Senin, 02 September 2013

Another Poison [FF-oneshot]



Tittle : Another Poison

Cast : Lee Hongbin (VIXX) – Jang Moonie (OC) – Yoo Ah In (actor from Antique Bakery) – Lee Ilsoon (OC) – Soo Jin Byul (OC)

Genre : Fantasy / Lover / Friendship

Theme Song : all kpop song

Author : Ravla Lavender


-------------------------------------------------

ANOTHER POISON

[Jang Moonie’s POV]
“Kamu suka tempat kita yang baru,...Moonie?”

Gadis itu cukup lama berdiri memandang hamparan padang rumput luas yang membentang di depan halaman rumahnya. Sebuah desa namun tempat ini tidak sekuno yang ia pikirkan. “Kurasa aku akan betah disini, Oppa. Tapi bagaimana dengan pekerjaanmu? Itu kan jauh sekali dari sini.”

“Moonie-ya, Oppa akan baik-baik saja. Jangan terlalu merisaukan aku! Ku rasa kau harus segera berbenah, sebentar lagi Appa dan Eomma akan segera datang.” Ucap Oppa itu dengan menepuk pundak adik perempuannya dua kali. “Aku akan mencari makanan ringan di sekitar sini. Jangan pergi jauh-jauh ya! Tunggu aku!” ucapnya kemudian berlalu.

“Ah In Oppa!” panggil itu kemudian melambaikan tangan dan kemudian menuju kamarnya dan mulai membuka tumpukan kardus berisi pajangan dan buku-buku sekolahnya.

‘GRASAK!’

Sebuah suara gaduh terdengar dari sebuah sudut di luar rumah. Moonie mendatangi sumber suara dan tidak menemukan apa-apa. Namun ia merasa ingin menelusuri padang rumput itu karena nampak dari kejauhan ada sebuah gundukan tanah yang membentuk bukit, cukup tinggi dan ditumbuhi oleh pohon-pohon yang cukup lebat.

Moonie menghentikan langkahnya dan mencoba menahan diri, ia tidak mau membuat masalah di hari pertama mereka pindahan. Ah In Oppa akan begitu khawatir jika ia menghilang.

“Tapi aku ingin kesana...sepertinya tempat itu menarik...tapi bagaimana....aku tidak mau membuat Ah In Oppa khawatir lagi...”

Angin yang berhembus sore hari membuat suasana semakin indah dengan cahaya mentari yang samar-samar menyinari tempat itu. Terkesan sangat damai namun begitu misterius.

“Moonie-ya, dimana kau? Moonie-ya!” sebuah suara memanggilnya, sepertinya orang tuanya sudah datang.

“Ne~ Eomma! Aku segera datang!”

*
Malam hari begitu tenang dan yang terdengar hanya suara gemericik air dan gesekan dedaunan yang terkena angin. Sesekali terdengar suara jangkrik yang membuat tidur akan semakin pulas. Namun tidak dengan Moonie. Ia sengaja memilih kamar yang bisa melihat langsung ke arah gundukan tanah besar itu. Ia mengamatinya dibawah sinar bulan yang cukup terang. Tempat itu di malam hari terasa begitu menyeramkan, namun tetap saja, hasrat gadis itu semakin besar.

“Kenapa tidak sekarang saja aku kesana?” ucapnya pada dirinya sendiri. Ia bangkit lalu mengambil jaket dan memakai sepatu, “gila. Apa yang sedang aku lakukan? Ini sudah jam 2 dini hari!” tegurnya kemudian saat ia hendak melangkah keluar kamar. “Kenapa aku ingin ke sana?” ujarnya saat ia mulai mengambil langkah pertama.

‘SRAK, SRAK...’

Moonie berjalan perlahan agar tak ada seorang pun yang mendengarnya, ia menyinari pijakannya dengan sinar ponselnya. Semakin dekat, perlahan namun pasti. Ia semakin merasakan debar jantung yang kencang. Padahal Moonie tahu, tempat itu hanya di tumbuhi pepohonan tua.
[Jang Moonie’s POV end]