Tittle :
Another Poison
Cast :
Lee Hongbin (VIXX) – Jang Moonie (OC) – Yoo Ah In (actor from Antique Bakery) –
Lee Ilsoon (OC) – Soo Jin Byul (OC)
Genre :
Fantasy / Lover / Friendship
Theme
Song : all kpop song
Author :
Ravla Lavender
-------------------------------------------------
ANOTHER POISON
[Jang Moonie’s POV]
“Kamu suka tempat kita yang baru,...Moonie?”
Gadis itu cukup lama berdiri memandang hamparan padang rumput luas yang
membentang di depan halaman rumahnya. Sebuah desa namun tempat ini tidak sekuno
yang ia pikirkan. “Kurasa aku akan betah disini, Oppa. Tapi bagaimana dengan
pekerjaanmu? Itu kan jauh sekali dari sini.”
“Moonie-ya, Oppa akan baik-baik saja. Jangan terlalu merisaukan aku! Ku
rasa kau harus segera berbenah, sebentar lagi Appa dan Eomma akan segera
datang.” Ucap Oppa itu dengan menepuk pundak adik perempuannya dua kali. “Aku
akan mencari makanan ringan di sekitar sini. Jangan pergi jauh-jauh ya! Tunggu
aku!” ucapnya kemudian berlalu.
“Ah In Oppa!” panggil itu kemudian melambaikan tangan dan kemudian menuju
kamarnya dan mulai membuka tumpukan kardus berisi pajangan dan buku-buku
sekolahnya.
‘GRASAK!’
Sebuah suara gaduh terdengar dari sebuah sudut di luar rumah. Moonie
mendatangi sumber suara dan tidak menemukan apa-apa. Namun ia merasa ingin
menelusuri padang rumput itu karena nampak dari kejauhan ada sebuah gundukan
tanah yang membentuk bukit, cukup tinggi dan ditumbuhi oleh pohon-pohon yang
cukup lebat.
Moonie menghentikan langkahnya dan mencoba menahan diri, ia tidak mau membuat
masalah di hari pertama mereka pindahan. Ah In Oppa akan begitu khawatir jika
ia menghilang.
“Tapi aku ingin kesana...sepertinya tempat itu menarik...tapi bagaimana....aku
tidak mau membuat Ah In Oppa khawatir lagi...”
Angin yang berhembus sore hari membuat suasana semakin indah dengan cahaya
mentari yang samar-samar menyinari tempat itu. Terkesan sangat damai namun
begitu misterius.
“Moonie-ya, dimana kau? Moonie-ya!” sebuah suara memanggilnya, sepertinya
orang tuanya sudah datang.
“Ne~ Eomma! Aku segera datang!”
*
Malam hari begitu tenang dan yang terdengar hanya suara gemericik air dan
gesekan dedaunan yang terkena angin. Sesekali terdengar suara jangkrik yang
membuat tidur akan semakin pulas. Namun tidak dengan Moonie. Ia sengaja memilih
kamar yang bisa melihat langsung ke arah gundukan tanah besar itu. Ia
mengamatinya dibawah sinar bulan yang cukup terang. Tempat itu di malam hari
terasa begitu menyeramkan, namun tetap saja, hasrat gadis itu semakin besar.
“Kenapa tidak sekarang saja aku kesana?” ucapnya pada dirinya sendiri. Ia
bangkit lalu mengambil jaket dan memakai sepatu, “gila. Apa yang sedang aku
lakukan? Ini sudah jam 2 dini hari!” tegurnya kemudian saat ia hendak melangkah
keluar kamar. “Kenapa aku ingin ke sana?” ujarnya saat ia mulai mengambil
langkah pertama.
‘SRAK, SRAK...’
Moonie berjalan perlahan agar tak ada seorang pun yang mendengarnya, ia
menyinari pijakannya dengan sinar ponselnya. Semakin dekat, perlahan namun
pasti. Ia semakin merasakan debar jantung yang kencang. Padahal Moonie tahu,
tempat itu hanya di tumbuhi pepohonan tua.
[Jang Moonie’s POV end]