Selasa, 25 Juni 2013

15th (Fifteenth) -2 [FF-cerbung]


Tittle: 15th (Fifteenth)
Cast : Lee Hongbin VIXX – Lee Changsub BTOB – Han Mira (oc) – Sandara Park 2NE1
Genre : Love / Scifi Fantasy
Rated : 13+
Theme Song : k-pop songs you want hear
Author : Ravla

—————————————————————-
[part 2]

[Dara’s POV]
Aku bisa membaca dengan jelas rasa penasaran itu di matanya, “Mau aku beritahu satu rahasia tidak? Ini menyangkut Hanmi..”

“Rahasia? Hey Noona, kenapa kamu percaya sekali padaku? …okelah apa itu?”

Aku mengelilingi tubuhnya, dia berbeda, tidak seperti manusia serigala kebanyakan. “Hanmi…Hanmi itu…..~”

Aku melihatmu Hongbin-a…kamu begitu peduli dengan Hanmi, namun aku perlu mengetesmu beberapa kali, karena aku tidak mau menyerahkan Hanmi ketangan orang yang salah.

“Noona, cepat katakan…”

Aku tidak bisa menahan tawaku, hanya Hongbin yang bisa membuatku senyaman ini. Nyaman? Iya, sepanjang hidup, aku belum pernah bertemu orang seperti Hongbin.

“Hanmi itu manusia biasa.”

“…………………..” Hongbin terlihat menunduk dan dia mengatakan dalam hatinya, ‘sial aku dikerjai oleh vampir ini. Jika saja dia tidak cantik aku sudah menggigitnya!’ “Oke Noona, terima kasih infonya.”

Hongbin melanjutkan berkebun, ia merasa kesal pasti. Tapi aku bersungguh-sungguh, akan membantu Hanmi memilih lelaki yang tepat untuknya. Berada di antara dua pilihan itu adalah pilihan yang amat sulit…aku sudah pernah mengalaminya, 290 tahun yang lalu.

***

[Changsub’s POV]                       
Aku tidak pernah membayangkan, bisa sarapan dengan seorang wanita…kemana saja diriku selama ini? Dan apa yang kulakukan semalam kepada Hanmi? Seandainya keberanian semalam terus melekat pada sisi manusiaku…

“Oppa! Hmm, setelah ini mau melakukan apa?”

“Hanmi…maaf ya soal yang semalam…” aku memberanikan diri untuk meminta maaf atas perlakuanku semalam kepada Hanmi, aku benar-benar tidak enak hati. “Aku tidak bisa mengendalikan diri setiap tanggal 15…”

“Ah~ itu….” aku melihatnya ikut menunduk, antara mau tersenyum dan tertawa, namun ia berusaha menyembunyikan ekspresi itu. “Tidak apa-apa, itu tidak sengaja kan? Aku mengerti, tapi aku begitu terkejut melihat Hongbin semalam…aku tidak tahu, agak susah mengungkapkannya melalui kata-kata.”

“Apakah perubahan Hongbin menakutkan bagimu? Bagaimana dengan wujudku semalam? Aku bahkan tidak bisa mengingat bagaimana wajahku ketika aku berubah…”

“Oppa, hmm…aku suka melihat perubahanmu semalam. Itu membuatmu begitu beda 180 derajat. Oppa terlihat sangat cocok dalam wujud sepert itu.”

Dia adalah orang yang pertama mengatakan hai itu padaku.

***

[Author’s POV]
Sudah hampir 4 bulan mereka tinggal bersama dan Hongbin merasa tidak kesepian lagi, semenjak ketiga orang itu datang dan meramaikan hidupnya, ia merasa harus berterima kasih kepada semuanya.

Setiap tanggal 15, Hongbin dan Changsub akan merubah wujudnya menjadi sosok setengah serigala dan kucing. Semakin lama hal ini di sukai oleh Hongbin, namun ada yang mengusiknya dan ia tidak memberitahukan pada siapapun tentang hal ini.

Bulan kedua saat ia berubah, ia merasa begitu kesakitan, namun ia menahannya dan tidak membiarkan Changsub juga Hanmi melihatnya. Ia menyembunyikan diri dalam kamar dan meraung kesakitan. Ia bercermin dan tidak ada yang aneh dengan wujudnya, hanya saja ia merasa begitu kedinginan seperti sedang berada di kutub utara, ia merasa begitu menggigil, namun ia merasakan suhu tubuhnya normal. Ia merasakan itu sampai matahari terbit, setelah semuanya usai, semuanya kembali normal.

