Rabu, 19 Juni 2013

Friendship Pendant [FF-oneshot]



Tittle : Friendship Pendant
Cast : Kim Ravi [VIXX] – Lee Changsub [BTOB] – Park Rae In [OC]
Genre : Fantasy/Friendship
Theme song : B1A4’s songs – B2ST Midnight & I’m Sorry
Rated : all ages
Author : Ravla

--------------------------------


Ku harap, aku bisa menemukan arti ketulusan yang sebenarnya di tempat ini.

Aku sudah cukup letih dengan semua kepalsuan mereka yang penuh dengan kemunafikan, peduli jika mereka memiliki tujuan tertentu. Iya, sulit menemukan seseorang yang benar-benar tulus...

Mungkin tidak selalu, namun aku berusaha sebaik mungkin untuk melakukan semuanya dengan setulus hati. Karena aku percaya, suatu saat nanti akan ada sebuah ketulusan yang akan aku terima dari orang yang memang benar-benar tepat masuk dan menyelami kehidupanku.

------------------------------

FRIENDSHIP PENDANT

[Author’s POV]

21 tahun orang ini menghirup oksigen bumi dan makhluk indah berambut coklat itu bernama Rae In. Ia akan menghabiskan malam ini di rumah baru untuk pertama kalinya. Alasannya pindah karena di lingkungan yang sebelumnya ia merasa tidak nyaman dan banyak yang ‘berwajah dua’ di sekitarnya. Maka ia memutuskan hal ini secepatnya tanpa memberitahu keluarganya terlebih dahulu. Tapi ia berjanji pada dirinya sendiri akan memberitahu orang tuanya dalam waktu dekat.

Ia nampak sibuk sekali dengan dus-dus yang menumpuk di sudut ruangan. Membongkarnya satu persatu, membuang masa lalu yang tidak pantas disimpan, lalu membakarnya di halaman belakang. Rumah itu cukup luas dengan rumput hijau di bagian belakang. Hampir 50% bangunannya terdiri dari kaca tembus pandang.

“Ku rasa ini tidak buruk.” Ucapnya memecah kesunyian, ia menyimpan sebuah foto dimana terdapat foto dirinya dan ketiga sahabatnya. Lalu ia meletakkan foto itu di samping televisi dan sedikit menghela nafas dan kemudian ia kembali memilih barang-barang.

Sekitar satu atau dua jam kemudian, setelah api padam dan ia siap untuk kembali masuk kedalam, secara tidak sengaja ia melihat sebuah pantulan cahaya agak jauh dari posisinya berdiri. “Hh? Apa itu?” Rae In mendekatinya sambil tetap memastikan cahaya apa yang ia lihat. Ternyata sebuah pendant atau kalung berliontinkan batu utuh seperti kristal berwarna biru muda seperti air laut yang bercahaya di siang hari terkena bias sinar matahari. “Ini punya siapa? Bukannya rumah ini sudah lama tidak laku?”

Rae In membawa serta pendant itu ke dalam dan memeriksanya di kamar. Ia merasa harus mengembalikan barang ini kepada pengurus terdahulu rumah yang ia tempati sekarang.

***

Sore hari menjelang malam di hari berikutnya Rae In merasa kebingungan. Masalahnya, pengurus terdahulu rumah yang ia tempati tidak mengenali pendant itu. Rae In kembali ke rumah dan tidak mengurusi pendant itu. Ia berlalu ke dapur dan menonton televisi, mengerjakan sesuatu di laptopnya, sampai ia mematikan semua lampu untuk pergi tidur.

“Ah...pendantnya bercahaya!” Rae In meraih pendant itu dan mengamatinya, benar-benar tidak di mengerti dari mana benda itu berasal. “Jangan-jangan kemarin ada UFO lewat sini?” Rae In melempar pendant ke sofa, namun benda itu nampak tak berbahaya sehingga Rae In mengambilnya kembali dan memakainya di leher. “Hmm...tidak jelek!” ucapnya ketika bercermin sambil melihat dirinya menggunakan pendant itu. Rae In berlalu ke kamar dan istirahat tenang malam ini.

