sebelum mereka melakukan debut resmi.”
Angela menaikkan jempolnya dari luar studio, menandakan bahwa mereka lolos.
*
Setelah mereka audisi hari ini, Angela mentraktir semuanya di kedai daging panggang yang terkenal lezat di daerah itu.
“YEY! Kita akan segera terkenal!” Hong Ki tidak berhenti loncat-loncat walaupun mereka sudah di hadapkan dengan daging panggang lezat itu.
“Hong-ah...tenanglah! Kita makan dulu!” Nara menariknya sampai Hong Ki hampir tersungkur.
“Hong Ki! Annoying!” teriak Geun Suk membuat gelak tawa bagi Nara juga Angela. “Jadi sekarang kamu menjadi manajer kami?” tanya Geun Suk pada Angela.
“Ah, begitukah? Aku di sini masih dalam masa tugas...tapi jika aku jadi konsultan fashion kalian mungkin bisa..” jawab Angela penuh suka cita. “Geun-ah, aku lebih senang melihatmu dengan gaya rambut yang seperti ini..”
Geun Suk baru saja memangkas rambut gondrongnya beberapa hari yang lalu sebelum melakukan audisi.
Hong Ki mengambilkan daging sapi untuk Angela, Geun Suk curiga melihatnya.
“Sudah, sudah ayo kita makan dulu sekarang!” ajak Nara yang juga mengambil daging untuk semuanya.
“Sebentar, aku punya ini untuk kalian!” Angela mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. “TARAA~!”
Hong Ki tidak heran melihat benda itu, namun lain halnya dengan Geun Suk dan Nara yang terkagum-kagum dengan benda itu; Angela mengeluarkan baju atasan bergaya seperti seragam drum band berwarna emas lengkap dengan bling-bling pada kainnya yang dikombinasikan dengan warna hitam di bagian dada juga pundak.
“Angela! Kamu yang membuat ini?” tanya Nara sambil mengambil baju itu, “Ini sungguh, bagus!”
“Sudah lama aku dan Hong Ki membuatnya....”
“Bocah ini ikut juga?” sebut Geun Suk meremehkan.
“Hyung! Meskipun aku seperti ini aku juga bisa membantu Angela membuat baju itu!” Hong Ki menunjuk-nunjuk baju itu dengan sumpitnya.
Angela terkekeh, “Iya Geun-ah, Nara...aku memang sudah lama mendesain trade mark buat band kalian...karena waktu itu ku tanya Hong Ki apa nama band kalian, ia menyebut Golden Circle, lalu aku mempunyai ide menggunakan kain itu...”
Nara masih kagum dengan hasil kerja Angela, “Ah jeongmal gomawoyo Eonni...jadi kami menggunakan ini buat debut nanti?”
Angela mengangguk, aku juga sedang mendesain baju-baju unik buat perform kalian dari cafe ke cafe nanti... J”
Geun Suk melihat di kedai ini ada tempat untuk live akustik, lalu ia pun mengajak Hong Ki untuk bermain menghibur dua gadis ini.
“Hong Ki, ayo!” Geun Suk menarik Hong Ki menuju ke tempat pertunjukkan akustik.
“Hyung, kita berdua saja? Mau membawakan lagu apa?”
“Dengarkan saja apa yang ku mainkan nanti, bernyanyi dengan baik ya kita hibuat gadis-gadis itu!”
Geun Suk menyambar microfon dan sedikit berbasa-basi mengumpulkan perhatian para pengunjung. “Attention please, kami dari Golden Circle malam ini akan menghibur kalian dengan membawakan sebuah lagu yang kami persembahkan untuk 2 gadis yang ada disana..”
Orang-orang menoleh ke arah Nara dan Angela yang wajahnya sudah memerah.
Geun Suk bersiap di belakang keyboard dan Hong Ki bersiap mengeluarkan suaranya yang powerfull.
...
I was standing around on the narrow street
when those indifferent words grazed by me
Hello, hello
Unfamiliar but not awkward, it felt nice
Would it be okay to lean on you?
With concern, that wrinkled sincerity unfolds in front of me
Thank you, thank you
Conveying my simple, thankful honesty
That’s true
Hello, hello, my cute angel
Stay by my side always
Also
Thank you, thank you
That’s what I want to tell you
No no no no no
Just the words thank you
It’s not easy to be deliberately wrong
because the more you do, the more you’ll regret enduring it
I know, I know
Maybe it’s better for that smiling Pierrot
Would I be able to stand up without becoming dirtied?
Though I brush myself off, the pain builds
She knows, she knows
No longer is tomorrow only mine
The world I’ve confronted so many times
You’ve taught me to greet it
My heart overflows with this melody
I’ll go on together with you
That’s true
Hello, hello, my cute angel
Stay by my side always
Also
Thank you, thank you
That’s what I want to tell you
No no no no no
More than a love confession
The words thank you
convey all my feelings
“Thanks, we’re Golden Cirlce!”
Hong Ki dan Geun Suk membungkuk berterima kasih karena orang-orang sudah memberikan tepukan riuh pada mereka.
“You are the best Golden Cirlce! Wuhuu~~” Angela berteriak riuh pada 2 lelaki tampan yang berada di depan sana.
“Geun Suk, Hong Ki,....” Nara menjeda kalimatnya menunggu Angela berseru juga.
“WE LOVE YOU!!!”
TAMAT