3 hari setelah Lyn mengalami astral projection...
“Benarkah? Kamu sudah membuat bocah itu mengenali siapa dirinya? Lalu, apa
kamu baik-baik saja?” Tom senang mendengar kabar yang Lyn bawa.
Lyn mengangguk, “Aku rasa dia pasti sudah sangat tahu siapa kamu, Sera, dan
juga dirinya. Sayangnya, aku belum bertemu dengannya semenjak hari itu. Aku tidak
tahu dia dimana.”
“Syukurlah....tapi ku rasa aku harus bertemu dengannya.”
“Jangan! Aku yakin ia pasti akan fokus mencari..Sera. Bagaimana pun,
baginya Sera tetap menunggunya. Bahkan, bisa saja dia melakukan hal yang
nekad... Sebaiknya temui Chia, sahabatnya saja.”
Tom meraih tangan Lyn, “Terima kasih Lyn...aku tidak tahu harus berbuat apa
jika tidak bertemu denganmu saat itu. Aku juga berterima kasih kepada bibimu.”
Lyn hanya tersenyum, senyum yang menyembunyikan sesuatu di baliknya.
@.@
Berhari-hari Kevin hanya memandangi boneka Pullip Prunella itu, di
kamarnya, seorang diri. Chia merasa prihatin dengan apa yang Kevin ceritakan,
bahkan ia mempercayai jika seseorang yang menyamar sebagai dirinya di kereta
api adalah Sera. Ya, Sera Agatha Moresia.
“Kev....” panggil Chia sambil sedikit meremas pundak laki-laki itu. “Ayo
kita pergi ke perpustakaan?”
“Buat apa...disana tidak ada Sera...”
Hati Chia mendengar hal itu benar-benar perih, bukan karena cemburu. Namun terlebih
ia sangat prihatin mendengar cerita Kevin, walaupun baginya masih sangat sulit
di terima akal sehat.
“Kev, jika Sera menunggumu disana.. bagaimana? Apa kamu rela membuatnya
menunggu lebih lama?”
Kevin segera bangkit dan bersemangat menuju perpustakaan kota. Sebenarnya,
Chia ingin mencari sebuah buku, buku cara memanggil arwah....
*_*
Kevin mengelilingi kampus seperti orang kesurupan, sampai letih pun ia
terus mengelilingi sudut ruangan.
“Hey! Bisa tidak pelan-pelan?!” suara itu sedikit membentak, kesal karena
semua buku yang ia bawa jatuh berserakan di lantai.
“SERA!!!” teriak Kevin memecah keheningan, Chia yang mendengar teriakan itu
langsung mencari Kevin di antara rak – rak buku.
“Ada apa Ke........”
“Sera! Sera!” Kevin memeluknya, namun gadis itu mendorong Kevin, “Kurang
ajar!” sebuah tangan kecil melayang, namun Chia menangkapnya.
“Maafkan temanku, kamu mirip dengan pacarnya yang sudah tiada. Tolong di
maklumi.”
Mendengar itu, gadis bermata biru itu menarik tangan dan ucapannya, “Ah,
iya. Aku juga minta maaf kalau begitu. Ah, sudahlah...” gadis itu membereskan
buku-bukunya dan Chia ikut membantu. Sedangkan Kevin hanya takjub memandangnya.
“Kevin?” sebuah suara memanggilnya, “masih ingat denganku?”
Senyum itu tidak akan bisa Kevin lupakan, tapi Kevin berusaha mengingatnya.
“Kamu kan...”
“Hahah, iya...oh kamu bersama Chia? Hai apa kabar..?”
“Kakak? Kakak Lyn kan?” tiba-tiba sahut gadis mirip Sera itu.
Lyn yang melihatnya juga ikut terkejut, “Ah? Sabia kan?”
Sejenak Kevin dan Chia terlupakan, “Iya Kak! Sudah lama aku mencarimu ingin
menanyakan sesuatu ... hal.” Menyadari kehadiran Kevin dan Chia ada disana
juga, Sabia membawa Lyn menjauh.
“Ah, Chia...jangan pulang dulu. Aku ada perlu denganmu.” Ucap Lyn.
“Baiklah.” Keadaan saat itu menjadi aneh, karena semua yang terpaut bertemu
menjadi satu.
*_*
Mereka berempat akhirnya duduk di satu meja saling berhadapan. Kevin tidak
bisa melepaskan pandangan dari Sabia, namun ia juga tidak bisa tidak membalas
tatapan Lyn.
“Jadi, benar aku mirip sekali dengan orang itu?” tanya Sabia. “Tapi aku
bukan dia kan?”
Kevin menatap tajam Sabia, namun tidak begitu dengan Sabia. Ia malah lebih
banyak menunduk karena tidak suka dengan tatapan itu.
“Tidak, kamu tetap Sabia,...hanya saja...kamu harus bisa terima hal itu
Kevin. Dia bukan orang yang kamu cari. Tapi ku harap kalian bisa
menjadi...teman.” ungkap Lyn. Karena bagaimanapun hal ini baik untuk mental
Kevin.
Kevin merasakan sesuatu di dalam tasnya bergerak, di balik kain tebal itu
ia tersenyum....
wuaahh pemainnya tambah bnyk ya... Trus sera knp bisa mati?? Trus kevin itu manekin yg dulu apa??
BalasHapusravla... Gw devi sory cma bsa pke anonim :( aahh... Sabia itu siapa?? pasti bonekanya yg senyum.. Kan..? Trus gmna sma Lyn?? Msh ada sesuatu yg bersembunyi.. :D lanjut aahh..
BalasHapus