Minggu, 27 Januari 2013

[cover] Secret - Talk That


Goodbye!


Tittle : Goodbye! 
Date : 22.1.2013 / 00:47am 
Cast : Jun Ah - Gyu (original character)
Theme Song : B2ST-Midnight/2NE1-It Hurts/SE7EN-I Will Be Good To You/B2ST-Dreaming
Genre : Sad Romance / Angst
Rated :12+
Author : @geishacrying

---------------------------------------

Aku terhipnotis oleh melodi ini. Aku terhanyut tak sadarkan diri sesaat. Terus menari tanpa henti, aku tidak bisa mengontrol diriku. Mungkin sebagian jiwaku berteriak, menangis! Faktanya aku belum bisa lupakan lelaki itu.

Ku dengar alunan lagu Midnight begitu merasuk ke dalam jiwaku. Aku bergerak kesana kemari, mengikuti hentak irama yang merajai tubuhku. Tak ku pedulikan lagi rambutku yang sudah berantakan kesana kesini.

~Midnight a a a a a, Midnight a a a a a.....~

'STAK!'

Begitu aku menghentikan racun not not balok tersebut, dan aku memandang tepat ke depan.

Tidak mungkin. Ku harap aku salah orang.

Babak lain di dalam otakku bermain, lagu Rain Sound dengan spontan terngiang begitu saja. 

Dia, menontonku sejak kapan? kenapa aku bisa tidak tahu sama sekali dia ada disana memandangku dengan tatapan seperti itu?

Sesaat aku membeku di atas panggung sampai salah seorang teman menarikku menuju belakang panggung dan segera berkemas. Waktuku untuk menghibur di acara gathering kpop ini telah usai. Tapi.....

"Tunggu, aku akan menyusul kalian nanti!!"

Menyusup di antara desakan penonton yang cukup padat, beberapa pasang mata memandangku, aku tidak peduli. Aku hanya.....hanya ingin melihatnya sekali lagi.

Aku terngiang lagu It Hurts kemudian, perlahan tapi pasti, aku menghentikan langkahku. Iya,...masa lalu yang menyakitkan. Haruskah aku? Meskipun hati kecilku sempat menentang apa yang ku lakukan...mataku tetap mencarinya di dalam diamku. Betapa bodohnya aku,....ya aku bodoh.

Aku harus bagaimana? Melihatnya dengan membuka goresan baru? Terimalah kenyataan ini Jun Ah, semuanya telah berakhir lama bahkan sebelum kamu mengenalnya. Ucap hati kecilku pada diriku sendiri.

Menghela nafas, aku berhenti. Namun aku ingin melihatnya!

Suasanaku makin tak terkendali saat seseorang mencoba membawakan lagu I Will Be Good to You di atas panggung. Astaga, aku tidak tahu harus melangkah kemana, konsentrasiku mulai terbagi antara mencari sosok Gyu dan teman-teman se-tim ku yang sudah menungguku.

Sudah 5 menit aku berkeliling, namun aku tidak menemukan Gyu.

"Jun Ah! Apa yang kau cari disini? Ayo kita segera pulang!" cegah salah seorang teman ketika aku hendak melangkah lebih jauh untuk mencarinya.

Dengan nafas tersengal, sekali lagi aku menatap sekeliling dan menyeka cepat air mata yang sudah menetes di ujung mataku.

Aku berlalu dengan iringan lagu Dreaming yang diputar di atas panggung.

.....Selamat tinggal, Gyu!


FINE


Beach



Tittle : Beach
Cast : Tae Bin - Hyora (original character)
Date : 23.1.2013 / 00:52am
Theme song : Baek Ji Young - Hate
Rated : 12+
Genre : Sad Romance / Angst
Author : @geishacrying


----------------------------------


Ku lihat berkali-kali ia membenahi rambut pirangnya. Gadis ini telah mencuri hatiku, walau aku tahu ia masih belum bisa sepenuhnya melepaskan bayang lelaki yang telah menyakitinya.


