"Makan siang yang sungguh tidak enak!" maki Jenny kepada kotak nasinya yang bahkan belum disentuhnya sama sekali itu. Hanya dilihatnya dari balik tutup bekal makanan yang transparan. Hanya sekumpulan nasi putih tanpa lauk.
Sesosok lelaki berponi kuda mengamatinya dari jauh.
Jenny, bintang sekolah itu hari ini cukup bisa dikatakan sial. Bagaimana tidak? Bahkan semalam dia asyik di klub malam sampai menjelang subuh bersama Ji Yong.
Seung Hyun mendekatinya, "mau makan siang bersama?" tawarnya sambil mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya.
Jenny memandang dengan sorot mata 'iya'. "Maaf merepotkanmu Oppa."
"Tidak masalah, tapi hanya sekali ini. Kebetulan aku sedang tidak ada mata kuliah."si putih, benar benar tanpa lauk. Jenny merasa sungkan, namun cacingnya dalam perutnya tidak. Akhirnya mereka pergi ke kedai kecil di sebuah perkampungan pinggiran kota. Menu ala chinese. "Pemandangan yang bagus! Apakah Oppa sering ke sini sebelumnya?"
Belum sempat Seung Hyun menjawab pertanyaan Jenny, tanpa di duga Ji Yong menarik keras lengan Jenny menjauh dan dia bermimik sungguh seperti ramen berjamur.
Terkejut, dalam keadaan seperti ini sudah tidak sempat merasakan hal itu. Ji Yong berada dimana-mana.
"Siapa dia?!" tanya Ji Yong sungguh penuh dengan amarah.
"Itu Seung Hyun Oppa, apa kamu lupa padanya?"
Ji Yong memandang Seung Hyun dengan tatapan gagaknya, "tidak kenal! Dan...apa yang kamu lakukan disini!?"
"Aku mau makan siang dengannya, kami satu sekolah!" Jenny menaikkan nada bicaranya dan tidak mau kekasihnya berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya juga lelaki berponi kuda itu.
"Kenapa kamu tidak menghubungiku untuk menjemputmu makan siang?!" Sepertinya Ji Yong memang sedang dalam masalah dan menjadikan Jenny juga Seung Hyun sebuah pelampiasan amarah yang tidak tersampaikan.
"Aa...kamu kan tahu ponselku sedang tidak beres!" kini berbalik, Jenny yang terlihat kesal dengan Ji Yong.
"Jenny?" panggil Seung Hyun sambil menunjuk jam tangannya.
Jenny meraih lengan kiri Ji Yong, "astaga!!!!"
"Kenapa?" Ji Yong tampak menahan kalimat pelampiasan selanjutnya.
Jenny mencubit keras kedua pipi chubby Ji Yong, "kami terlambat harus ada di acara sekolah! Aku harus kembali secepatnya!"
"Tapi...." belum sempat Ji Yong berkata-kata lagi, Jenny sudah terlebih dahulu mengecup kening kekasihnya untuk berpamitan.
Seung Hyun sedikit tercekat melihat pemandangan itu. Sesuatu yang sudah padam kembali mulai menyala ; kecemburuan
"Kenapa Oppa? Apa mau makan dulu setelah itu kembali ke sekolah?" tanya Jenny yang mendapati kedua mata elang itu menatap lolos ke arah bibirnya.
"...ah tidak! Ayolah kita sudah terlambat. Kami permisi dahulu." seraya membungkukkan badan kepada Ji Yong.
Setelah mereka pergi Ji Yong semakin masem, "cih! Tentu saja aku tidak pernah melupakan Hyung brengsek itu. Gara-gara dia aku tidak bisa masuk SMA Umipta! Ingat aku tidak akan melupakan itu Hyung!"
***
Panitia acara sudah komat kamit tidak jelas karena mereka terlambat hampir 1 jam di acara penyambutan murid yang sukses tahun ini. Siapa lagi, tentu saja seseorang dengan lambang V. V for VICTORY alias Seung Ri, teman dekat Jenny semasa sekolah menengah pertama.
"Mana, mana VI? Aku tidak sabar ingin bertemu dan memeluknya!" ucap Jenny meninggalkan Seung Hyun di tengah keramaian para penggemar VI.
"Jenny! Jenny!"
"Seung Ri-ah!! Seung Ri-ah!"
Seung Hyun tidak dapat menerobos kerumunan gadis yang bergegap gempita menengadah ke panggung dan meneriakkan VI.
Seung Ri tidak bisa melihat Jenny ditengah kerumunan seperti itu.
"Aku mendengarmu Kim Rae Jeon!" Seung Ri mengatakan itu ditengah-tengah kata sambutannya.
Seung Ri berusaha melihat satu per satu murid sekolahan yang histeris tidak karuan itu hanya untuk berusaha mencari Jenny. YAP !! Seung Ri menemukan sosok dengan rambut panjang agak bergelombang, itulah Kim Rae Jeon alias Jenny.
"Je...."
Sosok itu tiba-tiba hilang, padahal baru setengah detik yang lalu melambai padanya.
"Jenny?"
Seung Hyun yang sudah berhasil sampai di bibir panggung malah tidak menemukan Jenny sama sekali.
*
"Kenapa datang ke acara ini?"
Laki-laki seumuran Ji Yong datang menculiknya dan memisahkan dirinya dari kerumunan itu, "dia minta aku mengawasimu."
"Aku bukan anak kecil!" protes Jenny.
"Tolong dengarkan aku! Jika karena bukan kebaikan Ji Yong kepadaku aku tidak akan mau melakukan ini!"
"Yong Bae Oppa!!!"
Jenny rewel seperti anak kecil berumur 10 tahun.
"Apa sih? Malu dilihat banyak orang..."
Jenny tampak kesal dengan kakak kandungnya itu.
"Pssttt udah jangan merajuk seperti itu...nanti dikira aku melakukan sesuatu yang tidak-tidak."
Mata Jenny terbasahi oleh genangan air mata. Tanpa berkata apa-apa dia kembali menemui Seung Ri yang tidak lain adalah adik kekasihnya, Kwon Ji Yong.
To be continue . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar