Selasa, 27 November 2012
Jumat, 23 November 2012
Rabu, 21 November 2012
Jumat, 16 November 2012
Curly Noodles [FF, oneshot]
idenya dapet saat telponan sama Miss K, yang kasi ide sih dia sih gw cuman meneruskan aja. sayang aja yang unik gini kalo ga di manfaatin.
cukup susah bikin cerita yang castnya cowok semua~
ini FF pertama gw yang ngga ada cast ceweknya.
jangan lupa ~ comment juseyo ^^v
Tittle : Curly Noodles
Cast :
Jang Geun Suk
Lee Hong Ki (FT Island)
Choi Jun Hong a.k.a Zelo (B.A.P)
Genre :
Friendship - Action
Rated :
15+
Theme Song:
Block B - No Joke, Nillili Mambo
Bang ft Zelo - Never Give Up
Miryo ft. Rude Paper - Revenger
B.A.P - What The Hell, Warrior, Power
Author :
-------------------------------------------------------------------------------
Sekumpulan benda mirip tali itu
terlihat begitu menggoda, aromanya membuat siapa pun ingin menyantapnya.
Semangkuk mie kuning itu bagaikan sinar yang membahagiakan. Membuat orang yang
menyantapnya bagai terbang ke langit ke tujuh.
‘KRUUKK, KRUUKK~’
Perut mereka tidak bisa tenang
apalagi setelah mata menatap semangkuk mie lezat itu.
Mereka saling menatap satu sama
lain, bersiap dan mengambil
ancang-ancang. 3 pemuda itu menatap satu mangkuk mie yang sama. Sayangnya itu
mangkuk terakhir yang di sedaikan kedai mie di pinggir jalan.
`Andwae!
Itu makan malamku! Aku tidak akan membiarkan 2 orang itu mengambil milikku!`
`Hh!
Tidak lucu! Jelas itu makan malam terakhir untukku!`
`Oke, aku
akan berlari terlebih dahulu di saat mereka sibuk bertatapan!!`
Suara hati menggaung di
masing-masing kepala mereka. 3 pemuda dengan rambut yang mirip dengan mie itu;
keriting! 3 pemuda keriting sedang berebut mangkuk mie terakhir. Sungguh battle yang menyakitkan batin!
Pemuda pertama dengan rambut
keriting berwarna gelap berlari terlebih dahulu di susul 2 pemuda yang lain dan
mereka berebut satu mangkok. Seperti orang kesetanan mereka benar-benar melahap
mie itu dengan beringas dan sedikit dorong-dorongan dan saling menyikut.
‘PLAK, PLAK, PLAK!’
Ahjussi pemiliki kedai memukul
mereka menggunakan pengusir lalat, “YA~ kalian! Sudah ku bilang jangan berebut
mie di kedaiku!”
Mereka langsung menjauhi mangkok
dengan mulut yang basah dan berminyak, ada juga yang masih sibuk mengunyah
telur rebus.
“Ini makan malamku! Mereka merebutnya!”
ujar salah satu dari mereka.
“Enak saja! Jelas-jelas aku duluan
yang melihat mie ini!”
Merasa tidak terima, pemuda nomor 3
maju dan melahap mie itu lagi namun ia mendapat pukulan tepat di kepalanya,
bertubi-tubi. “AH~ AH AH~~!!”
Ahjussi itu kesal melihat kedainya
kotor dan berantakan seperti itu, “Bersihkan tempatku!!”
Pemuda yang terakhir terkena pukulan
mendengus, “Hhuhh! Apa setelah tempat
ini bersih aku akan dapat semangkuk mie?”
Ahjussi itu berbalik dan memukulnya
lagi di sana dan sini. “Bersihkan saja, jangan banyak protes!”
*
3 pemuda itu tidak berbicara satu
sama lain, namun mereka mencuri pandang dan mengomel dalam hati. Mengomel ini
dan itu tentang semangkuk mie terakhir itu.
Tiba-tiba salah satu dari mereka
berdiri dan melempar kain pel itu dengan emosi yang meledak, “Ahjussi aku lapar!” lalu sebuah kartu
pelajar jatuh tepat di hadapan pemuda keriting dengan rambut warna yang gelap.
“Uh? Choi Jun Hong? 17 tahun? Bocah
ini .... bisa tidak jangan membentak ketika memanggil hah?!”
Jun Hong yang tingginya melebihi
orang itu hanya menoleh lalu protes lagi, “Ahjussi~
aku ingin makan!”
Sementara pemuda terakhir tetap
membersihkan meja kedai dengan santai. Ia hanya menonton perdebatan antara 2
orang yang sama-sama berambut keriting itu.