"Anginnya kencang...kenapa suka ke tempat ini? Aku tidak begitu suka pantai." ucapnya sambil mengenakan tudung jaketnya. Ia nampak begitu tidak nyaman.

"Maaf..aku tidak tahu harus mengajakmu ke mana lagi, ini sudah sore. Lain kali aku tidak akan mengajakmu ke pantai lagi, oke?!"

Ku lihat ia membuat sebuah pola di pasir menggunakan ujung sepatunya.

"Tidak masalah,...kemana pun sebenarnya aku suka. Hanya saja aku kurang suka pantai. Tapi ku rasa akan menyenangkan jika bisa membawa pulang banyak kerang," ia menghela nafas ketika melihat luasnya lautan di hadapan kami, "sayang...air lautnya sedang pasang jadi kita tidak bisa mencari kerang."

"Ah...aku mengerti..."

Kemudian aku mengajaknya berjalan menyusuri pantai, angin yang lumayang kencang membuatnya merapatkan jaketnya. Aku melihat binar wajahnya, tanpa ekspresi.

"Tae Bin-ah,...aku jadi teringat semua hal yang aku lakukan ketika aku mengunjungi pantai..." ucapnya dengan kalimat menggantung.

Aku menjadi antusias mendengarnya, aku ingin tahu semua tentangnya...karena aku menyukainya.

"Ceritakan!" pintaku, namun ku lihat sebuah senyum pahit di wajahnya. "Oh? Menyedihkan? Baiklah, tidak jadi."

"Aku pernah membuang sebuah botol berisi kertas... Surat untuk seseorang yang benar-benar aku sukai, dahulu."

Aku lumayan terkejut mendengar ceritanya. Namun dengan seksama aku tetap mendengarkannya.

Ia melanjutkannya, "Aku sudah melemparnya dengan sekuat tenaga, entah mengapa, botol itu kembali lagi berkali-kali."

"Hmm....ombaknya kencang?"

"Lumayan, tapi aku sudah hampir berendam untuk melemparnya. Celanaku sudah basah, tapi aku tidak mengerti. Seolah waktu belum membolehkan aku melepaskan orang itu. Aku benci diriku yang seperti itu. Aku benci diriku yang masih mengharapkannya."

Aku tahu, ia memiliki perasaan begitu mendalam terhadap orang itu. Ya, seperti aku terhadap dirimu. Aku begitu menyukaimu, Hyora.

Aku menatap wajahnya, ia tampak seperti boneka sawah. Kembali berdiri walau semuanya telah usai. Ia tetap berjuang walau banyak hal yang telah lama meninggalkan dirinya.

"Ayo, sepertinya angin semakin kencang. Aku tidak mau kamu sakit." ucapku sambil memberikan jaketku padanya.

"Tae Bin-ah, kamu kelihatan aneh hari ini. Ada yang mau kamu sampaikan, mungkin?"

Aku berbalik dan tersenyum, "Tidak ada, semuanya baik-baik saja. Kuharap hatimu juga begitu."

Suatu hari, di waktu yang tepat aku akan menyatakan perasaan ini. Tunggu aku, Hyora..


FINE


Minggu, 20 Januari 2013

Empty Glass


Tittle : Empty Glass
Cast : Laysha - Exsyv (original character)
Genre : Sad Romance / Angst
Date : 16.1.2013
Rated : 10+
Theme song : Nicole - Lost
Author : @geishacrying


-----------------------------------------


Aku melihat gelas itu kosong. Tak bertuan, begitu saja di letakkan di antara tatanan makanan yang indah. Aku tak pernah mengerti mengapa lukisan ini terasa begitu aneh. Ya, lukisan indah bertemakan perjamuan makan itu menyimpan sebuah misteri,.....sebuah gelas kosong yang kotor.

*****

Sudah 3 hari aku memandangi lukisan itu di galeri pameran milik temanku, aku tetap saja tidak dapat menemukan makna dari si pelukis mengenai gelas kosong itu. Namun aku menemukan satu manusia yang akhirnya tertarik hal yang sama denganku.

“Selamanya kamu tidak akan tahu penyebab si pelukis menggambar gelas kotor kosong itu. Karena ia kini telah kehilangan ingatannya.” Kemudian orang itu berlalu dengan sebuah senyum penuh misteri.

“Kehilangan ingatan? Amnesia?” tanyaku meyakinkan diriku sendiri. Kemudian aku teringat sesuatu, kukejar orang tersebut, kutepuk pundaknya, “Apakah Anda mengenal pelukisnya?” aku bertanya begitu antusias.

“Hmm ya tentu saja sebelum dia hilang ingatan, aku benar-benar mengenalnya. Namun, sekarang ia tidak mengenalku lagi.”

“Seperti apa pelukis itu?”

“Matanya sipit, hidungnya mancung, ah..dia suka sekali dengan mata birunya. Walaupun hanya menggunakan softlens. Rambutnya ikal berwarna coklat gelap.”

Kemudian ia pergi, sepertinya orang itu sungguh mengenal si pelukis.

*

Kemudian aku pulang bersama temanku, aku membasuh muka dan gosok gigi. Dan...aku merasa terkejut bukan main.

Ku hentikan semua aktifitas yang kulakukan. Aku meracau, mengacaukan semua barang. Ku hantam cermin itu menggunakan kepalan tanganku. Aku benci diriku.

“Laysha stop it!” ucap temanku, aku benar-benar ingin menyelesaikan semuanya.

~Terima kasih dan maaf aku tak bisa bersamamu, karna ku tahu aku bukan yang terbaik untukmu...~

*****

Malam ini aku terpaksa harus berakhir di “gedung putih”. Rumah sakit dengan di suntik obat penenang. Namun aku tak sepenuhnya pingsan, samar-samar aku  melihat orang itu. Tidak pernah berubah....

“Ah! Bisa melihatku? Mendengarku?”

Aku hanya menjawab melalui kedipan mata, orang itu yang ku temui di galeri beberapa jam yang lalu.

“Mengenalku? Ku harap....”

“Maaf....,” ucapku. Dia adalah Exsyv, lelaki baik yang kutinggalkan tanpa sebab. Padahal, aku begitu mencintainya. Betapa bodohnya diriku... “Maaf!” ucapku disertai tangisan.

“Sudahlah, semua sudah berlalu...”

*****

Gelas kosong dalam lukisan itu belum pernah aku selesaikan, iya. Itu adalah lukisanku, gelas kosong miliknya. Namun aku telah menyelesaikannya kini. Gelas itu tak lagi kosong. Dan perjamuan makan itu tak lagi terasa janggal.



FINE


Senin, 14 Januari 2013

I Miss You

...sebuah request dari Dinar Kemala...semoga berkenan kawan!


Tittle : I Miss You
Cast : Rae In - Tae Bin (original character)
Genre : Angst / Sad Romance
Rated : 10+
Theme Song : Kim Sunggyu - I Need You
Date : 14.1.2013
Author : @geishacrying



--------------------------



Binar matanya nanar, ia memandang sebuah ayunan. Semuanya membeku, putih, dan dingin.....

*

Ku rindukan candamu...namun, hhhh ~.... kamu telah merenggut paksa angan dan asaku. Lalu, kamu meninggalkan aku begitu saja...tanpa kata kata.

...I Miss You.

*****

Suara hujan, mengapa begitu sendu? Apakah hujan pengingat kesedihan? Ketika hujan turun, semua orang akan teringat masa lalu, termasuk aku.