Hal yang sama ia rasakan pada perubahan bulan ketiga. Sampai sekarang ia tidak tahu anomali apa yang ia alami, dan Hongbin tidak mau membuat yang lain khawatir tentang dirinya.

“Hongbin-a…!” panggil Hanmi dari lantai dua sambil melempar sebuah topi. “Apa yang kamu lakukan tengah hari seperti ini di taman?”

Hongbin mendengus, namun dalam hatinya ia merasa sedikit senang. Ia memungut topi itu kemudian memakainya. “Turunlah! Aku mau memanen buah semangka di ladang belakang rumah!”

“Jinjja? Ah tunggu! Aku ikut!” teriaknya begitu antusias. Hanmi meraih jaketnya dan juga topi pantainya, ia menyusul Hongbin namun karena tidak hati-hati ia menabrak Changsub yang sedang menuju ke arah dapur dan mereka jatuh terpeleset.

‘GUBRAK!!!’

“AH! Neomu appo~..” ucap Changsub sambil meraba wajahnya yang rupanya tergores ujung map plastik yang cukup tajam.

Dara yang mendengar teriakan Hanmi segera menghampiri dan membantu Hanmi berdiri. “Apa yang kamu lakukan sampai jatuh seperti itu?” nampak kekhawatiran yang berlebihan di wajah Dara.

“Oppa, pipimu berdarah…aduh bagaimana ini…nggg~” Hanmi segera mengambil kotak obat dan membersihkan darah yang ada di pipi Changsub, ia merasa bersalah karena menabrak Changsub sampai terjatuh. “Ottokaji~ ah….”

Sementara itu Hongbin kembali ke dalam rumah dan terkejut melihat dagu Hanmi berdarah, “Omo! Hanmi-a…dagumu berdarah!!” tanpa ba-bi-bu lagi Hongbin meraih tisu dan membersihkannya, sementara Dara mencoba membantu Changsub dengan lukanya.

“Hongbin-a..aku tidak apa-apa…”

“Mianhae, aku kurang waspada sampai menabrak Hanmira…!”

Hongbin hendak mengeluarkan amarahnya, namun sesaat sebelum itu terjadi Hanmi langsung menariknya ke arah ladang. Ia tidak mau melihat Changsub terlalu sering mengalami percek-cok-kan dengan Hongbin karena dirinya.

*

“Sudahlah…tadi aku yang kurang hati-hati, aku begitu bersemangat menemui…aku tidak lihat keadaan sekitar…jadi ku mohon jangan terlalu menekan Changsub Oppa lagi.” Seolah Hongbin malas mendengarnya, ia sibuk memilih semangka mana yang harus segera di panen.

Hanmi mengikuti Hongbin yang mengacuhkannya dari belakang, ia terus memandang Hongbin namun seolah Hongbin tidak menginginkan kehadirannya lagi di sini. Kemudian ia melempar keranjang kosong itu kemudian berlalu tanpa sepatah kata.

Melihat Hanmi bersikap seperti itu, Changsub mencoba menghampiri dan menenangkannya. “Hanmi-a..apa Hongbin mengatakan sesuatu yang menyakiti hatimu?”

“Aniya…kami bahkan tidak berbicara tadi. Entahlah, Hongbin tampak begitu marah kepadaku…aku tidak mengerti…baru kali ini seperti ini.”

“Mianhae. Gara-gara aku kalian jadi bertengkar…”

“A~ Oppa~…kenapa berkata seperti itu…yang tadi kan memang kecelakaan dan tidak sengaja…jadi aneh sekali jika dia bersikap seperti itu kepadaku!”

‘GRASAKK’ terdengar bunyi yang lumayan keras ketika Hongbin kembali dengan membawa 3 semangka besar di keranjangnya. Ia meletakkan begitu saja di sofa dengan kasar, ini membuat Hanmi jengah dan mengejarnya sebelum Hongbin menghilang di ruang kerjanya.

15th (Fifteenth) -1 [FF-cerbung]




Tittle: 15th (Fifteenth)
Cast : Lee Hongbin [VIXX] – Lee Changsub [BTOB] – Han Mira (oc) – Sandara Park [2NE1]
Genre : Romance / Scifi Fantasy
Rated : 13+
Theme Song : k-pop songs you want hear
Author : Ravla

—————————————————————-
[Author’s POV]
Kita pasti pernah mendengar kisah seseorang yang  bisa berkomunikasi dengan makhluk hidup selain manusia, bukan? Iya, hal ini terjadi pada seorang laki-laki 20 tahun. Ia mengetahui ada yang aneh pada dirinya semenjak ia berusia 14 tahun. Kala itu Hongbin menolong seekor tikus yang terjepit di sebuah pipa pembuangan dan betapa terkejutnya ia ketika ia melihat dan mendengar tikus itu mengucapkan terima kasih kepadanya. Semenjak hari itu, ia mengasingkan diri dan tinggal disebuah rumah besar di kaki gunung.

