buat cerita ini sambil ngebayangin versi komiknya ~
ada yang suka rela mau gambarin komiknya mungkin?
i love anime
so this one not a FF like always
im just kinda bored with FF
Titte :
Goddess
Cast :
Tomoya Haite – Namiya – Wonryu – Jun – Hiruka [all OC]
Genre :
Fantasy / Light Romance / Light Fantasy
Rated :
All ages
Theme
Song : anysongs you want hear
Author :
Ravla
-----------------------------------------
2009. Festival Bunga Sakura.
“Aku pasti bermimpi....”
Dia berbalik
dan tersenyum, trus menarik tanganku dan mengajakku melewati jalanan yang penuh
dengan bunga sakura yang berguguran.
“Bagus ya bunganya... ~” ucap
bidadari yang menggunakan dress bermotif bunga merah. Dia tertawa, juga tersipu
malu.
“Kamu ini apa..? Setan? Iblis?
Malaikat..?” tanyaku. Aku sudah masuk dimensi
lain...ini bukan tempatku berasal...semuanya terasa hangat...padahal aku tahu,
bunga sakura nggak bisa mekar di musim dingin...
Dia berhenti,
menunduk, aku nggak ngerti....
“Terima kasih....” ucapnya, dengan
masih menunduk ia terdengar sedikit gemetar. Mungkin menangis namun menahannya.
“Ku harap kita bisa ketemu lagi,...di lain waktu.”
“Uungg~ ngomong apa sih? Aku nggak ngerti..”
Aku nggak
sempat melihat dia berbalik, begitu cepat, ia menyentuhku di bahu dan kemudian
mendorongku dengan keras. Begitu silau, aku ngga bisa melihat wajahnya....cuma
air mata itu yang ku lihat menetes sampai dagunya....
GODDESS
2012. Awal tahun yang kacau.
Tomoya Haite. Mahasiswa tingkat
akhir yang selalu mengeluh dan pusing dengan skripsinya yang belum selesai
juga. Motto hidupnya adalah “Aku tidak hidup untuk waktu yang lampau”. Tapi
mungkin tidak seperti itu kenyataannya.
“Mungkin besok aku mati nih....”
ucap Haite kepada dirinya sendiri setelah selesai menjawab soal ujian.
“Hei Tomoya! Gimana kalau kita makan
pizza?” ajak Wonryu, temannya yang bermata segaris. “Aku lapar.”
Haite meliriknya malas, “Aku enggak.........”
Wonryu mendengus kesal, “Ah iya,....ah
sudahlah, kamu pasti nolak ajakanku...ngajak yang lain aja ah!”
“Bilang sampai selesai!” Haite
berbalik dan meremas kerah baju Wonryu. “Kalo nggak pengen bilang, lebih baik
jangan di omongin..”
“Eih! Minggu depan aku mau kemping
dengan Jun sama Hiruka! Kalo kamu mau ikut...”
Haite melepas cengkramannya, “Ah~
aku tahu, tempatnya pasti itu itu aja...bosan ah!” dengan santainya Haite
menaruh tangannya di belakang kepala.
“Jepang!” teriak Jun, “Jepang lho,
JEPANG!”
Aku nggak
menahan diriku kalo denger ada orang bilang nama negara itu.
Haite tampak melongo, ia
mendengarkan rencana Jun juga Wonryu. “Ke Jepang, minggu depan hari Selasa.
Tapi disana luas banget,...aku nggak kenal daerah sana...” Jun tampak melirik
ke arah Hiruka.
“Aku...ikut.” jawab Haite membuat
keduanya saling melempar pandang tidak percaya. “Kabarin aja aku nanti, kalian
tahu kan harus nyari aku dimana?” Haite kemudian berlalu meninggalkan kelas.
Seperti hari biasanya, ia tidak pernah absen dari rumah kaca tempat mengembang
biakkan segala jenis tanaman langka.
***
‘SRET, SRET.’
‘I DON’T
LI........’ “Gimana aku bisa punya motto kayak ini kalo sampai
sekarang aku nggak bisa lupa kejadian itu?”
Haite meletakkan penanya dan mulai
menatap lampu kecil yang terletak di atas meja belajarnya. Ia mengingat kembali
peristiwa yang membuatnya bingung setengah mati sampai detik ini.
“Mungkin dia mengira aku orang
Jepang, makanya mengajakku ke tempat itu...tapi kenapa aku? Kenapa nggak Hiruka
saja? Hiruka kan.....asalnya dari Nagoya...”
‘PLETAK!’ terdengar bunyi kerikil
yang di lemparkan ke arah jendela kamar Haite. Mulanya ia mengacuhkan, namun
karena bunyinya semakin berisik, Haite mencoba menegur orang yang iseng pada
larut malam seperti ini.
“Siapa sih?!”
Haite melihat sekeliling dari
kamarnya di lantai dua dan suasana tampak sepi, tidak ada kerikil yang terdapat
di dekat jendela kamarnya, pot bunga yang ada disana pun tampak tak rusak
ataupun lecet.
“Orang iseng!”
Haite menutup jendela kamar dan
menarik napas panjang sebelum ia berbalik, “Padahal lagi asyik flashback
tadi...”
“Lagi mikirin aku yah?”