Semuanya seperti berjalan begitu lambat di mataku. Aku melihatnya, membagi canda itu kepada orang lain yang baru saja ia kenal beberapa minggu yang lalu. Sesekali aku menangkap sorot matanya mengamatiku, namun...aku sudah tidak bisa menyimpannya di dalam imajinasiku.

“Ini bagaimana, hahaha~...jangan itu milikku...aku akan membelikannya satu untukmu nanti!”
“Hah! Bohong! Pelit sekali! Semalam menelfonku? Ada apa? Sampai berulang kali seperti itu..?”
“Hmm? Benarkah?!”
“Ih!”
“...Hahahhahaa..”

Aku mendengar sayup...percakapan mereka yang penuh kehangatan.

Tawa itu, pernah lama aku menyimpannya. Namun, faktanya...ia mengulangi tawa itu bukan untukku. Sakit? Apa itu? Aku tidak lagi mengenal kata ‘sakit’. Semuanya terasa sama....Bahkan kini ia tak lagi berbicara denganku. Seperti....orang asing.

Dan kemudian, di sela candanya bersama orang itu...ia menatapku datar. Seperti ingin mengulang sesuatu di hidupku yang hampa ini. Aku menatapnya. Namun....siapa dia? Apakah ia orang yang sama seperti yang ku kenal dulu?

*****

“Rae In! Tunggu!” ku dengar derap langkah sepatunya, tidak ada yang berubah. Seharusnya, semuanya berubah. “Ngg~ itu....hmm...” sesuatu tertahan di ujung lidahnya. Bodohnya, aku menghentikan langkah dan menunggunya berbicara. Aku juga tidak yakin ia akan menyampaikannya.

Aku terdiam tanpa berbalik, menghirup sedikit bau hujan. Aku hendak berbalik, namun ‘orang itu’ sudah nampak di ujung mataku.

“Tae Bin-ah! Disini rupanya...jadi tidak?” tanya orang itu tanpa mempedulikan hadirku.

“Ah...iya...ayo! Rae In, tidak jadi...akan ku sampaikan lain kali saja.”

...benar-benar tidak ku kenal lagi siapa dirimu...

Mereka berlalu, aku juga. Aku mendekap kehampaan, dalam balutan gerimis, aku tetap merindukan dirimu yang dulu...


FINE


Sabtu, 12 Januari 2013

I Need You, Now...

just a simple imagine from me...i need u now...


Tittle : I Need You, Now
Genre : Sad Romance / Angst
Date : 12.1.2013
Theme song : Kim Sunggyu - I Need You
Cast : Steven & Stiva (original character)
Author : @geishacrying


---------------------------


“One shot, two shot, three shot...”

CEKRET! CEKRET! Suara kamera DSLR itu memecah keheningan pagi. Laki-laki berjubah gelap itu sibuk membidik sasarannya. Seorang gadis dengan rambut sebahu, wajahnya yang cantik juga manis beraut sedih.

Gadis itu memakai syal tebal dan di antara udara yang dingin ia memegang segelas teh hangat dan hanya menghirup aroma teh tanpa meminumnya, matanya sesekali melihat ke arah kamera. Ekspresi itu; sedih, sakit, dan kesepian.

“Bagus, tahan! Sekarang pejamkan matamu! Dan hirup aroma tehnya!” pinta sang fotografer profesional itu. “Anggap aku tidak ada!”

Di dalam gelapku sesungguhnya aku.....membutuhkanmu...

..I Need You, now.

*****

Aku mendekap hangat gelas kopi itu, aku duduk santai di sebuah kursi samping jendela kaca. Sesekali memandang keluar, melihat begitu banyak manusia yang berjalan dengan masalah di pundak mereka. Ya, aku juga salah satu dari mereka.

“Ah~ tanganku pegal! Lemme check...hmm....wow! 1489 foto! Banyak sekali!” seru fotografer yang juga temanku itu. Teman baruku. “Kurasa tidak semuanya jadi...”

