Tittle : Friendship Pendant
Cast : Kim Ravi [VIXX] – Lee Changsub [BTOB] –
Park Rae In [OC]
Genre : Fantasy/Friendship
Theme
song : B1A4’s songs – B2ST Midnight
& I’m Sorry
Rated : all ages
Author : Ravla
--------------------------------
Ku harap,
aku bisa menemukan arti ketulusan yang sebenarnya di tempat ini.
Aku sudah
cukup letih dengan semua kepalsuan mereka yang penuh dengan kemunafikan, peduli
jika mereka memiliki tujuan tertentu. Iya, sulit menemukan seseorang yang
benar-benar tulus...
Mungkin
tidak selalu, namun aku berusaha sebaik mungkin untuk melakukan semuanya dengan
setulus hati. Karena aku percaya, suatu saat nanti akan ada sebuah ketulusan
yang akan aku terima dari orang yang memang benar-benar tepat masuk dan
menyelami kehidupanku.
------------------------------
FRIENDSHIP PENDANT
[Author’s
POV]
21 tahun orang ini menghirup oksigen
bumi dan makhluk indah berambut coklat itu bernama Rae In. Ia akan menghabiskan
malam ini di rumah baru untuk pertama kalinya. Alasannya pindah karena di
lingkungan yang sebelumnya ia merasa tidak nyaman dan banyak yang ‘berwajah
dua’ di sekitarnya. Maka ia memutuskan hal ini secepatnya tanpa memberitahu
keluarganya terlebih dahulu. Tapi ia berjanji pada dirinya sendiri akan
memberitahu orang tuanya dalam waktu dekat.
Ia nampak sibuk sekali dengan
dus-dus yang menumpuk di sudut ruangan. Membongkarnya satu persatu, membuang
masa lalu yang tidak pantas disimpan, lalu membakarnya di halaman belakang.
Rumah itu cukup luas dengan rumput hijau di bagian belakang. Hampir 50%
bangunannya terdiri dari kaca tembus pandang.
“Ku rasa ini tidak buruk.” Ucapnya
memecah kesunyian, ia menyimpan sebuah foto dimana terdapat foto dirinya dan
ketiga sahabatnya. Lalu ia meletakkan foto itu di samping televisi dan sedikit
menghela nafas dan kemudian ia kembali memilih barang-barang.
Sekitar satu atau dua jam kemudian,
setelah api padam dan ia siap untuk kembali masuk kedalam, secara tidak sengaja
ia melihat sebuah pantulan cahaya agak jauh dari posisinya berdiri. “Hh? Apa
itu?” Rae In mendekatinya sambil tetap memastikan cahaya apa yang ia lihat.
Ternyata sebuah pendant atau kalung
berliontinkan batu utuh seperti kristal berwarna biru muda seperti air laut
yang bercahaya di siang hari terkena bias sinar matahari. “Ini punya siapa?
Bukannya rumah ini sudah lama tidak laku?”
Rae In membawa serta pendant itu ke dalam dan memeriksanya di
kamar. Ia merasa harus mengembalikan barang ini kepada pengurus terdahulu rumah
yang ia tempati sekarang.
***
Sore hari menjelang malam di hari
berikutnya Rae In merasa kebingungan. Masalahnya, pengurus terdahulu rumah yang
ia tempati tidak mengenali pendant
itu. Rae In kembali ke rumah dan tidak mengurusi pendant itu. Ia berlalu ke dapur dan menonton televisi, mengerjakan
sesuatu di laptopnya, sampai ia mematikan semua lampu untuk pergi tidur.
“Ah...pendantnya bercahaya!” Rae In meraih pendant itu dan mengamatinya, benar-benar tidak di mengerti dari
mana benda itu berasal. “Jangan-jangan kemarin ada UFO lewat sini?” Rae In
melempar pendant ke sofa, namun benda
itu nampak tak berbahaya sehingga Rae In mengambilnya kembali dan memakainya di
leher. “Hmm...tidak jelek!” ucapnya ketika bercermin sambil melihat dirinya
menggunakan pendant itu. Rae In
berlalu ke kamar dan istirahat tenang malam ini.