“Pelankan suaramu bocah!”
Namun Jun Hong tetap berkicau seolah
tidak ada orang disana, namun kemudian seorang menarik kerahnya dan
menjatuhkannya ke lantai, “Tidak punya jam tangan? Jam berapa ini kamu
berteriak seperti orang gila? Lebih baik pulang sana! Choi Jun Hong!!” teriak
pemuda bernama Jang Geun Suk itu.
“Hey..HEY HEY kalian! Apakah mental
pemuda jaman sekarang seperti ini?” Ahjussi
itu keluar dengan membawakan 3 mangkok mie, kelihatannya begitu lezat dan itu
bisa meredam amarah mereka.
Rabu, 14 November 2012
Panda or Bunny? [FF, oneshot]
dapat ide saat lagi tiduran di mobil ~
tentang 2 orang jangkung yang sama sama suka sama kucing LOL
oke langsung ke TKP aja lah !
selamat membaca, jangan lupa di komen yah!
Tittle : Panda or Bunny?
Cast :
No Min Woo (ex-Trax)
Choi Jun Hong (ZELO B.A.P)
Han Mi Ra (original character)
Genre :
Light Romance
Rated :
10+
Theme Song:
Block B - Your Umbrella
BTOB - My Girl
B.A.P - Dancing In The Rain
Author:
-------------------------------------------------
‘BIP BIP’
Sebuah pesan chit chat terdeteksi di notebook hitam itu, sementara pemiliknya
sudah tidak menggubris pesan itu. Ia berlalu, dengan kekesalannya.
“Ah molla!” teriaknya dengan mengusap pelan dahinya. Yap ia kesal
dengan teman dari dunia mayanya yang memaksanya untuk mengirim foto melalui
email.
“Noona!
Noona! Tolong bukakan pintu untukku!” teriak pemuda jangkung itu dari luar
rumah.
“Ah! Jun Hong-a! Kenapa aku bisa
lupa ada janji dengannya?!” gadis pencinta kucing itu menghampiri pintu dan
mempersilakan Jun Hong masuk. “Mianhae Jun
Hong-a, aku benar-benar lupa jika kamu akan datang! Apa kamu kehujanan?”
Jun Hong menggeleng, “Aniya...belum hujan kok. Pasti Noona sedang asyik chat yah sampai melupakan janji kita?”
“Ah itu ~ ah sudahlah ayo kita buat Bentonya! Aku sudah tidak sabar!”
***
[Jun
Hong’s POV]
Aku tidak menyangka jika ternyata
HanRa menyukai kegiatan menghias Bento
juga. Aku sudah melakukan hal ini dari beberapa tahun yang lalu, dan aku tidak
mengerti kenapa baru sekarang HanRa tertarik.
“Noona,
bagaimana hasilku? Baguskan?” aku menunjukkan Bento yang ku buat dirumah tadi. Bunny, yes I love Bunny so much.
“Whoaa~ kyeopta Jun Hong-a! Kalau begitu sekarang ajarkan aku membuat
bentuk kucing yah! Hhm, panda juga!”
“Eh? P-panda?” aku tidak pernah
mendengar ia menyukai panda. “Bukannya waktu itu Noona bilang ga suka yang lainnya selain kucing?”
Aku melihat matanya berputar, “Hm?
Masa’ sih? Ah ~ itu kan dulu, sekarang sepertinya menyukai ikon panda boleh
juga. Ayo! Bagaimana aku harus memulainya?”
Aku merasa ia berubah belakangan
ini, berubah menjadi....lebih cute
dari pada biasanya.
[Jun
Hong’s POV end]
----------
Sementara nun jauh disana, seorang
laki-laki berwajah seperti porselen mendengus kesal karena orang yang di ajak
chat menghilang begitu saja tanpa sign out dari applikasi.
“Cih, dasar! Kenapa belakangan ini
dia menjadi sedikit sensitif sih? ... Atau aku yang terus memaksanya yah?”
“YA
~~~~ NO MIN WOO!!” teriak seorang
wanita dengan berangnya, “Kenapa kamu masih disini?”
“Waeyo?”
dengan tampang polosnya ia hanya sedikit mendongak dan berbicara pelan.
“Susu! Dari tadi kan Noona minta tolong belikan susu!! Kamu
tega melihat keponakanmu menangis terus seperti itu??!”
Min Woo menepuk jidatnya, “Astaga! Mianhae Noona, iya iya aku pergi
sekarang..”
[Min
Woo’s POV]
Memang susah hidup satu atap dengan
pasangan yang baru memiliki anak pertama. Setiap hari selalu aku yang jadi
korban...lusa kemarin aku harus mengganti popok keponakanku, kemudian kemarin
aku harus membuatnya diam. Aku harap Hyung cepat pulang dari tugasnya di
Jepang. Noona yang satu itu, kakak iparku selalu saja senang melihatku susah.
Beberapa bulan yang lalu temanku
menyarankan agar aku membuat salah satu akun di jejaring sosial dan aku mencoba
membuatnya, lalu seorang ber-avatar kucing menambahkan aku sebagai temannya.
Dugaanku dia adalah orang yang eksis di dunia maya, dia memberiku begitu banyak
alamat web, dengan username yang
sama, ‘MISSNEKO’. Namun aku belum sempat melihat semuanya, dari hari ke hari
dia mengobrol denganku, hanya sebatas dari layar ke layar. Sebenarnya aku
penasaran dengannya, lebih dari ini. Ah, tidak mungkin jika aku
menyukainya...bagaimana bisa aku menyukai seorang gadis yang belum ku temui
sebelumnya?
“Ahjussi,
aku mencari susu yang biasanya, ada?”
Tidak seperti biasanya, pemilik toko
kelontong ini tampak begitu serius menasehati anaknya yang sepertinya berulah
di sekolahnya.
“Ah Min Woo-ssi! Mencari susu bayi untuk keponakanmu? Ah, sebentar akan
ku ambilkan di gudang!”
Sambil menunggu Ahjussi itu
mengambilkan beberapa dus susu untukku aku melihat pemuda itu; menunduk namun
sepertinya ia bukan merasa bersalah namun tampak sibuk berkirim pesan melalui
ponselnya.
“Kenapa melihatku seperti itu?”
tegurnya membuatku terkejut. “Apa kamu tidak pernah melihat dia memarahi
orang?”
Ia menyimpan ponselnya lalu kabur
dari Ahjussi itu, namun sesaat kemudian ia kembali dan mengambil bekal makanan
yang rupanya tertinggal.
“Ya~
stop looking me like that Hyung!
I’m not a bastard.” ucapnya sok berbahasa Inggris.
“Huh!” semburku mengumpat, “dia
fikir dia siapa? .... Ah Ahjussi, itu
siapa? Tadi yang rambutnya keriting~..”
Ahjussi itu membersihkan debu yang
menempel di box susu yang akan ku beli.
“Itu anakku, ah dia begitu
liar..jarang pulang kerumah..aku tidak tahu harus bagaimana lagi...ku dengar
kamu pernah mengajar Matematika ya?” aku hanya mengangguk pelan, “kalau begitu
maukah kamu mengajarnya? Les privat, aku akan membayarmu.”
“Les privat Matematika? Mengajari
bocah yang tadi itu?”
[Min
Woo’s POV end]
--------
Suatu siang di pusat keramaian.
Kesepuluh jari itu sibuk beradu
dengan keyboard notebook. Ia tampak antusias mengobrol dengan teman mayanya
itu.
~ Panda, apakah kamu baik hari ini? Aku minta maaf soal
beberapa hari yang lalu. Ok?
~ Gwaenchanayo Neko^^!
Bagaimana denganmu? Tetap tidak mau mengirimkan wajah aslimu?
~ OH! Hmm, hahaha!
~ Wae? U don’t answer my
question well.
~ Baiklah apa kamu ingin tahu wajah asliku? Apakah kamu
tidak akan menyesal?
~ Apakah kamu buruk rupa?
Apakah matamu hanya satu? Apakah hidungmu ada dua?
~ Hahaa!
Jumat, 09 November 2012
FLASHBACK [FF, oneshot]
well, ide ini dapetnya mendadak banget~ awalnya dari sebuah mimpi gw... gw beneran mimpi kalo main ke museum dan lihat di lemari kaca ada baju2 sport, tulisannya DAE HYUN gitu, gw juga lihat ada yang mirip Dae hyun di pajang.
mungkin agak sedikit 'crazy' dengan ide ini, tapi gw harap pembaca berkenan dan juga di tunggu komennya.
thanks!
Tittle : Flashback
Cast :
Jung Dae Hyun B.A.P
Kwon Jun Ah (original character)
Theme song:
I Remember - Bang Yong Guk ft. Dae Hyun
Genre :
Romance - Fantasy
Rated :
15+
Author :
--------------------------------------------------------------------------------------------
[Kwon Jun
Ah’s POV]
#Flashback#
-MUSEUM
KESEHATAN-
“Dae
Hyun? Siapa Dae Hyun?” tanyaku saat ku lihat semua kaos sport yang terjajar
rapi di dalam lemari kaca.
“Ah~...”
