Title : Journey
Cast : Park Eun Bin – Lee Gi Kwang –
Yoo Ah In
Rated : 12+
Genre : Friendship - Comedy
Theme song : All kpop song u want hear when read this
Author : Ravla
Jarinya sibuk menyentuh ponsel
pintar, mulutnya berisik mengunyah permen karet dan kakinya tidak bisa diam,
membuat suara duk duk duk pada sebuah lemari.
“YA
Ah In Oppa! Penuhi janjimu padaku! Jangan lari!” ucapnya terdengar kesal. Ia
men-loud speaker ponselnya agar Gi Kwang bisa mendengarnya juga. Lebih tepatnya
melihat apa reaksi Gi Kwang. “Oppa, kapan mau penuhi janjimu? Aku dan Gi Kwang
menunggu janjimu!”
‘BRAK’
“Hei kamu berisik sekali sih?!” ucap
lelaki jangkung itu sembari memasukkan ponsel hitamnya ke dalam saku jaket.
“Bisa tidak, tidak membuat gaduh? Aku akan penuhi janjiku! Khawatir
sekali~....”
Yoo Ah In muncul dengan wajah yang
semrawut, ia melipat tangannya dan berpose seperti model, sebenarnya dia memang
model untuk beberapa majalah fashion kampus.
“Kenapa? Sepertinya ada masalah?”
tanya Gi Kwang si kutu buku, ia menutup bukunya dan fokus dengan dua
sahabatnya.
Yoo Ah In hanya menggelengkan kepala
kemudian mengusap kepalanya keras, “Tidak, ayo kita bicarakan janjiku saja!” ia
menutup pintu kamar kostnya dan mulai mendiskusikan sesuatu dengan yang lain.
**
Lusa kemudian, Gi Kwang dengan tidak
sengaja melihat seorang gadis berseragam sedang bersitegang dengan Ah In,
sebenarnya hal itu sama sekali tidak menarik baginya. Hanya saja belakangan ini
dia melihat Ah In sedang mengalami masa sulit. Ah In tidak pernah bercerita
tentang siapa dia dan bagaimana keluarganya, tentu saja hal ini membuat gerah Gi
Kwang karena ia akan melihat bagaimana latar belakang orang yang akan menjadi
teman atau sahabatnya.
“Oppa harus bertanggung jawab! Jika
tidak aku tidak akan bisa ujian bulan depan! Oppa!” gadis itu terus meracau dan
membuat keributan kecil, Ah In yang tampak hopeless sudah tidak bisa
mengendalikan suasana lalu ia pergi menarik gadis itu dan berbicara pelan.
Namun tampaknya gadis itu keras kepala, kemudian pergi dengan wajah yang penuh
amarah.
‘PLAK.’
“Heh Gi, lagi apa? Mengendap-ngendap
seperti pencuri. Apa kamu sedang melihat gadis cantik dari sini?” Eun Bin
mencoba melihat ke arah yang Gi Kwang lihat tadi, namun Gi menghalanginya.
“Tidak! .... Aku hanya.... hanya
istirahat sebentar saja!”
Eun Bin yang merasa gerak gerik Gi
Kwang tidak normal malah mendesaknya. “Kenapa sih, ngga biasanya kamu
begini....ah! Katakan padaku mana gadis yang kamu sukai! Aku mau lihat!”
“Eun Bin-a! Tidak, bukan
begitu....ah sudahlah, ayo kita makan!” Gi Kwang mengalihkan perhatian Eun Bin
agar ia tidak melihat Ah In dengan wajah bingungnya.
Eun Bin tidak melihat keberadaan Ah
In, tapi Ah In melihat mereka dari tadi semenjak gadis berseragam itu pergi.
**
“Jadi, kita pergi kapan?” tanya Eun
Bin yang sibuk dengan jagung bakarnya. Mereka bertiga sedang menghabiskan senja
di pantai. “Apakah aku perlu bawa uang banyak? Atau tidak usah bawa uang sama
sekali?”
Ah In menjitak pelan kepala Eun Bin,
“Kamu ini~ apa bisa pergi tanpa uang? Kamu kan yang paling boros di antara
kami! Aku rasa Gi Kwang tidak akan bisa pergi tanpa buku-buku itu.” Ucap Ah In
yang menengok ke belakang karena Gi Kwang begitu lambat berjalan karena
buku-buku memenuhi kedua tangannya yang terkadang terjatuh ke pasir.
“Jadi, pertanyaanku belum
dijawab~~~! Aku perlu bawa koper? Perlu bawa baju berapa pasang? Hm...bawa apa
lagi yaah....”
“Bagaimana jika kita pergi setelah
ini saja?” ucap Ah In tampak serius dan membuat buku-buku itu terjatuh sekali
lagi. “Aku rasa sore ini adalah waktu yang tepat.
“Mwoya?
YA! Aku tidak bawa apa-apa dong? Oppa!”
“Bagaimana Gi?” tanya Ah In.
“Bukankah kamu merasa siap sore ini?”
Gi memandang aneh kepada Ah In,
“Hyung~ apa kamu serius? Mau melakukan perjalanan sore ini? Besok kita belum
libur kuliah.”
Eun Bin membuang jagungnya jauh-jauh
dan mulai mendengarkan percakapan kedua pria ini dengan seksama. “Kalian tidak
waras.” Bisiknya.
“Kuliah? Siapa yang peduli. Aku
hanya ingin refreshing. Lagi pula, dari kemarin-kemarin kan Eun Bin yang
berisik menagih janjiku, jadi, tidak ada alasan untuk menunda lagi. Bagaimana
Eun Bin?”
Gi dan Ah In memandang Eun Bin,
menunggu jawabannya.