***

[Rae In’s POV]

Pendantnya...masih kan?” aku meraba leherku dan betapa leganya aku masih menggunakan pendant kristal indah ini. Entahlah, semalam aku sudah ke rumah penjaga rumah tapi dia mengatakan tidak pernah melihat atau memiliki benda ini.

‘TEET...TEET..’

“Ada tamu????” aku melirik jam dinding dan ini masih jam setengah 8 pagi. Aku merapikan rambut dan menggunakan jaket, aku baru saja tersadar setengah jam yang lalu dan sekarang sudah ada orang yang bertamu ke rumah baruku!

Cukup ragu untuk membukakan pintu, aku menarik napas panjang dan menemukan dua laki-laki; yang satunya tampak lebih tinggi dari yang satunya lagi. “Hmm....mau cari siapa?” Aku melihat mereka saling melempar pandang dan tidak ada yang berani memulai percakapan. “Hallo...mau cari siapa?” Aku sempat berfikir mungkin mereka salah alamat atau mencari pemilik rumah yang sebelumnya.

“Nggg~.....Rae In-ssi?” tanya salah satu dari mereka. Yang lebih pendek dari yang satunya.

Aku curiga...bagaimana bisa orang asing mengenalku? “Kalian siapa? Ada keperluan apa?” tanyaku berusaha senormal mungkin.

Mereka bertukar pandang lagi, “Aku Lee Changsub! Dan ini temanku, Kim Ravi! Salam kenal!” ucapnya setengah berteriak membuatku terkejut dan semakin tidak mengerti dengan kondisi ini.

Aku melirik orang bernama Kim Ravi itu, kharismanya kuat sekali! Tapi aku harus tetap waspada. “Oh...oke....lalu kalian ada perlu apa?”

“Boleh kami masuk?” tanya pemuda tinggi bernama Kim Ravi. Ia sudah melongok di atas kepalaku.

“Tunggu...sepertinya aku tidak bisa membiarkan orang asing masuk ke dalam rumahku begitu saja....”

Ravi memandangku dengan tatapan ‘OH YA?’ , “Cwesonghamnida, kami datang dari agensi yang kamu telfon beberapa hari yang lalu.”

Aku mencoba mengingatnya, “A....aku baru ingat sekarang...tapi kenapa dua orang?” Aku hampir saja lupa, beberapa hari  yang lalu sebelum aku deal membeli rumah ini, aku menghubungi sebuah agensi yang menawarkan jasa teman hangout, aku iseng mencobanya, ternyata ini bekerja. Semoga kami bisa menjadi teman baik! “Masuklah kalau begitu...aku minta maaf membiarkan kalian lama berdiri di luar rumah!”

Aku menuangkan dua gelas jus apel dan menghidangkan biskuit seadanya, ku harap mereka tidak menyadari jika aku baru bangun tidur.

“Jadi, mulai sekarang...kalian bisa memanggilku Rae In.” Ucapku berusaha menebar senyum paling tulus. Aku merasa senang setelah sekian lama tidak pernah mengenal orang baru lagi.

“Kamu yakin kamu tidak lupa dengan nama kami kan?”

Entahlah, aku tidak bisa berhenti tersenyum pagi ini, “Lee Changsub, kan? Ah..sebelumnya, aku tidak tahu usia kalian...sepertinya aku harus bertanya lebih jauh...sungguh tidak sopan jika usia kalian lebih tua dariku...”

“Kim Ravi, 1993.” Ucapnya tanpa basa basi.

“Lee Changsub, 1991.”

Oppa!” spontanitas aku meneriakkannya karena aku belum pernah memiliki teman yang usianya di atasku. “Bolehkan aku...ah...ini agak sedikit aneh, tapi aku boleh memanggilmu dengan sebutan ‘Oppa’ kan?”

Changsub tertunduk dan sepertinya tersipu malu, ia mengangguk perlahan sambil menyembunyikan senyumnya yang terkesan nerd namun lucu. “Namaku Park Rae In, 1992.”