Tittle : Black December
Cast : Leo [VIXX] – Phia [OC] – Goo Hye
Sun – Lee Changsub [BTOB]
Genre : Romantic Fantasy / Fantasy
Love
Rated : 12+
Theme song : VIXX’s songs
Author : Ravla
-----------------------------------------
Suatu malam di bulan Desember....
“YA!
Oppa! Kenapa begitu lama? Jadi tidak?” ucap seorang gadis di tengah
kegelapan malam, ia tengah menuju sebuah bioskop di kota, ia pergi di bawah
langit mendung yang menaunginya.
“Oh,
Phia! Nggh~ mianhae...tiba-tiba aku kehilangan moodku...lain kali saja
yah..pulanglah...aku menunggumu dirumah!”
Phia kemudian menghentikan
langkahnya dan menatap layar ponselnya. Kekecewaan mulai nampak di wajahnya,
guntur menyapa dan ia mulai menemui titik-titik air yang jatuh dari langit
kelam.
“Oppa
ini selalu saja seperti ini...jika bukan sepupuku aku akan......”
Sesuatu memotong kalimat Phia, dari
tempatnya berdiri terlihat petir yang menyambar begitu cepat dan berwarna putih
beberapa kilometer di depannya. Ia sempat terpana dengan listrik alam yang
begitu besar itu. Tidak jauh dari tempatnya berdiri, ia melihat sehelai bulu berwarna
hitam jatuh dan kemudian memungutnya, menyimpannya di balik case ponselnya. Dan kemudian hujan mulai
turun dengan deras.
“Ah! Hujan!” Phia menepi ke sebuah
pelataran toko yang sudah tutup dan menunggu hujan mereda. Namun sepertinya air
yang jatuh dari langit semakin banyak. Ia memandang layar ponselnya dan ia
merasakan tenggorokannya tercekat, matanya mulai memerah.
“Ha~~~......kenapa begitu banyak air
di tubuhku....~~~” ucap seseorang yang berjalan di tengah hujan lebat.
“Shit!”
umpat Phia pelan sembari memasukkan ponselnya ke dalam tas. Seseorang yang
tengah mabuk berat berjalan di tengah hujan dan ia melihat Phia lantas
mendekatinya dengan wajah mesumnya.
Phia hanya diam dan mulai
mengepalkan tangannya, pria asing itu mulai menaikkan tangannya untuk meraih
Phia. Phia segera melayangkan tinju namun ternyata tangannya hanya memukul
angin.
Phia melihat sesosok pria kurus
tinggi dengan rambut gondrong mendorong pemuda yang mabuk itu ke jalanan sampai
orang itu pontang panting, berdiri pun tidak sanggup.
“........” Phia tidak bisa jelas
melihat wajah orang yang sudah menolongnya itu, namun ia masih waspada karena
bisa saja orang yang menolongnya salah satu kawan dari pemuda yang mabuk
tersebut.
Sosok itu berbalik dan menatap Phia,
sayangnya lampu jalan bersinar terang tepat di belakang kepala pria itu
sehingga Phia hanya bisa melihat siluet gelap.
“Ss-siapa...” belum selesai Phia
berbicara, orang itu menarik lengan Phia dan berlari ke arah rumah. Anehnya,
tanpa di sadari Phia, hujan sudah reda dan hanya meninggalkan rintik-rintik
halus saja.
Mereka berlari cukup jauh untuk
menuju rumah Phia, dan beberapa blok sebelum mereka sampai orang itu melepaskan
genggaman tangannya.
“Eh? Kenapa?” tanya Phia yang masih
berusaha melihat wajah orang itu dengan jelas, namun ia hanya mendapatkan
siluetnya. Phia menunggu respon orang itu, namun ia tidak menjawab apa-apa dan
pelan-pelan berjalan mundur.
Sinar remang-remang dari salah satu
rumah orang menyinari wajah orang itu, ia tersenyum kepada Phia dan kemudian
berjalan santai menjauhi gadis bermantel tebal itu.
“Tunggu! Tunggu!” Phia berusaha
mengejarnya, namun seperti bayangan...orang itu entah menghilang kemana. “Ke
mana orang tadi? Siapa dia? Kenapa ia tersenyum padaku? Aku bahkan belum sempat
mengucapkan terima kasih....”
*