“Hmm~..” ucapku kemudian. Fikiranku masih belum bersih darinya, sudah 5 bulan. Tapi aku masih tidak bisa beranjak darinya. Mungkin aku memang benar-benar bodoh. “Lapar?” aku menyodorkan biskuit strawberry padanya.

“Thanks!” ucapnya sambil membuka kacamatanya dan lalu membersihkannya menggunakan sapu tangannya. “Kamu tidak makan?”

“Nanti.” Sahutku.

Kemudian kurasakan sebuah belaian lembut di sisi kanan bahuku, “Aku tahu, kamu pasti bisa. Tidak baik berlarut seperti itu. Bagaimana jika pemotretan hari ini kita akhiri disini saja? Sesungguhnya aku tidak tega memotret orang dengan ekspresi seperti itu.” Ucapnya sambil merangkulku—mencoba membuatku lebih tenang.

Aku tidak menjawabnya. Aku tidak bisa berfikir jernih. “Aku tidak mengerti...aku tidak bisa mengacuhkannya. Aku selalu...mengikutinya. Dia, aku rasa masih memikirkan aku,...yah walaupun terkadang.”

Aku mendengar dengusan tawanya, “Huh...waktu kalian dulu bersama...kenapa hal ini tidak terjadi? Aku yakin, dulu dia tidak pernah memikirkanmu...selalu seperti ini. Sudahlah, ayo bangkit!”

Aku menatapnya, aku tahu dia mencoba menghiburku padahal ia juga memiliki masalah yang sama denganku. Setidaknya serupa, namun ia berusaha menutupinya. Ia tidak ingin orang lain bersimpati terhadapnya. “Jangan tersenyum, kamu terlihat aneh. Jika ingin berkeluh kesah, keluarkan saja. Itu lebih baik daripada harus memendamnya.”

*****

Kami kembali menyusuri jalanan bersalju dengan langkah yang rapuh. Aku takut, aku tidak bisa kembali berdiri kokoh kelak. Aku tidak tahu mengapa kini, diriku begitu lemah. Hanya karena seseorang yang benar-benar egois dan betapa bodohnya aku saat ini.

Tiba-tiba langkahnya terhenti, kepalanya menengadah ke atas, pandangannya tertuju pada sebuah spanduk bertuliskan “SAKURA” beralphabetkan aksara Jepang. Aku melihat air mukanya, ya sama denganku.

“Steve, ayo? Mau sampai kapan seperti itu? Sejam yang lalu kamu baru saja menyemangati aku.”

Ia menatapku, memberikan sebuah senyum hampa. “Maaf ya. Hahahha!” ucapnya sambil mengusap tengkuk lehernya. Kemudian, aku meminjamkan syalku padanya. “Eh? Kenapa memberikan ini padaku?”

“Aku lihat kamu kedinginan. Sudah lama aku tidak berbagi, jangan khawatirkan aku.” Aku mendahului langkahnya.

“Stiva! Lupakan dia!”

Aku tertegun. Aku tahu, itu adalah emosi sesaat. “I will.” Ucapku tanpa berbalik dan melanjutkan langkah.

GREB!

Aku merasakan hangat nafasnya di antara dinginnya salju.

“Setidaknya beri aku kesempatan untuk membuatmu tersenyum! Aku....membutuhkanmu.”

“Bagaimana bisa? Sedangkan aku, masih belum bisa melupakan orang itu? Aku rasa kamu juga...” aku menghela nafas, “...perasaan sama-sama masih terluka. Bagaimana bisa di saat kamu memikirkan dia, kemudian mencoba menghiburku? Aku tidak mengerti.”

Dia melepaskan pelukannya, tanpa kata ia memulai langkahnya. Aku melihat ia merapatkan jaketnya.

“Steve...” di luar kesadaranku, aku meraih tangan itu.

.....Kami hanya berbicara dengan pandangan.

Dan lalu, aku meninggalkan salju.....bersamanya.


FINE