***
[Rae In’s
POV]
“Pendantnya...masih
kan?” aku meraba leherku dan betapa leganya aku masih menggunakan pendant kristal indah ini. Entahlah,
semalam aku sudah ke rumah penjaga rumah tapi dia mengatakan tidak pernah
melihat atau memiliki benda ini.
‘TEET...TEET..’
“Ada tamu????” aku melirik jam
dinding dan ini masih jam setengah 8 pagi. Aku merapikan rambut dan menggunakan
jaket, aku baru saja tersadar setengah jam yang lalu dan sekarang sudah ada
orang yang bertamu ke rumah baruku!
Cukup ragu untuk membukakan pintu,
aku menarik napas panjang dan menemukan dua laki-laki; yang satunya tampak
lebih tinggi dari yang satunya lagi. “Hmm....mau cari siapa?” Aku melihat
mereka saling melempar pandang dan tidak ada yang berani memulai percakapan.
“Hallo...mau cari siapa?” Aku sempat berfikir mungkin mereka salah alamat atau
mencari pemilik rumah yang sebelumnya.
“Nggg~.....Rae In-ssi?” tanya salah satu dari mereka. Yang
lebih pendek dari yang satunya.
Aku curiga...bagaimana bisa orang
asing mengenalku? “Kalian siapa? Ada keperluan apa?” tanyaku berusaha senormal
mungkin.
Mereka bertukar pandang lagi, “Aku
Lee Changsub! Dan ini temanku, Kim Ravi! Salam kenal!” ucapnya setengah
berteriak membuatku terkejut dan semakin tidak mengerti dengan kondisi ini.
Aku melirik orang bernama Kim Ravi
itu, kharismanya kuat sekali! Tapi aku harus tetap waspada. “Oh...oke....lalu
kalian ada perlu apa?”
“Boleh kami masuk?” tanya pemuda
tinggi bernama Kim Ravi. Ia sudah melongok di atas kepalaku.
“Tunggu...sepertinya aku tidak bisa
membiarkan orang asing masuk ke dalam rumahku begitu saja....”
Ravi memandangku dengan tatapan ‘OH YA?’ , “Cwesonghamnida, kami datang dari agensi yang kamu telfon beberapa
hari yang lalu.”
Aku mencoba mengingatnya, “A....aku
baru ingat sekarang...tapi kenapa dua orang?” Aku hampir saja lupa, beberapa
hari yang lalu sebelum aku deal membeli
rumah ini, aku menghubungi sebuah agensi yang menawarkan jasa teman hangout,
aku iseng mencobanya, ternyata ini bekerja. Semoga kami bisa menjadi teman
baik! “Masuklah kalau begitu...aku minta maaf membiarkan kalian lama berdiri di
luar rumah!”
Aku menuangkan dua gelas jus apel
dan menghidangkan biskuit seadanya, ku harap mereka tidak menyadari jika aku
baru bangun tidur.
“Jadi, mulai sekarang...kalian bisa
memanggilku Rae In.” Ucapku berusaha menebar senyum paling tulus. Aku merasa
senang setelah sekian lama tidak pernah mengenal orang baru lagi.
“Kamu yakin kamu tidak lupa dengan
nama kami kan?”
Entahlah, aku tidak bisa berhenti
tersenyum pagi ini, “Lee Changsub, kan? Ah..sebelumnya, aku tidak tahu usia
kalian...sepertinya aku harus bertanya lebih jauh...sungguh tidak sopan jika
usia kalian lebih tua dariku...”
“Kim Ravi, 1993.” Ucapnya tanpa basa
basi.
“Lee Changsub, 1991.”
“Oppa!”
spontanitas aku meneriakkannya karena aku belum pernah memiliki teman yang
usianya di atasku. “Bolehkan aku...ah...ini agak sedikit aneh, tapi aku boleh
memanggilmu dengan sebutan ‘Oppa’
kan?”
Changsub tertunduk dan sepertinya
tersipu malu, ia mengangguk perlahan sambil menyembunyikan senyumnya yang
terkesan nerd namun lucu. “Namaku
Park Rae In, 1992.”