Pemuda itu mulai terkenal di kalangan binatang dan manusia setengah siluman. Begitu banyak yang mendatanginya ke rumah itu, dan meminta pengobatan padanya. Hongbin adalah seorang yang mempunyai pengetahuan lebih mengenai obat-obatan. Kakeknya dulu adalah seorang tabib dan sepertinya kini Hongbin yang akan melanjutkan hal itu.

Bagaimana pun Hongbin adalah manusia biasa yang membutuhkan kawan dan teman di dalam hidupnya, suatu ketika ia berfikir akan menyewakan kamar-kamar di rumahnya. Maka setiap kali ada pasien yang datang kerumahnya, ia berusaha mempromosikannya dan tidak lama setelah hal itu ia lakukan, dua orang datang mengunjungi rumahnya….

***

[Han Mira’s POV]
“Oh, eonni ya~ rumah ini besar sekali…benarkah kita akan menyewa salah satu kamar di sini?” sudah lama aku tidak bertemu dengan orang baru…semoga pemilik rumah ini ramah denganku juga Dara Eonni.

“Hanmi, mundur.” Dara Eonni mulai merasakan sesuatu yang aneh di sekitar rumah ini, padahal kami belum masuk ke dalam rumah, samar-samar aku mendengar lolongan serigala dari bukit yang melatarbelakangi rumah besar ini. “Jangan pernah lengah ketika kamu berada di lokasi asing.”

Aku tidak bisa meninggalkan Dara Eonni, ia sungguh membutuhkanku. Bahkan hal itu seperti terjadi kemarin, aku bertemu dengannya di sebuah perpustakaan pada malam hari. Waktu itu aku tidak sengaja meninggalkan ponselku di salah satu rak buku dan aku kembali untuk mengambilnya pada saat perpustakaan sudah hampir di tutup. Dan aku menemukan pemandangan yang begitu mengenaskan.

Dia memandangku seperti ingin memakanku, aku tidak tahu bagaimana dan apa yang ia makan kala itu, yang jelas hampir setengah wajahnya merah dan itu adalah darah. Ia menyeringai, namun aku masih bisa melihat kecantikannya yang bersinar di balik wajah yang mengerikan itu. Aku melihat taringnya dan tak bisa ku pungkiri, aku takut setengah mati sampai tidak bisa berteriak, namun aku juga mengagumi apa yang aku lihat. Aku adalah salah satu orang yang terobsesi dengan vampir. Dara Eonni adalah vampir tercantik yang pernah aku temui sepanjang hidupku.

Semenjak hari itu aku semakin penasaran dan aku berusaha mati-matian agar bisa bertemu dengan Dara Eonni, dan saking seringnya kami bertemu, kami menjadi dekat seperti sekarang ini. Dan alasan aku tidak bisa meninggalkan Dara Eonni adalah aku membutuhkan sosok yang bisa melindungiku dari apapun. Tentu saja ada timbal baliknya, aku selalu memenuhi kebutuhan Eonni dengan mencarikannya hewan-hewan untuk dimakan.

“Eonni, sebaiknya kita segera bertemu dengan pemilik rumah ini…sebentar lagi akan turun hujan..”

Aku menengadah untuk melihat betapa kelamnya langitnya, lalu aku mengetuk sebuah pintu yang cukup besar, namun belum ada jawaban dari dalam. “Hallo? Ada orang di dalam?!” teriakku cukup lantang, suaraku menggaung, dan aku kembali mendengar lolongan, kali ini terasa lebih jelas. “Eonni~ apakah itu serigala biasa atau manusia serigala? Kita tidak boleh bertemu dengan mereka…” aku begitu mengkhawatirkan hal itu selama ini. Karena setahuku, vampir dan manusia serigala adalah musuh bebuyutan.

Aku melihat beberapa tetes air hujan mulai jatuh, aku mengetuk lebih keras lagi sampai aku hampir terjatuh karena pintu itu terbuka begitu cepat.

“AH!” aku merasakan tangan Dara Eonni menahan pinggangku. Aku melihat rumah itu begitu remang-remang, hanya lampu kecil kuning yang menghiasi sudut-sudut ruangan. “Halo? Ada orang?” cukup lama keadaan menghening, bahkan aku sampai bisa mendengar deru angin yang mulai kencang di luar sana.

“Tetaplah waspada.”

*