Pemandu
wisataku tidak menjawab, dia hanya mengangguk lalu berlalu menghampiri
pengunjung lainnya. Aku terpaku pada sesosok patung laki-laki di dalam kotak
kaca dengan rambut blonde. Wajahnya sedih, kini aku yakin...dialah Dae Hyun.
“Ini
hanya patung lilin!” seru pemandu wisata kepadaku, aku tersentak. Sungguh, ini
mendekati sempurna. Lekuk wajahnya, hidungnya, matanya.....
Aku
hendak berlalu, namun langkahku seakan menyuruhku tidak beranjak dari tempat
ini. Aku melihat yang lain sudah meninggalkan museum, jauh di sisi luar. Aku kembali
melihat replika manusia bernama Dae Hyun itu. Aku menempelkan telingaku di
dadanya....
‘DEG’
“AH!” aku
mundur dua langkah. Aku terkejut, ku harap aku salah mendengar. Ku harap itu
adalah suara degup jantungku. Sekali lagi, aku melakukannya.
‘DEG DEG’
“Tidak
mungkin...”
#Flashback
End#
***
Aku meraba dadanya, sebuah bekas
luka sayatan begitu panjang melintang dari ujung leher sampai bagian lengan
sebelah kiri. Degup jantung ini, yang aku dengar waktu itu. Dia bukan manekin
dari lilin. Dae Hyun kini hidup, karena aku.
“Apa aku pernah mengenalmu
sebelumnya?”
Aku diam, hanya memandang
wajahnya...aku tidak yakin apa aku pernah mengenalnya sebelum aku bertemu
dengannya di museum itu. Aku menarik tanganku, namun Dae Hyun mencegahnya. Ia mendekap
tanganku di dadanya, tepat di atas bekas lukanya.
“Dae Hyun.....nngghh...~” aku
berusaha menolaknya, namun ia tak lepaskan tanganku.
“Jawab aku, kenapa? Aku merasa...merasa....aku
tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya...,” ekspresi Dae Hyun yang seperti
itu.. aku pernah melihat ekspresi yang sama, tapi entahlah... “Jun Ah,...”
Aku menangis, aku merasakan
kepedihan itu. Namun, aku tidak tahu kenapa aku harus menangis di saat seperti
ini.
***
#Flashback#
Aku
memberinya nafas buatan, lalu dia hidup. Binar matanya, binar itu yang ku lihat
selama ini dalam bayanganku. Namun aku tidak tahu mengapa aku begitu merasa
sangat mengenalnya.
“Kamu...bukan
manekin dari lilin...” aku menjauh, namun ia menarikku, memelukku.
“Terima
kasih...” ucapnya, aku tidak asing dengan suaranya...aku tidak tahu, semuanya
terasa seperti penantian lama yang terbayar.
Aku melihatnya
dengan detil, rambut blonde itu begitu berdebu...sepertinya sudah sangat lama
Dae Hyun ini mati suri. Siapa Dae Hyun? Siapa dia? Perasaan apa ini? Aku merasa....sakit!
*
“Aku
tidak tahu...mungkin kamu bisa tinggal di rumahku untuk sementara waktu...maaf
ya aku masih bingung kenapa bisa begini.” Ucapku.
Aku
melihatnya tersenyum, dan aku merasa familiar lagi. “Rumahmu dekat sini? Sepertinya
aku tidak asing dengan daerah ini...”
“Ya?
Oh...itu, aku juga sering merasakannya. Aku baru pindah ke sini, 2-3 bulan yang
lalu. Ayo, rumahku di bawah sana!”
Aku menuruni
anak tangga cukup banyak untuk sampai ke rumah, setelah anak tangga ke 7 aku
jatuh terjelungkup. “AAKK!”
Ku dengar
derap langkahnya mendekat, membantuku untuk berdiri. “Kamu..sering jatuh di
bagian ini yah?” tanyanya, seperti dejavu melintasiku. “Jangan berlari saat
menuruni tangga.”
Aku
terdiam sesaat, aku mencoba mengingat sesuatu. Aku yakin sekali, dejavu yang
aku alami bukan sekedar dejavu biasa.
“Ah, iya
terima kasih Dae Hyun...ayo..” aku mengajaknya sampai kami tiba di depan rumah
indah ini. Taman minimalis dengan lampu-lampu taman berwarna kuning terang,
begitu menenangkan jiwa.
Aku merogoh
saku dan mengeluarkan kunci rumah, namun ku lihat ia berdiri mematung
memandangku dengan tatapan yang aneh. Seperti syok tapi bukan, pandangan penuh
makna.
“Oh? Dae
Hyun...? Dae Hyun?”
Langganan:
Postingan (Atom)