well, ide ini dapetnya mendadak banget~ awalnya dari sebuah mimpi gw... gw beneran mimpi kalo main ke museum dan lihat di lemari kaca ada baju2 sport, tulisannya DAE HYUN gitu, gw juga lihat ada yang mirip Dae hyun di pajang.
mungkin agak sedikit 'crazy' dengan ide ini, tapi gw harap pembaca berkenan dan juga di tunggu komennya.
thanks!
Tittle : Flashback
Cast :
Jung Dae Hyun B.A.P
Kwon Jun Ah (original character)
Theme song:
I Remember - Bang Yong Guk ft. Dae Hyun
Genre :
Romance - Fantasy
Rated :
15+
Author :
--------------------------------------------------------------------------------------------
[Kwon Jun
Ah’s POV]
#Flashback#
-MUSEUM
KESEHATAN-
“Dae
Hyun? Siapa Dae Hyun?” tanyaku saat ku lihat semua kaos sport yang terjajar
rapi di dalam lemari kaca.
“Ah~...”
Pemandu
wisataku tidak menjawab, dia hanya mengangguk lalu berlalu menghampiri
pengunjung lainnya. Aku terpaku pada sesosok patung laki-laki di dalam kotak
kaca dengan rambut blonde. Wajahnya sedih, kini aku yakin...dialah Dae Hyun.
“Ini
hanya patung lilin!” seru pemandu wisata kepadaku, aku tersentak. Sungguh, ini
mendekati sempurna. Lekuk wajahnya, hidungnya, matanya.....
Aku
hendak berlalu, namun langkahku seakan menyuruhku tidak beranjak dari tempat
ini. Aku melihat yang lain sudah meninggalkan museum, jauh di sisi luar. Aku kembali
melihat replika manusia bernama Dae Hyun itu. Aku menempelkan telingaku di
dadanya....
‘DEG’
“AH!” aku
mundur dua langkah. Aku terkejut, ku harap aku salah mendengar. Ku harap itu
adalah suara degup jantungku. Sekali lagi, aku melakukannya.
‘DEG DEG’
“Tidak
mungkin...”
#Flashback
End#
***
Aku meraba dadanya, sebuah bekas
luka sayatan begitu panjang melintang dari ujung leher sampai bagian lengan
sebelah kiri. Degup jantung ini, yang aku dengar waktu itu. Dia bukan manekin
dari lilin. Dae Hyun kini hidup, karena aku.
“Apa aku pernah mengenalmu
sebelumnya?”
Aku diam, hanya memandang
wajahnya...aku tidak yakin apa aku pernah mengenalnya sebelum aku bertemu
dengannya di museum itu. Aku menarik tanganku, namun Dae Hyun mencegahnya. Ia mendekap
tanganku di dadanya, tepat di atas bekas lukanya.
“Dae Hyun.....nngghh...~” aku
berusaha menolaknya, namun ia tak lepaskan tanganku.
“Jawab aku, kenapa? Aku merasa...merasa....aku
tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya...,” ekspresi Dae Hyun yang seperti
itu.. aku pernah melihat ekspresi yang sama, tapi entahlah... “Jun Ah,...”
Aku menangis, aku merasakan
kepedihan itu. Namun, aku tidak tahu kenapa aku harus menangis di saat seperti
ini.
***
#Flashback#
Aku
memberinya nafas buatan, lalu dia hidup. Binar matanya, binar itu yang ku lihat
selama ini dalam bayanganku. Namun aku tidak tahu mengapa aku begitu merasa
sangat mengenalnya.
“Kamu...bukan
manekin dari lilin...” aku menjauh, namun ia menarikku, memelukku.
“Terima
kasih...” ucapnya, aku tidak asing dengan suaranya...aku tidak tahu, semuanya
terasa seperti penantian lama yang terbayar.
Aku melihatnya
dengan detil, rambut blonde itu begitu berdebu...sepertinya sudah sangat lama
Dae Hyun ini mati suri. Siapa Dae Hyun? Siapa dia? Perasaan apa ini? Aku merasa....sakit!
*
“Aku
tidak tahu...mungkin kamu bisa tinggal di rumahku untuk sementara waktu...maaf
ya aku masih bingung kenapa bisa begini.” Ucapku.
Aku
melihatnya tersenyum, dan aku merasa familiar lagi. “Rumahmu dekat sini? Sepertinya
aku tidak asing dengan daerah ini...”
“Ya?
Oh...itu, aku juga sering merasakannya. Aku baru pindah ke sini, 2-3 bulan yang
lalu. Ayo, rumahku di bawah sana!”
Aku menuruni
anak tangga cukup banyak untuk sampai ke rumah, setelah anak tangga ke 7 aku
jatuh terjelungkup. “AAKK!”
Ku dengar
derap langkahnya mendekat, membantuku untuk berdiri. “Kamu..sering jatuh di
bagian ini yah?” tanyanya, seperti dejavu melintasiku. “Jangan berlari saat
menuruni tangga.”
Aku
terdiam sesaat, aku mencoba mengingat sesuatu. Aku yakin sekali, dejavu yang
aku alami bukan sekedar dejavu biasa.
“Ah, iya
terima kasih Dae Hyun...ayo..” aku mengajaknya sampai kami tiba di depan rumah
indah ini. Taman minimalis dengan lampu-lampu taman berwarna kuning terang,
begitu menenangkan jiwa.
Aku merogoh
saku dan mengeluarkan kunci rumah, namun ku lihat ia berdiri mematung
memandangku dengan tatapan yang aneh. Seperti syok tapi bukan, pandangan penuh
makna.
“Oh? Dae
Hyun...? Dae Hyun?”