dapat ide saat lagi tiduran di mobil ~
tentang 2 orang jangkung yang sama sama suka sama kucing LOL
oke langsung ke TKP aja lah !
selamat membaca, jangan lupa di komen yah!
Tittle : Panda or Bunny?
Cast :
No Min Woo (ex-Trax)
Choi Jun Hong (ZELO B.A.P)
Han Mi Ra (original character)
Genre :
Light Romance
Rated :
10+
Theme Song:
Block B - Your Umbrella
BTOB - My Girl
B.A.P - Dancing In The Rain
Author:
-------------------------------------------------
‘BIP BIP’
Sebuah pesan chit chat terdeteksi di notebook hitam itu, sementara pemiliknya
sudah tidak menggubris pesan itu. Ia berlalu, dengan kekesalannya.
“Ah molla!” teriaknya dengan mengusap pelan dahinya. Yap ia kesal
dengan teman dari dunia mayanya yang memaksanya untuk mengirim foto melalui
email.
“Noona!
Noona! Tolong bukakan pintu untukku!” teriak pemuda jangkung itu dari luar
rumah.
“Ah! Jun Hong-a! Kenapa aku bisa
lupa ada janji dengannya?!” gadis pencinta kucing itu menghampiri pintu dan
mempersilakan Jun Hong masuk. “Mianhae Jun
Hong-a, aku benar-benar lupa jika kamu akan datang! Apa kamu kehujanan?”
Jun Hong menggeleng, “Aniya...belum hujan kok. Pasti Noona sedang asyik chat yah sampai melupakan janji kita?”
“Ah itu ~ ah sudahlah ayo kita buat Bentonya! Aku sudah tidak sabar!”
***
[Jun
Hong’s POV]
Aku tidak menyangka jika ternyata
HanRa menyukai kegiatan menghias Bento
juga. Aku sudah melakukan hal ini dari beberapa tahun yang lalu, dan aku tidak
mengerti kenapa baru sekarang HanRa tertarik.
“Noona,
bagaimana hasilku? Baguskan?” aku menunjukkan Bento yang ku buat dirumah tadi. Bunny, yes I love Bunny so much.
“Whoaa~ kyeopta Jun Hong-a! Kalau begitu sekarang ajarkan aku membuat
bentuk kucing yah! Hhm, panda juga!”
“Eh? P-panda?” aku tidak pernah
mendengar ia menyukai panda. “Bukannya waktu itu Noona bilang ga suka yang lainnya selain kucing?”
Aku melihat matanya berputar, “Hm?
Masa’ sih? Ah ~ itu kan dulu, sekarang sepertinya menyukai ikon panda boleh
juga. Ayo! Bagaimana aku harus memulainya?”
Aku merasa ia berubah belakangan
ini, berubah menjadi....lebih cute
dari pada biasanya.
[Jun
Hong’s POV end]
----------
Sementara nun jauh disana, seorang
laki-laki berwajah seperti porselen mendengus kesal karena orang yang di ajak
chat menghilang begitu saja tanpa sign out dari applikasi.
“Cih, dasar! Kenapa belakangan ini
dia menjadi sedikit sensitif sih? ... Atau aku yang terus memaksanya yah?”
“YA
~~~~ NO MIN WOO!!” teriak seorang
wanita dengan berangnya, “Kenapa kamu masih disini?”
“Waeyo?”
dengan tampang polosnya ia hanya sedikit mendongak dan berbicara pelan.
“Susu! Dari tadi kan Noona minta tolong belikan susu!! Kamu
tega melihat keponakanmu menangis terus seperti itu??!”
Min Woo menepuk jidatnya, “Astaga! Mianhae Noona, iya iya aku pergi
sekarang..”
[Min
Woo’s POV]
Memang susah hidup satu atap dengan
pasangan yang baru memiliki anak pertama. Setiap hari selalu aku yang jadi
korban...lusa kemarin aku harus mengganti popok keponakanku, kemudian kemarin
aku harus membuatnya diam. Aku harap Hyung cepat pulang dari tugasnya di
Jepang. Noona yang satu itu, kakak iparku selalu saja senang melihatku susah.
Beberapa bulan yang lalu temanku
menyarankan agar aku membuat salah satu akun di jejaring sosial dan aku mencoba
membuatnya, lalu seorang ber-avatar kucing menambahkan aku sebagai temannya.
Dugaanku dia adalah orang yang eksis di dunia maya, dia memberiku begitu banyak
alamat web, dengan username yang
sama, ‘MISSNEKO’. Namun aku belum sempat melihat semuanya, dari hari ke hari
dia mengobrol denganku, hanya sebatas dari layar ke layar. Sebenarnya aku
penasaran dengannya, lebih dari ini. Ah, tidak mungkin jika aku
menyukainya...bagaimana bisa aku menyukai seorang gadis yang belum ku temui
sebelumnya?
“Ahjussi,
aku mencari susu yang biasanya, ada?”
Tidak seperti biasanya, pemilik toko
kelontong ini tampak begitu serius menasehati anaknya yang sepertinya berulah
di sekolahnya.
“Ah Min Woo-ssi! Mencari susu bayi untuk keponakanmu? Ah, sebentar akan
ku ambilkan di gudang!”
Sambil menunggu Ahjussi itu
mengambilkan beberapa dus susu untukku aku melihat pemuda itu; menunduk namun
sepertinya ia bukan merasa bersalah namun tampak sibuk berkirim pesan melalui
ponselnya.
“Kenapa melihatku seperti itu?”
tegurnya membuatku terkejut. “Apa kamu tidak pernah melihat dia memarahi
orang?”
Ia menyimpan ponselnya lalu kabur
dari Ahjussi itu, namun sesaat kemudian ia kembali dan mengambil bekal makanan
yang rupanya tertinggal.
“Ya~
stop looking me like that Hyung!
I’m not a bastard.” ucapnya sok berbahasa Inggris.
“Huh!” semburku mengumpat, “dia
fikir dia siapa? .... Ah Ahjussi, itu
siapa? Tadi yang rambutnya keriting~..”
Ahjussi itu membersihkan debu yang
menempel di box susu yang akan ku beli.
“Itu anakku, ah dia begitu
liar..jarang pulang kerumah..aku tidak tahu harus bagaimana lagi...ku dengar
kamu pernah mengajar Matematika ya?” aku hanya mengangguk pelan, “kalau begitu
maukah kamu mengajarnya? Les privat, aku akan membayarmu.”
“Les privat Matematika? Mengajari
bocah yang tadi itu?”
[Min
Woo’s POV end]
--------
Suatu siang di pusat keramaian.
Kesepuluh jari itu sibuk beradu
dengan keyboard notebook. Ia tampak antusias mengobrol dengan teman mayanya
itu.
~ Panda, apakah kamu baik hari ini? Aku minta maaf soal
beberapa hari yang lalu. Ok?
~ Gwaenchanayo Neko^^!
Bagaimana denganmu? Tetap tidak mau mengirimkan wajah aslimu?
~ OH! Hmm, hahaha!
~ Wae? U don’t answer my
question well.
~ Baiklah apa kamu ingin tahu wajah asliku? Apakah kamu
tidak akan menyesal?
~ Apakah kamu buruk rupa?
Apakah matamu hanya satu? Apakah hidungmu ada dua?
~ Hahaa!