Rabu, 14 November 2012

Panda or Bunny? [FF, oneshot]

dapat ide saat lagi tiduran di mobil ~
tentang 2 orang jangkung yang sama sama suka sama kucing LOL
oke langsung ke TKP aja lah !

selamat membaca, jangan lupa di komen yah!




Tittle : Panda or Bunny?

Cast : 
No Min Woo (ex-Trax)
Choi Jun Hong (ZELO B.A.P)
Han Mi Ra (original character)

Genre : 
Light Romance

Rated :
10+

Theme Song:
Block B - Your Umbrella
BTOB - My Girl
B.A.P - Dancing In The Rain

Author:

-------------------------------------------------

‘BIP BIP’

Sebuah pesan chit chat terdeteksi di notebook hitam itu, sementara pemiliknya sudah tidak menggubris pesan itu. Ia berlalu, dengan kekesalannya.

“Ah molla!” teriaknya dengan mengusap pelan dahinya. Yap ia kesal dengan teman dari dunia mayanya yang memaksanya untuk mengirim foto melalui email.

Noona! Noona! Tolong bukakan pintu untukku!” teriak pemuda jangkung itu dari luar rumah.

“Ah! Jun Hong-a! Kenapa aku bisa lupa ada janji dengannya?!” gadis pencinta kucing itu menghampiri pintu dan mempersilakan Jun Hong masuk. “Mianhae Jun Hong-a, aku benar-benar lupa jika kamu akan datang! Apa kamu kehujanan?”

Jun Hong menggeleng, “Aniya...belum hujan kok. Pasti Noona sedang asyik chat yah sampai melupakan janji kita?”

“Ah itu ~ ah sudahlah ayo kita buat Bentonya! Aku sudah tidak sabar!”

***

[Jun Hong’s POV]

Aku tidak menyangka jika ternyata HanRa menyukai kegiatan menghias Bento juga. Aku sudah melakukan hal ini dari beberapa tahun yang lalu, dan aku tidak mengerti kenapa baru sekarang HanRa tertarik.

Noona, bagaimana hasilku? Baguskan?” aku menunjukkan Bento yang ku buat dirumah tadi. Bunny, yes I love Bunny so much.

“Whoaa~ kyeopta Jun Hong-a! Kalau begitu sekarang ajarkan aku membuat bentuk kucing yah! Hhm, panda juga!”

“Eh? P-panda?” aku tidak pernah mendengar ia menyukai panda. “Bukannya waktu itu Noona bilang ga suka yang lainnya selain kucing?”

Aku melihat matanya berputar, “Hm? Masa’ sih? Ah ~ itu kan dulu, sekarang sepertinya menyukai ikon panda boleh juga. Ayo! Bagaimana aku harus memulainya?”

Aku merasa ia berubah belakangan ini, berubah menjadi....lebih cute dari pada biasanya.

[Jun Hong’s POV end]

----------

Sementara nun jauh disana, seorang laki-laki berwajah seperti porselen mendengus kesal karena orang yang di ajak chat menghilang begitu saja tanpa sign out dari applikasi.

“Cih, dasar! Kenapa belakangan ini dia menjadi sedikit sensitif sih? ... Atau aku yang terus memaksanya yah?”

YA ~~~~ NO MIN WOO!!” teriak seorang wanita dengan berangnya, “Kenapa kamu masih disini?”

Waeyo?” dengan tampang polosnya ia hanya sedikit mendongak dan berbicara pelan.

“Susu! Dari tadi kan Noona minta tolong belikan susu!! Kamu tega melihat keponakanmu menangis terus seperti itu??!”

Min Woo menepuk jidatnya, “Astaga! Mianhae Noona, iya iya aku pergi sekarang..”

[Min Woo’s POV]

Memang susah hidup satu atap dengan pasangan yang baru memiliki anak pertama. Setiap hari selalu aku yang jadi korban...lusa kemarin aku harus mengganti popok keponakanku, kemudian kemarin aku harus membuatnya diam. Aku harap Hyung cepat pulang dari tugasnya di Jepang. Noona yang satu itu, kakak iparku selalu saja senang melihatku susah.

Beberapa bulan yang lalu temanku menyarankan agar aku membuat salah satu akun di jejaring sosial dan aku mencoba membuatnya, lalu seorang ber-avatar kucing menambahkan aku sebagai temannya. Dugaanku dia adalah orang yang eksis di dunia maya, dia memberiku begitu banyak alamat web, dengan username yang sama, ‘MISSNEKO’. Namun aku belum sempat melihat semuanya, dari hari ke hari dia mengobrol denganku, hanya sebatas dari layar ke layar. Sebenarnya aku penasaran dengannya, lebih dari ini. Ah, tidak mungkin jika aku menyukainya...bagaimana bisa aku menyukai seorang gadis yang belum ku temui sebelumnya?

Ahjussi, aku mencari susu yang biasanya, ada?”

Tidak seperti biasanya, pemilik toko kelontong ini tampak begitu serius menasehati anaknya yang sepertinya berulah di sekolahnya.

“Ah Min Woo-ssi! Mencari susu bayi untuk keponakanmu? Ah, sebentar akan ku ambilkan di gudang!”

Sambil menunggu Ahjussi itu mengambilkan beberapa dus susu untukku aku melihat pemuda itu; menunduk namun sepertinya ia bukan merasa bersalah namun tampak sibuk berkirim pesan melalui ponselnya.

“Kenapa melihatku seperti itu?” tegurnya membuatku terkejut. “Apa kamu tidak pernah melihat dia memarahi orang?”

Ia menyimpan ponselnya lalu kabur dari Ahjussi itu, namun sesaat kemudian ia kembali dan mengambil bekal makanan yang rupanya tertinggal.

Ya~ stop looking me like that Hyung! I’m not a bastard.” ucapnya sok berbahasa Inggris.

“Huh!” semburku mengumpat, “dia fikir dia siapa? .... Ah Ahjussi, itu siapa? Tadi yang rambutnya keriting~..”

Ahjussi itu membersihkan debu yang menempel di box susu yang akan ku beli.

“Itu anakku, ah dia begitu liar..jarang pulang kerumah..aku tidak tahu harus bagaimana lagi...ku dengar kamu pernah mengajar Matematika ya?” aku hanya mengangguk pelan, “kalau begitu maukah kamu mengajarnya? Les privat, aku akan membayarmu.”

“Les privat Matematika? Mengajari bocah yang tadi itu?”

[Min Woo’s POV end]

--------

Suatu siang di pusat keramaian.

Kesepuluh jari itu sibuk beradu dengan keyboard notebook. Ia tampak antusias mengobrol dengan teman mayanya itu.

~ Panda, apakah kamu baik hari ini? Aku minta maaf soal beberapa hari yang lalu. Ok?
~ Gwaenchanayo Neko^^! Bagaimana denganmu? Tetap tidak mau mengirimkan wajah aslimu?
~ OH! Hmm, hahaha!
~ Wae? U don’t answer my question well.
~ Baiklah apa kamu ingin tahu wajah asliku? Apakah kamu tidak akan menyesal?
~ Apakah kamu buruk rupa? Apakah matamu hanya satu? Apakah hidungmu ada dua?
~ Hahaa!